Wujudkan Perempuan Berdaya: KemenPPPA Beri Pelatihan Keterampilan untuk Warga Binaan
KemenPPPA mendorong pemberdayaan perempuan warga binaan melalui pelatihan keterampilan untuk mendukung kemandirian ekonomi dan peningkatan kualitas hidup pasca-pembebasan.
Jakarta, 20 Februari 2024 - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Arifah Fauzi, mendorong pemberdayaan perempuan warga binaan melalui pelatihan keterampilan. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi dan kualitas hidup para perempuan tersebut, baik selama masa pembinaan maupun setelah mereka kembali ke masyarakat. Program ini telah berjalan di berbagai provinsi di Indonesia sejak tahun 2023.
Arifah Fauzi menekankan pentingnya kemandirian ekonomi bagi perempuan. "Perempuan yang berdaya secara ekonomi akan mampu menentukan dan mencapai potensi penuh dirinya. Mereka akan lebih percaya diri dalam menempatkan diri di masyarakat dan berani mengambil peran yang lebih signifikan dalam lingkungan sekitar," ujar Menteri Arifah dalam keterangannya di Jakarta.
Program pelatihan dan pendampingan ini diharapkan mampu memberikan bekal keterampilan yang dibutuhkan perempuan warga binaan untuk bersaing di dunia kerja dan membangun usaha mandiri. Dengan demikian, mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup sendiri dan berkontribusi positif bagi keluarga dan masyarakat luas. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan perempuan Indonesia.
Pelatihan Terpadu untuk Kemandirian Ekonomi
Sejak tahun 2023, KemenPPPA telah aktif melaksanakan program pelatihan dan pendampingan bagi perempuan warga binaan di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Bali, Jawa Timur, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Banten. Program ini dirancang untuk memberikan bekal keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
Pelatihan yang diberikan telah disesuaikan dengan hasil asesmen kebutuhan para warga binaan. Hal ini memastikan bahwa pelatihan yang diberikan tepat sasaran dan mampu meningkatkan kemampuan para peserta. Berbagai keahlian yang diajarkan meliputi public speaking, kesehatan mental (mental health), kewirausahaan, networking, literasi keuangan, dan berbagai topik lain yang mendukung kemampuan mereka di berbagai bidang.
Dengan bekal keterampilan tersebut, diharapkan para perempuan warga binaan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan. Mereka diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri atau mendapatkan pekerjaan yang layak, sehingga dapat hidup mandiri dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Kolaborasi untuk Mendukung Pendidikan Vokasional
KemenPPPA juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk memperluas jangkauan dan dampak program pelatihan ini. Salah satu kolaborasi strategis dilakukan dengan PT XL Axiata. Kerja sama ini mencakup pelaksanaan program pelatihan di enam lembaga pemasyarakatan di Medan, Lampung, Tangerang, Bandung, Lampung, dan Makassar.
Menteri Arifah Fauzi mengungkapkan bahwa kerja sama ini tidak hanya berhenti pada pelatihan keterampilan. "Kerja sama ini nantinya juga akan dikembangkan untuk mendorong warga binaan pemasyarakatan perempuan dapat melanjutkan pendidikan vokasional melalui beasiswa, bantuan pendidikan, dan program sertifikasi," tambah Menteri Arifah. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberikan kesempatan yang setara bagi perempuan warga binaan untuk mengembangkan potensi diri mereka.
Dengan adanya pelatihan dan dukungan pendidikan vokasional, diharapkan perempuan warga binaan dapat memiliki masa depan yang lebih cerah dan berkontribusi positif bagi pembangunan bangsa. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mewujudkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di Indonesia.
Program ini juga diharapkan dapat memutus siklus kemiskinan dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. KemenPPPA berkomitmen untuk terus mengembangkan dan meningkatkan program pemberdayaan perempuan warga binaan agar dapat memberikan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan.