Waspada Longsor! BPBD Probolinggo Imbau Hati-Hati Menuju Gunung Bromo
BPBD Probolinggo mengimbau warga dan wisatawan untuk waspada terhadap potensi longsor di jalur menuju Gunung Bromo akibat hujan deras dan dampak La Nina.
Hujan deras yang mengguyur kawasan Gunung Bromo mengakibatkan tanah longsor di jalan raya Desa Wonokerto, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo pada Minggu (9/3) sore. Akibatnya, akses menuju kawasan wisata sempat terputus karena material longsor menutup badan jalan. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran dan imbauan waspada dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Probolinggo kepada warga dan wisatawan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, R. Oemar Sjarief, menjelaskan bahwa pembersihan material longsor dilakukan secara manual pada sore hari kejadian, sehingga akses jalan bisa dibuka dengan sistem buka tutup. Kendaraan yang melintas pun harus bergantian. Namun, upaya pembersihan lebih lanjut menggunakan alat berat masih terus dilakukan untuk menormalkan akses jalan sepenuhnya.
Peristiwa ini bukan yang pertama. Sebelumnya, pada Jumat (7/3), longsor juga terjadi di Desa Sariwani, Kecamatan Sukapura, mengakibatkan kerusakan pada dua rumah. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Dampak dari fenomena La Nina yang diperkirakan berlangsung hingga April 2025 juga menjadi perhatian serius, mengingat potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana serupa.
Akses Jalan Gunung Bromo Kembali Normal
Berkat kerja keras BPBD Probolinggo bersama berbagai pihak, akses jalan menuju Gunung Bromo kini telah kembali normal. Satu alat berat dikerahkan untuk membersihkan sisa-sisa material longsor di empat titik yang terdampak. Kini, baik kendaraan roda dua maupun roda empat dapat kembali melintasi jalur tersebut dengan lancar.
"Hari ini diterjunkan satu alat berat untuk membersihkan sisa material longsor, sehingga dipastikan akses jalan menuju wisata Gunung Bromo bisa dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat," tutur Oemar Sjarief.
Meskipun akses jalan telah kembali normal, kewaspadaan tetap diperlukan. BPBD menghimbau agar pengendara tetap berhati-hati saat melintasi jalur tersebut, terutama saat hujan deras.
Pembersihan material longsor di empat titik tersebut memastikan kelancaran lalu lintas kendaraan menuju kawasan wisata Gunung Bromo.
Imbauan Waspada Terhadap Cuaca Ekstrem
BPBD Probolinggo mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan wisatawan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Hal ini mengingat prediksi BMKG terkait fenomena La Nina yang diperkirakan akan berlangsung hingga April 2025.
Cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi akibat La Nina dapat memicu berbagai bencana, termasuk banjir, longsor, dan angin kencang. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga terhadap perubahan cuaca.
"Kami mengimbau masyarakat sekitar dan wisatawan untuk tetap berhati-hati saat melintasi tebing yang rawan longsor di lereng Gunung Bromo ketika hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan setempat selama beberapa jam," imbau Oemar Sjarief.
Pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dan antisipasi dini terhadap potensi bencana menjadi fokus utama BPBD Probolinggo dalam menghadapi potensi ancaman cuaca ekstrem.
Langkah Antisipasi Bencana Longsor
Mengingat rawannya longsor di lereng Gunung Bromo, beberapa langkah antisipasi perlu dilakukan. Masyarakat di sekitar lereng gunung perlu meningkatkan kewaspadaan dan memantau kondisi cuaca secara berkala. Kerjasama antara masyarakat dan pemerintah daerah juga sangat penting dalam upaya mitigasi bencana.
Selain itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk memperkuat infrastruktur jalan dan sistem drainase di kawasan rawan longsor. Pengembangan sistem peringatan dini juga sangat penting untuk memberikan informasi kepada masyarakat secara cepat dan akurat.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan dapat meminimalisir dampak bencana longsor dan melindungi keselamatan masyarakat serta kelancaran akses menuju kawasan wisata Gunung Bromo.
BPBD Probolinggo terus memantau situasi dan siap memberikan bantuan jika terjadi bencana.