Wamenekraf Bidik Pasar Timur Tengah untuk Karya Penulis Lokal
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif mendorong karya penulis Indonesia menembus pasar Timur Tengah, didukung dengan perlindungan hak cipta dan potensi pasar yang besar.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf), Irene Umar, mengungkapkan ambisinya untuk mendorong karya-karya penulis lokal Indonesia menembus pasar Timur Tengah. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers di Jakarta pada Kamis, 15 Mei 2023. Wamenekraf menekankan pentingnya perlindungan hak cipta dan melihat potensi besar pasar Timur Tengah untuk karya-karya tulis Indonesia.
Dalam konferensi pers tersebut, Irene Umar menyatakan, "Harapan saya kita bisa menembus ke pasar, bukan hanya dari Asia Tenggara, tapi yang paling relevan adalah middle east (Timur Tengah)." Ia optimistis karena Indonesia memiliki populasi muslim terbesar di dunia, dan nilai-nilai budaya serta kultur yang serupa dengan negara-negara di Timur Tengah. Hal ini, menurutnya, akan menjadi jembatan bagi karya-karya penulis Indonesia untuk diterima dengan baik di pasar tersebut.
Wamenekraf juga menjelaskan bahwa buku-buku yang dipasarkan ke luar negeri dapat dalam bentuk fisik maupun digital. Ia yakin penulis lokal Indonesia memiliki daya saing yang tinggi, berkat ide-ide kreatif dan unik yang terinspirasi dari kekayaan budaya Indonesia yang beragam. "Penulis lokal mempunyai keunggulan berupa ide-ide menarik yang tidak akan habis digali karena budaya yang sangat beragam dan tumbuh bersama masyarakat Indonesia yang ramah dan hangat," ujar Irene.
Menembus Pasar Timur Tengah: Sebuah Strategi yang Tepat
Langkah Wamenekraf untuk membidik pasar Timur Tengah dinilai sebagai strategi yang tepat. Kesamaan budaya dan agama antara Indonesia dan negara-negara Timur Tengah menjadi faktor kunci keberhasilan potensial. Selain itu, pasar buku di Timur Tengah cukup besar dan terus berkembang, menawarkan peluang yang menjanjikan bagi penulis Indonesia.
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, berencana untuk memberikan dukungan penuh bagi para penulis lokal. Dukungan ini tidak hanya mencakup perlindungan hak cipta, tetapi juga fasilitasi pemasaran dan promosi karya-karya mereka di pasar internasional. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing penulis Indonesia di kancah global.
Irene Umar juga menekankan pentingnya kolaborasi antar penulis. "Jadi, harapan saya, kita akan dibantu, kita akan ekspor, kita akan menulis dan, ayo kita bersatu, kita berangkat, jangan sendiri-sendiri, tapi bersama-sama," ucapnya. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat posisi penulis Indonesia di pasar internasional.
Perlindungan Hak Cipta dan Antisipasi Pembajakan
Wamenekraf juga menyoroti pentingnya perlindungan hak cipta bagi para penulis. Ia mengajak masyarakat untuk menghindari pembelian buku bajakan sebagai bentuk apresiasi terhadap karya penulis dan menjunjung tinggi nilai orisinalitas. "Mulai dari pembeli, kita punya pilihan mau beli bajakan atau tidak. Mari kita sama-sama mengumpulkan sebuah keputusan, setop untuk membeli buku-buku yang bajakan. Buku-buku mahal, pinjam sama teman, ayo bikin library kecil-kecilan antara teman," ajaknya.
Pemerintah berkomitmen untuk memperkuat perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) penulis lokal, baik secara manual maupun digital. "Kita harus memastikan bahwa IP diperlindungi dan ini bukan isu yang baru yang ada di depan kita, tapi di antara multiple stakeholders," tambah Irene Umar. Perlindungan HKI ini menjadi kunci keberhasilan dalam memasuki pasar internasional dan mencegah kerugian ekonomi bagi para penulis.
Sebagai penutup, Wamenekraf menekankan pentingnya kreativitas dan semangat kolaborasi dalam mengembangkan industri kreatif Indonesia. Dengan dukungan pemerintah dan kesadaran masyarakat, karya-karya penulis Indonesia diharapkan dapat bersaing dan meraih sukses di pasar internasional, termasuk Timur Tengah.