Angga Dwimas Sasongko Buka Pintu Lebar untuk Produksi Film Epos Perang Jawa: Libatkan Talenta dari Seluruh Indonesia
Visinema Pictures dan Endgame, melalui Angga Dwimas Sasongko, membuka kesempatan luas bagi profesional film untuk bergabung dalam produksi film epos Perang Jawa.

Pemimpin eksekutif Visinema Pictures, Angga Dwimas Sasongko, mengumumkan kesempatan terbuka. Ini ditujukan bagi para profesional film untuk bergabung dalam produksi film epos terbaru. Film tersebut adalah "Perang Jawa" hasil kolaborasi Visinema dan Endgame.
Pengumuman ini disampaikan Angga dalam konferensi pers di Senayan, Jakarta, pada Senin (21/7). Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk melibatkan lebih banyak talenta. Termasuk dalam proses casting, peluang akan dibuka seluas-luasnya.
Angga menegaskan komitmen mereka terhadap demokratisasi talenta di industri perfilman Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi untuk menciptakan karya berkualitas. Film "Perang Jawa" diharapkan menjadi produksi yang monumental.
Demokratisasi Talenta dalam Produksi Film Epos
Angga Dwimas Sasongko mengungkapkan bahwa pendekatan produksi film "Perang Jawa" akan mengadopsi model serupa dengan film animasi sukses Visinema, "Jumbo". Model ini melibatkan banyak studio dan kreator animasi berbakat dari berbagai daerah. Bahkan, keterlibatan tersebut tidak hanya terbatas pada area Jakarta.
Gita Wirjawan, yang bergabung sebagai produser eksekutif film "Perang Jawa", turut mengingatkan Angga tentang pentingnya demokratisasi talenta. Konsep ini berarti membuka peluang seluas-luasnya bagi individu berbakat. Tujuannya agar mereka dapat berkontribusi dalam skala nasional.
Visinema dan Endgame berkomitmen untuk tidak membatasi partisipasi hanya pada lingkaran tertentu. Mereka ingin memastikan bahwa setiap talenta memiliki kesempatan. Ini mencerminkan semangat kolaborasi yang inklusif.
Tim Produksi Berpengalaman dan Akurasi Historis
Untuk film "Perang Jawa", Angga Dwimas Sasongko akan bertindak sebagai sutradara, sementara Taufan Adryan menjabat sebagai produser. Keduanya merupakan jajaran eksekutif dari Visinema Pictures. Kolaborasi ini menjamin sinergi yang kuat dalam proses produksi.
Ifan Ismail, seorang penulis skenario peraih penghargaan Piala Citra, dipercaya untuk menggarap naskah film ini. Kehadirannya diharapkan mampu menghasilkan cerita yang mendalam dan menarik. Ini akan menjadi fondasi narasi yang kuat.
Aspek akurasi historis menjadi perhatian utama dalam produksi "Perang Jawa". Sejarawan terkemuka, Peter Carey, yang telah meneliti naskah Babad Diponegoro selama empat dekade, ditunjuk sebagai konsultan utama. Perannya krusial dalam memastikan narasi film sesuai dengan fakta sejarah.
Independensi Proyek dan Harapan Pemerintah
Angga Dwimas Sasongko menegaskan bahwa film "Perang Jawa" digarap secara independen oleh Visinema dan Endgame. Hingga saat ini, belum ada rencana untuk terhubung dengan pihak lain. Ini menunjukkan komitmen kuat dari kedua rumah produksi tersebut.
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon sempat menyampaikan keinginan pemerintah untuk membuat film tentang Pangeran Diponegoro yang lebih lengkap dan aktual. Beliau bahkan menyatakan Kementerian Kebudayaan akan bekerja sama dengan para produser, sutradara, dan pembuat skenario. Tujuannya adalah untuk menayangkan film yang lebih epik.
Meskipun demikian, Angga menyatakan bahwa proyek "Perang Jawa" ini adalah inisiatif mandiri. Visinema dan Endgame berfokus pada visi mereka. Mereka ingin menghadirkan kisah epik Pangeran Diponegoro dengan standar kualitas tinggi.