Elvira Devinamira Ajak Gen Z Lestarikan Batik Lewat Gelar Batik Nusantara 2025: Ada Konsep Late Night Shopping!
Puteri Indonesia 2014 Elvira Devinamira jadi Brand Ambassador Gelar Batik Nusantara (GBN) 2025. Ia ajak Gen Z lestarikan batik dengan konsep kekinian.

Puteri Indonesia 2014, Elvira Devinamira, mengambil peran penting dalam upaya pelestarian warisan budaya Indonesia. Sebagai Brand Ambassador Gelar Batik Nusantara (GBN) 2025, ia secara aktif mengajak generasi muda untuk lebih dekat dengan batik. Elvira berharap dapat mengubah persepsi bahwa batik hanya cocok untuk acara formal, menjadikannya relevan bagi gaya hidup kekinian.
Gelar Batik Nusantara 2025 diselenggarakan di Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, berlangsung mulai 30 Juli hingga 3 Agustus 2025. Acara tahunan ini dirancang dengan konsep inovatif, yaitu "late night shopping", yang secara khusus menyasar kalangan profesional muda dan Generasi Z. Pendekatan ini diharapkan mampu menarik minat lebih banyak anak muda terhadap batik.
Melalui gelaran ini, Elvira Devinamira ingin menunjukkan bahwa batik memiliki potensi besar untuk menjadi bagian dari tren fashion modern. Ia menekankan pentingnya regenerasi citra batik agar tidak hanya dipahami sebagai simbol budaya semata, tetapi juga sebagai elemen gaya hidup yang dinamis. Tujuan utamanya adalah memperluas minat serta membuka peluang pasar bagi para pengrajin lokal.
Konsep Inovatif Gelar Batik Nusantara 2025
Gelar Batik Nusantara 2025 menghadirkan pengalaman berbelanja batik yang berbeda dari biasanya. Konsep "late night shopping" dipilih untuk menyesuaikan dengan gaya hidup profesional muda dan Generasi Z yang aktif. Ini memungkinkan mereka untuk menikmati koleksi batik setelah jam kerja atau di waktu luang.
Selain koleksi batik dari berbagai daerah, GBN 2025 juga menyuguhkan beragam hiburan. Pengunjung dapat menikmati alunan musik dari DJ, menjelajahi pilihan kuliner yang beragam, serta merasakan suasana interaktif. Seluruh elemen ini dikemas menyerupai tempat berkumpul anak muda urban, menciptakan pengalaman yang menyenangkan.
“Batik sering dianggap kuno atau hanya cocok untuk acara formal. Di GBN 2025, kami ingin mengubah persepsi itu,” ujar Elvira Devinamira dalam keterangannya. Ia menambahkan, “Pengunjung bisa menikmati pengalaman belanja batik sambil mendengarkan musik dari DJ dan mencoba beragam kuliner. Ini bentuk pendekatan baru agar batik terasa lebih dekat dan fun.”
Dukungan Terhadap UMKM dan Regenerasi Citra Batik
Elvira Devinamira menunjukkan antusiasme tinggi terhadap produk-produk hasil karya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berpartisipasi dalam acara. Ia mengaku telah membeli sejumlah produk batik dan berencana melakukan kunjungan lanjutan. Tujuannya untuk mencari aksesori serta mencicipi kuliner yang ditawarkan oleh para pelaku UMKM.
Partisipasi lebih dari 200 UMKM menjadi salah satu kekuatan utama Gelar Batik Nusantara 2025. Bagi Elvira, mendukung keberlanjutan pelaku usaha lokal bukan hanya melalui promosi. Pembelian langsung produk mereka juga menjadi bentuk nyata dukungan terhadap industri batik nasional.
Menurut Elvira, regenerasi citra batik sangat diperlukan. Batik perlu diposisikan tidak hanya sebagai simbol budaya, tetapi juga sebagai bagian integral dari gaya hidup modern. Hal ini krusial untuk menjaga relevansi batik di tengah masyarakat, khususnya generasi muda.
Ia berharap kegiatan seperti Gelar Batik Nusantara dapat memperluas minat generasi muda terhadap batik. Selain itu, acara ini juga diharapkan mampu membuka peluang pasar yang lebih luas bagi para pengrajin lokal. Ini sejalan dengan upaya pelestarian dan pengembangan industri batik di Indonesia.