Kemkominfo Manfaatkan Satelit SATRIA-1 Tangani Blank Spot di Aceh Barat
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memanfaatkan Satelit SATRIA-1 untuk mengatasi masalah blank spot atau wilayah tanpa akses internet di lima kecamatan di Aceh Barat, guna mendukung layanan pendidikan dan kesehatan.
Aceh Barat Tanpa Sinyal? Kemkominfo Turun Tangan!
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bergerak cepat mengatasi permasalahan blank spot atau wilayah tanpa akses internet di Kabupaten Aceh Barat, Aceh. Bermitra dengan Satelit Republik Indonesia-1 (SATRIA)-1, pemerintah berupaya memastikan konektivitas digital merata hingga ke pelosok negeri. Langkah ini diambil setelah Bupati Aceh Barat, Tarmizi, menyampaikan keluhan langsung kepada Wakil Menteri Kominfo, Nezar Patria.
Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan pemanfaatan Satelit SATRIA-1 sebagai solusi sementara. Meskipun kapasitasnya terbatas, SATRIA-1 diharapkan mampu mengatasi kebutuhan komunikasi darurat dan menunjang layanan esensial, terutama di sektor pendidikan dan kesehatan. Nezar Patria menjelaskan, "Kapasitasnya mungkin tidak terlalu besar, tapi bisa mengatasi komunikasi yang sifatnya darurat atau emergency."
Solusi jangka pendek ini menjadi penting mengingat kendala infrastruktur telekomunikasi di Aceh Barat. Bupati Tarmizi mengungkapkan, "Pada saat listrik padam, masa sinyalnya juga ikut padam bersamaan. Dan di sana dalam satu hari, pasti dua sampai lima kali mati lampu, kemudian sinyalnya hilang. Ini yang menjadi kendala." Kehadiran SATRIA-1 diharapkan dapat mengurangi dampak pemadaman listrik terhadap akses internet.
Solusi Sementara dengan SATRIA-1
Kemkominfo akan membangun ground segment SATRIA-1 di lokasi-lokasi strategis di Aceh Barat. Nezar Patria menjelaskan bahwa SATRIA-1 memiliki kapasitas total 150 GB, yang telah dialokasikan ke puluhan ribu titik di seluruh Indonesia, dengan kecepatan akses internet 4-5 Mbps per titik. Untuk Aceh Barat, prioritas diberikan pada fasilitas pendidikan dan kesehatan.
Pembangunan ground segment ini diharapkan dapat memberikan akses internet minimal untuk kebutuhan darurat dan layanan publik. "Kalau memang dibutuhkan, cukup emergency, terutama untuk pendidikan di tempat anak-anak sekolah. Saya kira mungkin bisa dikasih sampai dua titik di tempat itu. Jadi dapatlah sekitar 4 MB," jelas Nezar Patria. Langkah ini menjadi solusi sementara sebelum pembangunan infrastruktur yang lebih permanen.
Meskipun solusi ini bersifat sementara, kehadiran SATRIA-1 diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Aceh Barat, terutama dalam mengakses informasi dan layanan publik penting. Kominfo berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan konektivitas digital di seluruh Indonesia.
Pembangunan BTS dan Peran Operator Seluler
Terkait pembangunan Base Transceiver Station (BTS) yang lebih permanen, Nezar Patria menjelaskan bahwa pemerintah membutuhkan waktu untuk pemetaan dan alokasi anggaran. Namun, Kominfo akan mendorong operator seluler seperti Indosat, Telkomsel, dan XL Axiata untuk berpartisipasi dalam penyediaan jaringan telekomunikasi di daerah yang bukan termasuk kategori 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal).
Kominfo akan berkoordinasi dengan operator seluler untuk membangun BTS di area yang secara komersial layak, namun masih mengalami blank spot. "Saya kira XL Smart mungkin akan ambil itu, karena dia kan mau memperluas jangkauan. Kita bisa bersurat dengan mereka untuk membangun BTS-BTS di daerah yang komersial tapi masih blank spot," tambah Nezar Patria. Kerjasama ini diharapkan dapat mempercepat penyelesaian masalah blank spot di Aceh Barat.
Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan pemerataan akses internet di seluruh Indonesia. Dengan melibatkan berbagai pihak, diharapkan masalah blank spot di Aceh Barat dapat teratasi secara efektif dan berkelanjutan.
Blank Spot di Lima Kecamatan Aceh Barat
Bupati Aceh Barat, Tarmizi, melaporkan bahwa hingga saat ini masih terdapat blank spot di lima dari 12 kecamatan di wilayahnya. Ketiadaan akses internet yang konsisten ini berdampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat, terutama dalam mengakses layanan pendidikan dan kesehatan. Kondisi ini diperparah oleh seringnya pemadaman listrik yang mengakibatkan terputusnya akses internet.
Dengan adanya bantuan dari Kemkominfo melalui pemanfaatan Satelit SATRIA-1 dan rencana kerjasama dengan operator seluler, diharapkan masalah blank spot di Aceh Barat dapat segera teratasi. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan seluruh warga negara Indonesia dapat menikmati manfaat konektivitas digital.
Ke depan, diharapkan kerjasama antara pemerintah dan swasta akan semakin intensif dalam upaya pemerataan akses internet di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini penting untuk mendukung pembangunan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat di daerah-daerah terpencil.