Waspada! Gelombang Samudra Hindia Barat Kepulauan Nias Capai 4 Meter
BMKG memperingatkan nelayan di sekitar Kepulauan Nias, Sumatera Utara, untuk mewaspadai gelombang laut setinggi empat meter hingga 24 April 2025, akibat bibit Siklon Tropis 97S.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan, Medan, mengeluarkan peringatan dini bagi nelayan di Sumatera Utara. Peringatan tersebut terkait potensi gelombang laut setinggi empat meter di Samudra Hindia Barat Kepulauan Nias. Peringatan ini disampaikan pada Senin, 21 April, dan berlaku hingga 24 April 2025. Prakirawan Rizky Ramadhan menjelaskan, gelombang tinggi ini berpotensi membahayakan aktivitas pelayaran, terutama bagi kapal-kapal kecil.
Selain Samudra Hindia Barat Kepulauan Nias, gelombang tinggi juga berpotensi terjadi di beberapa perairan lainnya di Sumatera Utara. BMKG memprediksi gelombang setinggi 2,5 meter dapat terjadi di Perairan Barat Kepulauan Nias, Perairan Kepulauan Batu, dan Perairan Timur Kepulauan Nias. Nelayan diimbau untuk selalu waspada dan memperhatikan informasi cuaca terkini sebelum melaut untuk menghindari potensi bahaya.
Penyebab utama peningkatan tinggi gelombang ini adalah bibit Siklon Tropis 97S yang berada di Teluk Carpentia, Selatan Papua Selatan. Bibit siklon ini memicu peningkatan kecepatan angin yang kemudian berdampak pada peningkatan tinggi gelombang di wilayah perairan Sumatera Utara. BMKG mengimbau agar masyarakat pesisir tetap waspada dan siaga terhadap potensi bencana alam yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem ini.
Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Sumatera Utara
BMKG mencatat pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Barat Laut-Timur Laut dengan kecepatan 8-20 knot. Sementara itu, di wilayah Indonesia bagian selatan, angin bergerak dari Barat Daya hingga Barat Laut dengan kecepatan 4-25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia Barat Bengkulu. Kondisi ini turut berkontribusi pada potensi gelombang tinggi di perairan Sumatera Utara.
Prakirawan Rizky Ramadhan menekankan pentingnya kewaspadaan bagi nelayan. "Gelombang tinggi tersebut harus diwaspadai karena beresiko pada pelayaran, khususnya kapal-kapal kecil," katanya. Peringatan ini bertujuan untuk meminimalisir risiko kecelakaan laut dan kerugian bagi nelayan. Informasi cuaca terkini dapat diakses melalui berbagai kanal resmi BMKG.
BMKG juga menyarankan agar nelayan selalu memeriksa prakiraan cuaca sebelum berangkat melaut dan memperhatikan kondisi cuaca secara berkala selama di laut. Memperhatikan peringatan dini dari BMKG sangat penting untuk keselamatan dan keamanan nelayan. Dengan meningkatkan kewaspadaan, diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif dari gelombang tinggi yang terjadi.
Rekomendasi bagi Nelayan:
- Selalu periksa prakiraan cuaca sebelum melaut.
- Perhatikan kondisi cuaca secara berkala selama di laut.
- Gunakan peralatan keselamatan yang memadai.
- Hindari melaut jika cuaca buruk.
- Ikuti arahan dan peringatan dari BMKG.
BMKG akan terus memantau perkembangan cuaca dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat. Diharapkan masyarakat tetap tenang namun tetap waspada terhadap potensi gelombang tinggi di perairan Sumatera Utara.