Kemitraan Strategis Kemkominfo Dorong Akselerasi Teknologi 5G di Indonesia
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menjalin kemitraan strategis nasional dan internasional untuk mempercepat adopsi teknologi 5G dan transformasi digital di Indonesia.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) tengah gencar memperluas konektivitas dan inovasi teknologi 5G di Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, Kemkominfo menerapkan strategi kemitraan yang komprehensif, baik di tingkat nasional maupun internasional. Hal ini dilakukan untuk mengakselerasi transformasi digital nasional dan memastikan Indonesia tidak tertinggal dalam perkembangan teknologi global.
Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kemkominfo, Wayan Toni Supriyanto, menjelaskan bahwa pembangunan ekosistem 5G tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Oleh karena itu, kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan. 'Kami secara aktif melibatkan komunitas-komunitas industri seperti Mastel, asosiasi penyelenggara telekomunikasi, dan penyedia (vendor) perangkat 5G,' ungkap Wayan kepada ANTARA, Kamis (1/5).
Kemitraan strategis ini difokuskan pada tiga pilar utama untuk mendorong inovasi dan perluasan jaringan 5G. Kolaborasi dengan industri dan asosiasi terkait menjadi landasan utama dalam upaya ini.
Kolaborasi Nasional untuk Akselerasi 5G
Kemkominfo mendorong kolaborasi dengan komunitas industri dan asosiasi dalam tiga aspek penting. Pertama, melibatkan pelaku industri dalam perumusan kebijakan dan regulasi terkait 5G. Partisipasi aktif industri diharapkan dapat menghasilkan regulasi yang lebih efektif dan responsif terhadap kebutuhan pasar.
Kedua, kolaborasi difokuskan pada uji coba dan studi kasus inovasi teknologi 5G. Sebagai contoh, uji coba pemanfaatan 5G untuk smart factory atau pabrik pintar akan dieksplorasi untuk melihat potensi otomatisasi dan peningkatan efisiensi.
Ketiga, kolaborasi diarahkan pada penyediaan spektrum frekuensi radio, khususnya pada pita frekuensi yang saat ini masih digunakan untuk layanan lain, seperti satelit. Hal ini penting untuk memastikan ketersediaan spektrum yang cukup untuk pengembangan jaringan 5G.
Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, Kemkominfo berupaya menciptakan ekosistem 5G yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia.
Kemitraan Internasional untuk Perluasan Jaringan 5G
Selain kemitraan domestik, Kemkominfo juga aktif menjalin kerja sama bilateral dengan beberapa negara untuk memperluas konektivitas dan pemanfaatan teknologi 5G. Dalam dua tahun terakhir, India, Rusia, dan Jepang telah menyatakan minat untuk berkolaborasi dengan Indonesia dalam pengembangan teknologi 5G.
Baru-baru ini, Menteri Komunikasi dan Digital, Budi Arie Setiadi, melakukan pertemuan bilateral dengan Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, pada Senin (28/4). Pertemuan tersebut membahas kemitraan konkret di bidang 5G dan kecerdasan buatan (AI), sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani Indonesia dan India pada Januari 2025.
Kerja sama dengan Rusia juga telah disepakati pada 15 April 2025, yang mencakup penguatan kerja sama strategis di bidang teknologi komunikasi dan digital, termasuk pengembangan jaringan 5G. Sementara itu, Jepang telah menyatakan ketertarikannya untuk mengembangkan teknologi 5G berbasis Open Radio Access Network (Open RAN) di Indonesia pada dialog yang berlangsung 23 April 2024.
Kerja sama internasional ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dan teknologi, serta mempercepat implementasi 5G di Indonesia.
Kesimpulan
Strategi kemitraan yang dijalankan Kemkominfo merupakan langkah strategis untuk mendorong percepatan adopsi teknologi 5G di Indonesia. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, industri, dan negara lain, diharapkan Indonesia dapat memanfaatkan sepenuhnya potensi teknologi 5G untuk mendorong transformasi digital dan pertumbuhan ekonomi.