Kemenpar dan LPK KI Latih Pemandu Wisata Jadi Konten Kreator Andal
Kementerian Pariwisata dan LPK KI berkolaborasi melatih 251 pemandu wisata dari seluruh Indonesia untuk meningkatkan kemampuan pembuatan konten digital guna mendukung promosi pariwisata.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Kompetensi Indonesia (KI) telah menyelenggarakan pelatihan konten kreator bagi 251 pemandu wisata dari 27 provinsi di Indonesia. Pelatihan yang berlangsung dari tanggal 4 hingga 7 Maret 2025 ini merupakan bagian dari program Skill Up (Soft Skill Upgrade Program) untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) pariwisata yang unggul dan berdaya saing. Pelatihan ini menjawab pertanyaan: Apa yang dilakukan? (Memberikan pelatihan konten kreator), Siapa yang terlibat? (Kemenpar, LPK KI, dan 251 pemandu wisata), Di mana? (Secara daring, menjangkau seluruh Indonesia), Kapan? (4-7 Maret 2025), Mengapa? (Meningkatkan SDM pariwisata dan daya saing), dan Bagaimana? (Melalui program Skill Up).
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenpar, Martini M. Paham, menyatakan bahwa program ini merupakan kolaborasi strategis antara pemerintah dan swasta. "Program ini merupakan kolaborasi strategis antara pemerintah dengan aktor pentahelix swasta. Kami yakin LPK KI telah berpengalaman dalam melahirkan para kreator andal, dan kami harapkan sinergi ini akan membawa perubahan positif bagi masyarakat di destinasi wisata khususnya para pemandu dalam optimalisasi konten digital di sektor pariwisata," kata Martini dalam keterangan resmi.
Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para pemandu wisata dengan keterampilan digital, menjadikan mereka sebagai penggerak utama dalam transformasi pemasaran wisata melalui konten kreatif, dan sekaligus membangun personal branding bagi masing-masing pemandu wisata. Para peserta berasal dari berbagai wilayah, termasuk Destinasi Pariwisata Prioritas, 3 Greater (Batam, Jakarta, Bali), dan IKN (Ibu Kota Nusantara).
Membekali Pemandu Wisata dengan Keterampilan Digital
Para peserta pelatihan diberikan wawasan dan keterampilan yang komprehensif, mulai dari teknik produksi konten hingga strategi optimasi konten digital untuk promosi destinasi wisata. Hal ini sejalan dengan pernyataan Martini yang mengatakan, "Program ini siap melahirkan generasi pemandu wisata yang tak hanya informatif, tetapi juga inspiratif di era digital." Pelatihan ini mencakup berbagai aspek penting dalam pembuatan konten digital yang efektif dan menarik.
Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Masyarakat Kemenpar, Ika Kusuma Permana Sari, menambahkan bahwa pemandu wisata merupakan garda terdepan dalam industri pariwisata. Mereka tidak hanya perlu memahami seluk-beluk tempat wisata, tetapi juga harus mengerti preferensi wisatawan. "Konten yang dibuat pemandu wisata bisa menjadi magnet bagi wisatawan, dan membuat perjalanan lebih berkesan dan penuh cerita," ujar Ika.
Ika menilai program ini sebagai katalisator peningkatan kapabilitas, inovasi pemasaran, pendapatan pemandu wisata lokal, dan daya saing destinasi wisata. Dengan keterampilan digital yang mumpuni, para pemandu wisata diharapkan dapat menciptakan pengalaman wisata yang lebih dinamis, menarik, dan berdaya saing tinggi.
LPK KI: Siap Membantu Pemandu Wisata Beradaptasi di Era Digital
Ketua LPK KI, Novita Lubis, optimistis kolaborasi ini akan membawa pemandu wisata ke era digital. "Kami akan membantu pemandu wisata agar bisa pada platform khusus pemandu wisata, sekaligus agar dapat menciptakan konten promosi yang lebih inovatif dan atraktif. Untuk itu, para pemandu wisata wajib menguasai strategi konten dari cara menciptakan tren, menentukan waktu emas untuk posting, hingga memilih platform yang tepat," ujar Novita.
Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada teknis pembuatan konten, tetapi juga mencakup strategi pemasaran digital yang efektif. Para peserta diajarkan bagaimana menciptakan konten yang menarik perhatian, menentukan waktu yang tepat untuk memposting konten, dan memilih platform media sosial yang sesuai dengan target audiens. Hal ini penting untuk memastikan konten yang dihasilkan dapat menjangkau khalayak yang lebih luas dan efektif dalam mempromosikan destinasi wisata.
Dengan demikian, pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi industri pariwisata Indonesia, baik dari segi peningkatan kualitas SDM maupun peningkatan daya saing destinasi wisata di kancah internasional. Para pemandu wisata yang terampil dalam pembuatan konten digital akan mampu menciptakan pengalaman wisata yang lebih berkesan dan menarik bagi wisatawan, sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah.
Program ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengembangkan sektor pariwisata Indonesia melalui peningkatan kualitas SDM. Kolaborasi antara Kemenpar dan LPK KI diharapkan dapat terus berlanjut untuk memberikan pelatihan dan pengembangan kompetensi bagi para pelaku pariwisata di Indonesia.