PB ESI Selektif Pilih Game Esports, Fokus Efisiensi Anggaran
Demi efisiensi anggaran, PB ESI kini lebih selektif dalam memilih game esports untuk diikutsertakan dalam kejuaraan, dengan fokus pada potensi meraih medali di SEA Games 2025.
Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) mengumumkan strategi baru dalam mengikuti kejuaraan esports internasional. Akibat kebijakan efisiensi anggaran dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), PB ESI akan lebih selektif dalam memilih nomor game yang diikutsertakan dalam kompetisi mendatang. Keputusan ini diambil setelah Kemenpora melakukan penyesuaian anggaran yang berdampak pada program pemusatan latihan nasional (pelatnas).
Efisiensi Anggaran dan Seleksi Game Esports
Ketua Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi PB ESI, Debora Imanuela, menjelaskan bahwa PB ESI kini berkoordinasi dengan Kemenpora untuk menyeleksi nomor game yang memiliki potensi besar meraih medali emas. "Pastinya ada dampak, saat ini kami masih berkoordinasi dengan pihak Kemenpora juga. Tentunya kami akan menyeleksi nomor-nomor game yang potensial untuk mendapatkan medali emas, dan menggunakan dana dengan seefektif mungkin," ujar Debora kepada ANTARA.
Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan Kemenpora berdampak pada fokus pelatnas. Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, menyatakan bahwa pelatnas kini difokuskan pada SEA Games 2025. Sebelumnya, dengan anggaran Rp2,3 triliun, Kemenpora telah merencanakan pelatnas jangka panjang untuk Olimpiade 2028 dengan cakupan cabang olahraga yang lebih luas.
SEA Games 2025 Menjadi Prioritas
Dengan efisiensi anggaran, prioritas kini dialihkan ke SEA Games 2025. Sebanyak 14 cabang olahraga menjadi prioritas, termasuk bulu tangkis, angkat besi, panahan, atletik, menembak, panjat tebing, senam artistik, balap sepeda, renang, dayung, karate, taekwondo, wushu, dan pencak silat. Esports, meskipun tidak termasuk dalam daftar prioritas tersebut, tetap menjadi fokus perhatian.
Meskipun tidak termasuk dalam daftar prioritas Kemenpora, prestasi tim esports Indonesia tetap gemilang. Pada SEA Games 2023 Kamboja, timnas esports Indonesia berhasil menjadi juara umum dengan perolehan tiga medali emas dari nomor Valorant, MLBB Putri, dan PUBGM Tim, serta dua medali perak dari nomor CrossFire dan PUBGM Solo. Prestasi membanggakan juga diraih pada IESF World Championship 2024 di Riyadh, Arab Saudi, dengan medali emas MLBB Putri, medali perak MLBB Putra, dan peringkat kelima untuk nomor PUBG Mobile.
Strategi PB ESI ke Depan
Dengan adanya pembatasan anggaran, PB ESI perlu menyusun strategi yang tepat. Seleksi game yang lebih ketat akan dilakukan, dengan mempertimbangkan potensi medali dan efektivitas penggunaan dana. Hal ini menunjukkan komitmen PB ESI untuk tetap berprestasi di kancah internasional meskipun dengan keterbatasan anggaran. Proses seleksi ini akan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk performa atlet, tren game, dan potensi sponsor.
Ke depan, PB ESI akan lebih fokus pada pengembangan atlet di nomor game yang potensial meraih medali. Selain itu, PB ESI juga akan berupaya mencari sumber pendanaan alternatif untuk mendukung pengembangan esports di Indonesia. Kerjasama dengan pihak swasta dan sponsor akan menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan efisiensi anggaran ini. Hal ini menunjukkan adaptasi dan strategi yang dinamis dari PB ESI dalam menghadapi perubahan kebijakan pemerintah.
Meskipun terdapat tantangan, prestasi gemilang tim esports Indonesia di masa lalu menunjukkan potensi besar yang dimiliki. Dengan strategi yang tepat dan dukungan yang memadai, esports Indonesia diharapkan tetap mampu bersaing dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. PB ESI berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi atlet esports Indonesia, memastikan bahwa mereka mendapatkan pelatihan dan dukungan yang dibutuhkan untuk mencapai prestasi terbaik.
Kesimpulan
Kebijakan efisiensi anggaran dari Kemenpora mendorong PB ESI untuk lebih selektif dalam memilih nomor game esports yang diikutsertakan dalam kejuaraan. Fokus pada SEA Games 2025 dan potensi meraih medali emas menjadi prioritas utama. Meskipun terdapat tantangan, PB ESI berkomitmen untuk tetap mengembangkan potensi atlet esports Indonesia dan berupaya mencari solusi untuk menghadapi keterbatasan anggaran.