Tahukah Anda? Kemkomdigi Siap Edukasi Literasi Digital ke Sekolah Rakyat, Bahas AI hingga Judi Online
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) gencar edukasi literasi digital ke Sekolah Rakyat, membekali siswa dengan pemahaman teknologi AI hingga bahaya judi online.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) secara proaktif mengambil langkah strategis dalam meningkatkan pemahaman teknologi di kalangan generasi muda. Melalui program edukasi literasi digital, Kemkomdigi menargetkan Sekolah Rakyat sebagai salah satu fokus utama. Inisiatif ini bertujuan membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menggunakan teknologi secara bijak dan aman di era digital.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemkomdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto, menyatakan bahwa program ini akan menjangkau seluruh Sekolah Rakyat di Indonesia. Edukasi ini mencakup berbagai tema relevan, mulai dari pengenalan teknologi kecerdasan buatan (AI) hingga mitigasi risiko bahaya judi daring. Langkah ini merupakan bagian dari upaya masif Kemkomdigi untuk memastikan setiap anak di Indonesia memiliki literasi digital yang memadai.
Program ini dirancang untuk menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat akan pemahaman digital yang komprehensif. Dengan menyasar siswa Sekolah Rakyat, Kemkomdigi berharap dapat menanamkan fondasi digital yang kuat sejak dini. Hal ini penting mengingat semakin masifnya penggunaan internet dan perangkat digital oleh anak-anak, yang juga membawa potensi risiko jika tidak diimbangi dengan literasi yang baik.
Materi Edukasi: Dari Etika Digital hingga Bahaya Judi Daring
Kemkomdigi memfokuskan materi edukasi literasi digital pada isu-isu krusial yang relevan dengan kehidupan anak-anak saat ini. Tema-tema seperti bahaya judi daring, perundungan siber, dan etika digital menjadi prioritas utama. Pemilihan tema ini didasarkan pada observasi bahwa anak-anak sering terpapar konten negatif, terutama melalui gim daring yang kerap menampilkan iklan menyesatkan.
Bonifasius Wahyu Pudjianto menekankan pentingnya pengetahuan literasi digital untuk melindungi anak-anak dari risiko tersebut. Konten-konten iklan yang tidak pantas dapat dengan mudah diakses, membahayakan perkembangan mereka. Oleh karena itu, edukasi ini menjadi benteng pertahanan bagi siswa agar terhindar dari dampak negatif teknologi digital dan internet.
Selain isu-isu keamanan dan etika, Kemkomdigi juga memperkenalkan materi tematik yang lebih mendalam bagi siswa tingkat menengah. Materi tersebut mencakup dasar analisis data, dasar keamanan siber, hingga pengenalan coding. Melihat perkembangan pesat AI, edukasi mengenai penggunaan teknologi kecerdasan buatan secara bijak juga telah menjadi bagian integral dari kurikulum.
Kolaborasi dan Metode Pembelajaran Inovatif
Dalam menjalankan program literasi digital ini, Kemkomdigi tidak bekerja sendiri. Mereka berkolaborasi erat dengan berbagai mitra jejaring, termasuk sekolah, dinas pendidikan daerah, kementerian/lembaga terkait, serta berbagai komunitas dan organisasi. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengintegrasikan materi literasi digital ke dalam kegiatan belajar-mengajar yang sudah ada.
Materi literasi digital kini diintegrasikan melalui mata pelajaran Informatika, serta mata pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial. Pendekatan ini memastikan bahwa literasi digital bukan hanya menjadi program tambahan, melainkan bagian integral dari kurikulum pendidikan. Hal ini sejalan dengan empat pilar kurikulum literasi digital Kemkomdigi yang mencakup Cakap Digital, Aman Digital, Budaya Digital, dan Etika Digital.
Metode pemberian edukasi juga bervariasi dan inovatif, disesuaikan dengan karakteristik anak-anak. Kegiatan seperti lokakarya interaktif, kelas tematik, hingga dongeng digital telah diterapkan untuk membuat pembelajaran lebih menarik. Selain itu, Kemkomdigi juga menyediakan pembelajaran mandiri atau self-learning course secara daring, memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk belajar kapan saja dan di mana saja.