Carlos Pena Fokus pada Persija Saat Ini, Masa Depan Belum Dipikirkan

Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena, menegaskan fokusnya pada pertandingan saat ini dan menolak berkomentar mengenai masa depannya di klub tersebut meskipun kontraknya akan segera berakhir.

Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena, tengah fokus membantu tim mencapai target yang telah ditetapkan. Kontraknya bersama Macan Kemayoran akan berakhir pada 30 Juni 2025, namun ia menyatakan belum memikirkan masa depannya di klub tersebut. Pernyataan ini disampaikan usai memimpin latihan tim di Persija Training Center, Depok, Rabu (23/4).

Saat ditanya mengenai pekerjaannya untuk musim depan, Carlos Pena memberikan jawaban tegas. "Pekerjaan saya? Tidak. Saya tidak memikirkan untuk mempertahankan pekerjaan saya pada musim depan. Sebagaimana yang selalu saya katakan, saya fokus pada saat ini dan saat ini urusannya adalah pertandingan selanjutnya atau sesi latihan selanjutnya," ujarnya kepada pewarta.

Ia menekankan komitmennya untuk membantu Persija mencapai target dan mengembangkan para pemain. "Sejujurnya, saya tidak mencemaskan diri saya. Saya berada di sini untuk membantu tim, untuk mencapai target, untuk mengembangkan pemain-pemain saya, untuk meningkatkan tim, dan untuk mempertahankan pekerjaan bagus yang kami lakukan sampai saat ini," tambah pelatih asal Spanyol tersebut.

Di bawah kepemimpinan Carlos Pena, Persija sempat bersaing ketat di papan atas klasemen Liga 1 pada awal musim 2024/2025. Macan Kemayoran berhasil menempati posisi keempat dengan raihan 47 poin, sejajar dengan Malut United di posisi kelima. Meskipun demikian, ada masalah internal yang dihadapi oleh tim, namun Carlos enggan membeberkan detailnya.

"Saya menjawab dengan jawaban yang sama seperti saat itu. Itu bukan tugas saya. Bukan peran saya untuk berbicara mengenai masalah-masalah internal. Anda dapat bertanya kepada manajemen mengenai hal itu," tegas Carlos saat menanggapi pertanyaan terkait masalah internal tersebut.

Meskipun demikian, ia mengakui bahwa masalah internal tersebut berpengaruh terhadap performa tim. "Para pemain bukan mesin. Para pemain adalah manusia. Para pelatih juga manusia. Saat ada sesuatu yang dipikirkan, itu tentu mempengaruhi penampilan mereka," jelasnya.

Namun, Carlos Pena tetap memuji komitmen para pemain Persija. "Namun komitmen para pemain, komitmen segenap skuad sepanjang musim begitu luar biasa. Bahkan saat kami kesulitan, karena semua tim mengalami masa-masa sulit. Sayang ada pertandingan yang tidak dapat kami menangi, tetapi tim ini selalu berjuang, selalu memiliki semangat yang bagus. Itu yang membuat saya bangga sebagai pelatih," pungkasnya.

Pengakuan Carlos Pena mengenai adanya masalah internal di Persija menimbulkan pertanyaan mengenai dampaknya terhadap performa tim. Meskipun ia enggan merinci masalah tersebut, pernyataan bahwa pemain dan pelatih juga manusia, dan pikiran mereka dapat terpengaruh, mengindikasikan adanya tantangan di luar lapangan yang perlu diatasi.

Keberhasilan Persija mencapai posisi keempat klasemen Liga 1 dengan 47 poin, menunjukkan potensi tim yang besar. Namun, adanya masalah internal ini menjadi catatan penting yang perlu diatasi untuk meningkatkan performa dan mencapai target yang lebih tinggi di masa mendatang. Kejelasan mengenai masalah ini dan bagaimana manajemen Persija mengatasinya akan menjadi hal yang menarik untuk diikuti.

Fokus Carlos Pena pada pertandingan saat ini menunjukkan profesionalismenya sebagai pelatih. Ia memilih untuk tidak terbebani oleh spekulasi mengenai masa depannya dan tetap berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi Persija Jakarta. Hal ini patut diapresiasi mengingat tekanan yang mungkin dihadapinya.

Meskipun masa depan Carlos Pena di Persija masih belum jelas, kontribusinya bagi tim hingga saat ini tidak dapat diabaikan. Prestasi yang diraih Persija di bawah kepemimpinannya menjadi bukti kapasitas dan kemampuannya dalam melatih. Publik sepak bola Indonesia pun menantikan bagaimana perjalanan Persija Jakarta di sisa musim ini dan langkah selanjutnya yang akan diambil oleh manajemen klub.