DBL Indonesia: Wadah Pengembangan Bakat Basket Muda Tanah Air
Wakil Sekjen Perbasi, Ratana Arya Krishnan, memuji kontribusi DBL Indonesia dalam pengembangan bakat pebasket muda selama 20 tahun terakhir, terbukti dari banyaknya pemain IBL dan Timnas yang pernah berlaga di DBL.
Jakarta, 29 April 2024 - Developmental Basketball League (DBL) Indonesia mendapat apresiasi tinggi dari Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) atas kontribusinya dalam pengembangan bakat pebasket muda di Indonesia. Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Perbasi, Ratana Arya Krishnan, pada Selasa lalu di Jakarta. DBL, yang telah konsisten menyelenggarakan liga bola basket selama 20 tahun, dinilai berperan penting dalam regenerasi pemain bola basket nasional.
Menurut Ratana, banyak pemain Indonesian Basketball League (IBL) dan Tim Nasional yang memulai kariernya di DBL. Keberhasilan DBL dalam mencetak pemain-pemain berbakat ini menunjukkan komitmen jangka panjang mereka dalam memajukan olahraga bola basket di Indonesia. "Untuk Timnas Indonesia saya pikir sudah jelas, karena banyak dari pemain-pemain Indonesian Basketball League (IBL) dan pemain muda timnas, rata-rata mereka juga semuanya pernah bermain di dalam DBL pada awal kariernya," ungkap Ratana.
DBL Indonesia tak hanya menjadi liga bola basket, tetapi juga wadah pembinaan atlet muda yang berkelanjutan. Hal ini semakin diperkuat dengan adanya DBL Camp 2025, sebuah program pelatihan intensif yang diikuti oleh 262 atlet pelajar putra dan putri dari berbagai daerah di Indonesia. Program ini fokus pada peningkatan kemampuan fundamental para pebasket muda, baik dari segi fisik, teknik, maupun strategi.
DBL Camp 2025: Membangun Skill Pebasket Muda
DBL Camp 2025 yang diselenggarakan di GOR Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Kuningan, Jakarta, dari tanggal 29 April hingga 4 Mei 2024, menjadi bukti nyata komitmen DBL dalam pengembangan atlet muda. Sebanyak 131 atlet putra dan 131 atlet putri dari 31 kota di 23 provinsi mengikuti pelatihan intensif ini. Provinsi-provinsi tersebut antara lain Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta, Sumatera Utara, dan Bengkulu.
Ke-262 atlet tersebut akan dilatih oleh 54 pelatih berpengalaman. Pelatihan ini difokuskan pada peningkatan kemampuan individu, meliputi aspek fisik, teknik, dan strategi. Setelah pelatihan, panitia akan menyaring peserta untuk membentuk Tim DBL All-Star, masing-masing 12 orang untuk putra dan putri. Tim ini nantinya akan dikirim ke Amerika Serikat untuk mengikuti pertandingan.
Program ini menunjukkan komitmen DBL dalam mengidentifikasi dan mengembangkan potensi pemain muda di seluruh Indonesia. Dengan pelatihan yang komprehensif dan kesempatan berkompetisi di tingkat internasional, DBL memberikan peluang emas bagi para atlet muda untuk mengembangkan karier mereka.
Kerjasama Perbasi dan DBL untuk Majukan Basket Indonesia
Perbasi menyatakan akan terus berkoordinasi dengan DBL untuk memetakan potensi pemain muda di setiap daerah. Data dan sumber daya yang dikumpulkan akan digunakan untuk membangun prestasi dan ekosistem olahraga bola basket Indonesia yang lebih baik. Kerjasama ini diharapkan dapat menghasilkan regenerasi pemain yang berkelanjutan dan melahirkan atlet-atlet berprestasi di masa depan.
"Dengan begitu, DBL akan menunjukkan adanya konsistensi dan determinasi di dalam memberikan sumbangsihnya terhadap perkembangan basket di Indonesia, khususnya bagi para pemain," tegas Ratana. Hal ini menunjukkan sinergi positif antara Perbasi dan DBL dalam memajukan olahraga bola basket di Indonesia.
Dengan adanya dukungan dan kerjasama yang kuat antara Perbasi dan DBL, masa depan bola basket Indonesia terlihat semakin cerah. Program-program pembinaan yang berkelanjutan dan terstruktur akan menghasilkan atlet-atlet berkualitas tinggi yang mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.