Penjualan Mobil Listrik di Indonesia Melonjak Tajam, Mengapa Motor Listrik Tertinggal?
PT MAB ungkap penjualan mobil listrik di Indonesia melesat 70% di Maret 2025, sementara penjualan motor listrik justru menurun drastis; harga, teknologi, dan infrastruktur jadi kunci.
PT Mobil Anak Bangsa (MAB) baru-baru ini mengungkapkan data mengejutkan terkait penjualan kendaraan listrik di Indonesia. Penjualan mobil listrik mengalami peningkatan signifikan, sementara penjualan motor listrik justru mengalami penurunan. Pernyataan ini disampaikan oleh GM License and Goverment Relation PT MAB, Puryanto, di Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025 di Jakarta pada Kamis lalu. Peningkatan penjualan mobil listrik ini dikaitkan dengan beberapa faktor kunci, sementara penurunan penjualan motor listrik disebabkan oleh kendala pembiayaan.
Puryanto menjelaskan bahwa harga mobil listrik yang lebih terjangkau dibandingkan mobil konvensional dan hybrid menjadi salah satu faktor pendorong utama. Selain itu, fitur-fitur canggih dan teknologi terkini yang disematkan pada mobil listrik juga menarik minat konsumen. Faktor lain yang tak kalah penting adalah meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap kendaraan listrik, yang didukung oleh pembangunan infrastruktur yang semakin baik oleh pemerintah dan swasta. "Tingkat kesadaran masyarakat saat ini, sudah mulai terbangun terutama masyarakat menengah ke atas," ujar Puryanto.
Berbeda dengan mobil listrik, penjualan motor listrik justru mengalami penurunan yang cukup signifikan. Menurut Puryanto, hal ini disebabkan oleh keterlibatan perusahaan pembiayaan yang menjadi kendala bagi masyarakat untuk memiliki motor listrik. "Untuk sepeda motor itu tidak cepat, karena 90 persen bisnis sepeda motor di Indonesia di dukung leasing. Di sini, ada potensi apakah kemudahan (mendapatkan) motor listrik itu sudah didapatkan? itu juga memengaruhi yang menjadi kendala juga," jelasnya.
Tren Positif Penjualan Mobil Listrik
Data penjualan kendaraan listrik pada Maret 2025 menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil listrik mencapai 8.835 unit, meningkat 70,46 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 5.183 unit. Angka ini menunjukkan tren positif yang terus berlanjut di pasar otomotif Indonesia.
Peningkatan penjualan ini didorong oleh beberapa faktor, antara lain harga yang kompetitif, teknologi yang semakin canggih, dan infrastruktur pendukung yang terus berkembang. Pemerintah juga berperan aktif dalam mendorong adopsi kendaraan listrik melalui berbagai kebijakan insentif dan program edukasi.
Kepercayaan konsumen terhadap kendaraan listrik juga meningkat seiring dengan semakin banyaknya model yang tersedia dan pengalaman positif dari pengguna sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa pasar mobil listrik di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk terus berkembang di masa mendatang.
Penjualan Motor Listrik Masih Terhambat
Sebaliknya, penjualan motor listrik di Indonesia justru mengalami penurunan hingga 70 persen di awal tahun 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menurut Asosiasi Motor Listrik Indonesia (AISMOLI). Hal ini menjadi kontras dengan pertumbuhan pesat penjualan mobil listrik.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan penjualan motor listrik adalah ketergantungan pada perusahaan pembiayaan (leasing). Sebagian besar penjualan motor di Indonesia bergantung pada skema kredit, dan kurangnya kemudahan akses pembiayaan untuk motor listrik menjadi kendala bagi konsumen.
Selain itu, infrastruktur pengisian daya untuk motor listrik juga masih belum merata di seluruh Indonesia, sehingga menjadi hambatan bagi konsumen untuk menggunakan motor listrik secara optimal. Perlu adanya upaya lebih lanjut dari pemerintah dan pihak terkait untuk mengatasi kendala ini.
Meskipun demikian, potensi pasar motor listrik di Indonesia masih sangat besar. Dengan adanya dukungan pemerintah dan pengembangan infrastruktur yang lebih baik, diharapkan penjualan motor listrik dapat meningkat di masa mendatang.
Kesimpulan
Perbedaan tren penjualan antara mobil dan motor listrik di Indonesia menunjukkan adanya tantangan dan peluang yang berbeda di kedua segmen. Pemerintah dan industri otomotif perlu bekerja sama untuk mengatasi kendala yang dihadapi oleh motor listrik, sehingga dapat mendorong pertumbuhan pasar kendaraan listrik secara menyeluruh di Indonesia. Peningkatan infrastruktur pengisian daya dan kemudahan akses pembiayaan menjadi kunci untuk mendorong adopsi motor listrik yang lebih luas.