Bebas Tekanan, Atlet Panjat Tebing Indonesia Siap Tampil di Kejuaraan Dunia
Pelatih Hendra Basir memastikan atlet panjat tebing Indonesia, termasuk Veddriq Leonardo, akan tampil tanpa beban di Kejuaraan Dunia IFSC Climbing World Cup 2025 di Bali, fokus pada pemulihan dan persiapan ajang internasional mendatang.
Jakarta, 15 April 2024 (ANTARA) - Pelatih tim panjat tebing Indonesia, Hendra Basir, memastikan bahwa atlet-atletnya, termasuk Veddriq Leonardo, tidak akan terbebani tampil sebagai tuan rumah dalam ajang bergengsi International Federation of Sport Climbing (IFSC) Climbing World Cup 2025 di Bali, yang akan berlangsung pada 2-4 Mei mendatang. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan sejumlah faktor penting demi masa depan karier atlet.
Hendra menjelaskan bahwa para atlet tidak dituntut untuk meraih hasil terbaik, terutama di kategori speed. Prioritas utama saat ini adalah pemulihan kondisi fisik para atlet setelah melewati serangkaian kompetisi ketat sepanjang tahun 2024. "Tekanan dan segala macamnya itu sudah sampai puncaknya pada Olimpiade lalu, jadi memang saya tujuannya kepada teman-teman bahwa mereka harus enjoy saja untuk bertanding dalam kejuaraan dunia nanti, sederhananya ya silakan bertanding sesuai dengan kapasitasnya saja," ujar Hendra di Jakarta, Selasa.
Strategi ini diambil untuk memastikan para atlet dapat tampil maksimal tanpa tekanan yang berlebihan. Meskipun demikian, Hendra menegaskan bahwa para atlet tetap akan memberikan usaha terbaik mereka dalam setiap pertandingan. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk selalu berprestasi di kancah internasional.
Menyeimbangkan Prestasi dan Pemulihan Atlet
Lebih lanjut, Hendra menjelaskan bahwa keputusan untuk tidak membebani atlet juga mempertimbangkan proyeksi jangka panjang. Kejuaraan Dunia IFSC Climbing World Cup 2025 hanyalah salah satu dari sekian banyak ajang bergengsi yang akan dihadapi tim panjat tebing Indonesia. Oleh karena itu, pemulihan dan menjaga ketahanan fisik atlet menjadi prioritas utama.
Banyak atlet yang masih dalam proses pemulihan cedera. "Ada beberapa atlet yang memang dalam proses recovery dan itu harus dimaksimalkan, karena akhir 2025 ada SEA Games, 2026 ada Asian Games, 2027 Kualifikasi Olimpiade, dan semoga 2028 bisa tampil lagi di Olimpiade Los Angeles seperti di Paris sebelumnya," tegas Hendra. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk berinvestasi dalam pengembangan atlet jangka panjang.
Dengan demikian, strategi ini bukan berarti Indonesia menurunkan target prestasi. Justru sebaliknya, strategi ini merupakan bentuk manajemen atlet yang bijak untuk memastikan keberhasilan jangka panjang, termasuk di Olimpiade Los Angeles 2028.
Indonesia, Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Panjat Tebing
Indonesia telah beberapa kali menjadi tuan rumah IFSC Climbing World Cup. Kejuaraan dunia panjat tebing ini merupakan ajang bergengsi yang selalu menarik perhatian dunia. Sebelumnya, Indonesia telah sukses menyelenggarakan IFSC Climbing World Cup di Jakarta, di Kawasan SCBD Jakarta dan Kompleks Gelora Bung Karno Senayan.
Dengan pengalaman menjadi tuan rumah sebelumnya, Indonesia diharapkan mampu kembali menyelenggarakan kejuaraan dunia panjat tebing dengan sukses dan lancar. Keberhasilan ini akan menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam memajukan olahraga panjat tebing di tingkat internasional.
Selain itu, menjadi tuan rumah juga memberikan kesempatan bagi atlet Indonesia untuk mendapatkan pengalaman berharga bertanding di hadapan pendukungnya sendiri. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan performa dan kepercayaan diri para atlet.
Secara keseluruhan, persiapan matang dan strategi yang tepat akan menjadi kunci kesuksesan Indonesia dalam menyelenggarakan IFSC Climbing World Cup 2025 di Bali. Komitmen untuk menyeimbangkan prestasi dan pemulihan atlet menunjukkan visi jangka panjang Indonesia dalam memajukan olahraga panjat tebing.