Bunda Iffet, Ibu Bimbim Slank Berpulang: Warisan Kasih dan Semangat untuk Slank dan Indonesia
Bunda Iffet, ibu dari drummer Slank Bimbim, meninggal dunia di usia 87 tahun, meninggalkan warisan kasih sayang dan dukungan tak ternilai bagi perjalanan karier Slank.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Bunda Iffet, ibu dari Bimbim Slank, meninggal dunia pada Sabtu (26/4/2025) pukul 22.42 WIB di Jakarta pada usia 87 tahun. Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, Slank, dan penggemarnya. Bunda Iffet dikenal sebagai sosok yang penuh kasih sayang dan menjadi pilar penting dalam perjalanan karier Slank, terutama dalam membantu kesembuhan Bimbim, Kaka, dan Ivanka dari ketergantungan narkoba. Beliau merupakan sosok inspiratif yang selalu memberikan dukungan moral dan semangat bagi grup band tersebut.
Kepergian Bunda Iffet merupakan kehilangan besar bagi keluarga dan seluruh penggemar Slank. Sosoknya yang penuh kasih sayang dan pengorbanan akan selalu dikenang. Kontribusinya dalam mendukung perjalanan karier Slank dan membantu kesembuhan para personelnya dari ketergantungan narkoba menjadi bukti nyata betapa besar pengaruh beliau.
Selama hidupnya, Bunda Iffet tidak hanya menjadi seorang ibu bagi Bimbim, tetapi juga menjadi figur sentral bagi Slank. Dukungan dan semangatnya yang tak pernah luntur menjadi inspirasi bagi banyak orang. Kisah hidupnya menjadi teladan tentang kasih sayang, pengorbanan, dan kekuatan seorang ibu dalam mendukung impian anak-anaknya.
Peran Penting Bunda Iffet dalam Perjalanan Slank
Bunda Iffet, Iffet Veceha Sidharta, bukan hanya ibu bagi Bimbim, tetapi juga sosok penting di balik kesuksesan Slank. Perannya dalam membantu kesembuhan Bimbim, Kaka, dan Ivanka dari ketergantungan narkoba merupakan bukti nyata dedikasinya. Proses penyembuhan yang melibatkan pengobatan herbal Tiongkok dan pengawasan ketat dari Bunda Iffet selama beberapa tahun menunjukkan betapa besar komitmennya.
Lebih dari sekadar dukungan medis, Bunda Iffet memberikan dukungan emosional dan spiritual yang tak ternilai. Beliau menekankan pentingnya dukungan keluarga dan lingkungan sekitar dalam proses penyembuhan ketergantungan narkoba. Kegigihan dan keyakinannya menjadi inspirasi bagi mereka yang tengah berjuang melawan adiksi.
Kehadiran Bunda Iffet dalam berbagai kesempatan, mulai dari konser hingga momen-momen penting lainnya, selalu membawa aura positif dan kehangatan. Beliau menjadi perekat kekeluargaan yang solid di dalam Slank. Cerita-cerita tentang dukungannya, baik emosional maupun praktis, menggambarkan betapa besar perannya dalam perjalanan karier Slank.
Bunda Iffet juga dikenal sebagai sosok yang sederhana dan bersahaja, tidak pernah silau dengan popularitas Slank. Baginya, kebahagiaan terbesar adalah melihat anak-anaknya sukses dan tetap solid sebagai sebuah keluarga.
Dukungan Tak Ternilai bagi Slank dan Pengaruhnya di Industri Musik
Bunda Iffet tak hanya memberikan dukungan kepada Bimbim, tetapi juga kepada seluruh personel Slank. Kaka, Ridho, Ivanka, dan Abdee merasakan kasih sayang dan dukungannya. Beliau menjadi tempat bercerita, penasihat bijak, dan sumber semangat bagi mereka.
Ketulusan dan keikhlasan Bunda Iffet membuatnya dicintai dan dihormati oleh banyak orang di industri musik Indonesia, termasuk para Slankers. Para musisi senior, junior, promotor, hingga kru panggung memiliki kesan mendalam terhadap sosoknya yang ramah dan bersahaja. Beliau selalu menyambut siapa pun dengan senyum hangat.
Meskipun tidak berprofesi sebagai musisi, kecintaannya terhadap musik, khususnya musik yang dimainkan Slank, sangat besar. Beliau adalah pendengar setia dan selalu memberikan semangat untuk setiap karya Slank. Kehadirannya menjadi motivasi tersendiri bagi para personel untuk terus berkarya.
Bunda Iffet menikah dengan Sidharta Manghoeroedin Soemarno, putra dari Gubernur DKI Jakarta, pada 8 Januari 1961. Setelah pernikahan tersebut, beliau menjadi sosok ibu yang penuh dukungan bagi Bimbim dan keluarga besar Slank.
Kenangan Abadi dan Perpisahan Terakhir
Kepergian Bunda Iffet meninggalkan duka mendalam, namun kenangan akan beliau akan tetap hidup dalam hati keluarga, sahabat, dan jutaan Slankers. Kehangatan senyumnya, ketulusan hatinya, dan semangatnya yang tak pernah padam akan menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Jenazah Bunda Iffet dimakamkan di TPU Karet Bivak pada Minggu (27/4), bersama suaminya, Sidharta Manghoeroedin Soemarno, yang telah lebih dulu meninggal pada 4 Maret 2024. Keluarga besar Slank dan para kerabat mengantarkan beliau ke peristirahatan terakhirnya.
Selamat jalan, Bunda Iffet. Kasih dan cintamu akan selalu abadi.