Kurniawan Dwi Yulianto: Misi Tajamkan Timnas U-20 Indonesia di Piala Asia U-20 2025
Kurniawan Dwi Yulianto kembali bergabung dengan Timnas U-20 Indonesia sebagai asisten pelatih untuk meningkatkan daya serang tim jelang Piala Asia U-20 2025 di China.
Kurniawan Dwi Yulianto, legenda sepak bola Indonesia, kembali dipercaya membesut Timnas U-20. Ia ditunjuk sebagai asisten pelatih kepala Indra Sjafri pada awal Februari 2025, dengan misi khusus meningkatkan daya serang tim. Tantangan besar menanti, yakni membawa Timnas U-20 berjaya di Piala Asia U-20 AFC 2025 di China.
Pilihan Kurniawan sebagai asisten pelatih bukan tanpa alasan. Rekam jejaknya yang gemilang sebagai pencetak gol terbanyak kelima sepanjang sejarah Timnas Indonesia (33 gol dari 59 laga) menjadi modal utama. Karier profesionalnya yang membentang dari 1994 hingga 2013, termasuk pengalaman bermain di Sampdoria (Italia) dan FC Luzern (Swiss), membuktikan ketajamannya di depan gawang. Sepanjang karier klubnya, ia mencetak 196 gol dari 388 pertandingan; termasuk gol bersejarah di liga Swiss bersama FC Luzern, menjadikannya pemain Indonesia pertama yang mencetak gol di liga top Eropa.
Pengalaman Kurniawan di dunia kepelatihan pun tak kalah mentereng. Setelah pensiun sebagai pemain pada 2013, ia memulai karier kepelatihan di akademi Chelsea Jakarta. Kemudian, ia menjabat sebagai asisten pelatih di Borneo FC (2017-2018), Timnas senior (2018), Timnas U-22/U-23 (2019), Sabah FC (Malaysia, 2019-2021), dan Como 1907 (Italia, 2021-2023). Prestasi gemilangnya antara lain meraih medali perak SEA Games 2019 dan emas SEA Games 2023 bersama Timnas U-22 Indonesia, serta membawa Timnas U-24 Indonesia hingga babak 16 besar Asian Games 2023.
Peran Kurniawan di Timnas U-22 peraih emas SEA Games 2023 sangat signifikan. Tim tampil produktif dengan total 21 gol, dan dua pemain, Muhammad Ramadhan Sananta dan Muhammad Fajar Fatur Rahman, menjadi top skor dengan masing-masing 5 gol. Ketajaman inilah yang diharapkan terulang di Piala Asia U-20 2025. Kekhawatiran akan penyelesaian akhir tim terlihat dalam turnamen persahabatan Mandiri U-20 Challenge Series 2025, di mana Indonesia kesulitan mencetak gol melawan Yordania dan Suriah, baru mencetak gol melawan India (4-0).
Kerja sama Kurniawan dan Indra Sjafri dinilai ideal. Keduanya memiliki kesamaan visi dalam strategi menyerang, sering menggunakan formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1, memanfaatkan lebar lapangan, dan membutuhkan pemain sayap cepat. Target PSSI untuk lolos ke perempat final Piala Asia U-20 2025 menjadi tantangan besar. Indonesia berada di Grup C bersama Uzbekistan, Iran, dan Yaman, dan harus minimal berada di peringkat kedua terbaik grup untuk melaju ke babak selanjutnya.
Indonesia telah berpartisipasi 19 kali di Piala Asia U-20 sejak 1959, dengan prestasi terbaik menjadi juara pada 1961. Prestasi terbaik dalam 25 tahun terakhir adalah lolos ke perempat final pada 2018 (juga dilatih Indra Sjafri). Tantangan di Piala Asia U-20 2025 sangat berat, namun kehadiran Kurniawan diharapkan dapat meningkatkan daya serang dan peluang Timnas U-20 Indonesia untuk mencapai target.
PSSI berharap kehadiran Kurniawan, yang pernah menjadi bagian dari tim kepelatihan Timnas U-22 peraih medali emas SEA Games 2023 bersama Indra Sjafri, Eko Purdjianto, Bima Sakti dan Sahari Gultom, akan membawa dampak positif. Komposisi pelatih yang terdiri dari mantan pemain legendaris di berbagai posisi (penyerang, bek, gelandang, kiper) ini dinilai lengkap dan diharapkan mampu mengatasi kelemahan tim dalam penyelesaian akhir.