Pelatih Hangtuah Kecewa Meski Menang: Permainan Terburuk Sepanjang Musim IBL
Pelatih Hangtuah Jakarta, Wahyu Widayat Jati, menyatakan kekecewaannya terhadap performa timnya meskipun berhasil menang atas Bima Perkasa, menyebutnya sebagai permainan terburuk musim ini.
Jakarta, 13 April 2024 - Kemenangan Hangtuah Jakarta atas Bima Perkasa Jogja dengan skor 79-74 dalam pertandingan Indonesian Basketball League (IBL) di GOR Ciracas, Jakarta, Minggu (13/4), ternyata tidak dirayakan penuh oleh pelatihnya. Wahyu Widayat Jati, pelatih Hangtuah, justru mengungkapkan rasa ketidakpuasannya terhadap penampilan tim asuhannya. Pertandingan ini terjadi setelah Hangtuah bertanding melawan Satria Muda sehari sebelumnya.
Kekecewaan pelatih Wahyu, yang akrab disapa Cacing, terlontar dalam jumpa pers usai pertandingan. Ia menyatakan, "Ya saya walaupun menang saya enggak puas deh. Saya enggak senang dengan apa yang sudah dilakukan ya. Seperti kemarin saya bilang bahwa tim ini saya ngerti lah bukan level pemain kelas satu. Gitu ya akan roler coaster ya pasti gitu. Tapi maksud saya setiap hari harusnya mereka bertumbuh," ujarnya.
Lebih lanjut, Cacing menilai penampilan Hangtuah sebagai yang terburuk sepanjang musim IBL. Menurutnya, performa timnya bahkan lebih buruk daripada saat menelan kekalahan. Hal ini mengecewakan mengingat Hangtuah memiliki kualitas pemain yang lebih baik daripada Bima Perkasa. Puncaknya terlihat pada kuarter ketiga, di mana Hangtuah hanya mampu mencetak 11 poin, berbanding 15 poin yang dicetak Bima Perkasa.
Performa Buruk Bukan Karena Kelelahan
Pelatih Wahyu menolak anggapan bahwa performa buruk timnya disebabkan kelelahan akibat pertandingan melawan Satria Muda sehari sebelumnya. Ia menekankan profesionalisme pemainnya. "Itu (rasa lelah) cuma ada di kepala saja. Kita mikirin capek ya capek. Kalian pemain pro, pemain pro itu didesain buat untuk kayak ibaratnya serdadu lah, kayak prajurit perang. Begitu dia sudah masuk lapangan ya dia harus switch capeknya," tegasnya.
Ia berharap penampilan buruk ini menjadi yang terakhir. Hangtuah masih mengincar tiket babak playoff. "Saya berharap ini pertandingan buat kita bermain yang saya bilang worst tadi. Saya harap. Ini karena apa? Kita enggak bertumbuh seperti biasanya kita. Tidak pernah tumbuh untuk menjadi Hangtuah yang lebih baik. Kalau mainnya selalu kayak roller coaster seperti itu," pungkas Pelatih Wahyu.
Ke depannya, Hangtuah akan menghadapi tantangan berat. Mereka akan bertandang ke markas Rajawali Medan pada 23 April dan Borneo Hornbills pada 27 April. Kedua tim tersebut berada di papan bawah klasemen IBL.
Analisis Permainan dan Harapan ke Depan
Kekalahan Hangtuah di kuarter ketiga menjadi sorotan utama. Ketidakmampuan Hangtuah memaksimalkan potensi pemainnya yang lebih unggul dibandingkan Bima Perkasa menjadi pertanyaan besar. Pelatih Wahyu berharap agar timnya dapat segera memperbaiki performa dan konsistensi permainan untuk menghadapi pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Pertandingan melawan Rajawali Medan dan Borneo Hornbills akan menjadi ujian sesungguhnya bagi Hangtuah. Kemenangan di dua laga tersebut sangat krusial untuk menjaga peluang lolos ke babak playoff. Pelatih Wahyu dan timnya harus bekerja keras untuk meningkatkan performa dan memperbaiki kekurangan yang ada.
Secara keseluruhan, pertandingan melawan Bima Perkasa menjadi pelajaran berharga bagi Hangtuah. Tim harus mampu meningkatkan konsistensi permainan dan memaksimalkan potensi seluruh pemain agar dapat bersaing di level tertinggi IBL dan mencapai target menembus babak playoff.