Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
logo
LIVE
  • Auto
  • Dark Mode
  • Light Mode
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Lainnya
    • Ngakak
    • Merdeka
LIVE
  • Auto
  • Dark Mode
  • Light Mode
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Lainnya
HEADLINE HARI INI
  1. Hot News

29 Tahun Kudatuli: PDIP Tegaskan Partai Wong Cilik Tak Mati Meski Ditekan, Kenang Brutalitas Orde Baru

Peringatan 29 tahun Kudatuli menjadi momen PDIP menegaskan komitmennya sebagai partai wong cilik yang tak gentar tekanan, mengenang sejarah kelam Orde Baru.

Minggu, 27 Jul 2025 15:26:00
konten ai
Copied!
29 Tahun Kudatuli: PDIP Tegaskan Partai Wong Cilik Tak Mati Meski Ditekan, Kenang Brutalitas Orde Baru
Peringatan 29 tahun Kudatuli menjadi momen PDIP menegaskan komitmennya sebagai partai wong cilik yang tak gentar tekanan, mengenang sejarah kelam Orde Baru. (©Planet Merdeka)
ADVERTISEMENT

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memperingati 29 tahun peristiwa Kerusuhan 27 Juli 1996 atau Kudatuli. Acara ini digelar di Kantor Pusat DPP PDIP, Jalan Diponegoro Nomor 58, Jakarta Pusat, pada Minggu lalu. Peringatan tersebut menjadi momentum penting bagi partai berlambang banteng moncong putih untuk menegaskan kembali identitasnya sebagai partai rakyat kecil.

Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, dalam kesempatan tersebut menyatakan bahwa PDIP adalah partai 'wong cilik' yang tidak akan pernah mati. Ia menekankan bahwa meskipun terus-menerus mendapatkan tekanan, partai ini akan terus bangkit dan melawan. Pernyataan ini sekaligus menjadi refleksi atas perjuangan panjang PDIP dalam sejarah politik Indonesia.

Djarot menegaskan, peristiwa 27 Juli 1996 merupakan sejarah penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia. Peristiwa tersebut menunjukkan betapa brutalnya rezim Orde Baru dalam menumpas oposisi politik. Penyerangan terhadap Kantor DPP PDIP pada tahun 1996 disebutnya sebagai tindakan kekerasan yang mencederai hak berserikat dan berbicara.

Mengenang Brutalitas Orde Baru dan Semangat Wong Cilik

Peristiwa Kudatuli menjadi pengingat akan kekejaman yang terjadi di masa lalu. Djarot Saiful Hidayat menyoroti ironi di mana pihak yang diserang justru ditangkap dan dihukum. Sementara itu, pihak yang menyerang justru berpesta pora di atas penderitaan rakyat. Hal ini menurutnya tidak boleh dilupakan oleh generasi penerus bangsa.

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga menekankan pentingnya persatuan di kalangan 'wong cilik'. Ia percaya bahwa jika rakyat kecil bersatu, mereka akan selalu bangkit dan melawan, tidak peduli seberapa besar tekanan yang dihadapi. Semangat ini menjadi landasan perjuangan PDIP dalam mengawal demokrasi di Indonesia.

Kudatuli adalah simbol perlawanan terhadap otoritarianisme. PDIP terus berupaya menjaga ingatan kolektif masyarakat akan peristiwa tersebut. Ini dilakukan agar nilai-nilai demokrasi dan kebebasan sipil tetap terjaga di Indonesia.

Kritik Korupsi dan Ujian Kekuasaan

Dalam kesempatan yang sama, Djarot Saiful Hidayat turut melontarkan kritik tajam terhadap maraknya korupsi. Ia juga menyoroti gaya hidup elite yang dianggap menjauh dari nilai-nilai perjuangan. Menurutnya, hal ini merupakan ancaman serius bagi integritas bangsa dan kesejahteraan rakyat.

Djarot mengingatkan agar kader partai tidak menjadi 'mandor kalak', yaitu bekerja kendor namun makan kuat. Ia menekankan bahwa kekuasaan adalah ujian yang sesungguhnya. Kekuasaan tidak boleh digunakan untuk memperkaya diri melalui korupsi atau mengeruk sumber daya rakyat.

Pesan ini menjadi penekanan bagi seluruh elemen partai. Mereka harus senantiasa menjaga amanah rakyat dan menjunjung tinggi integritas. Hal ini sejalan dengan komitmen PDIP sebagai partai yang berpihak kepada rakyat kecil.

Talkshow dan Pelaku Sejarah: Mengingat Perjuangan Demokrasi

Peringatan 29 tahun Kudatuli juga dimeriahkan dengan talkshow bertajuk “Peristiwa 27 Juli 1996 Sebagai Tonggak Demokrasi Indonesia”. Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber penting. Mereka adalah Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat dan Ribka Tjiptaning.

Talkshow ini turut menghadirkan beberapa pelaku sejarah, seperti Ribka Tjiptaning dan Jacobus Mayong. Sejarawan Hilmar Farid juga turut berpartisipasi dalam diskusi ini. Acara tersebut dimoderatori oleh anggota DPR RI, Denny Cagur, yang berhasil memandu jalannya diskusi dengan baik.

Tujuan utama dari talkshow ini adalah untuk mengingatkan publik, khususnya generasi muda, bahwa demokrasi yang dinikmati saat ini lahir dari perjuangan dan pengorbanan. Acara ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga nilai-nilai demokrasi. Selain itu, jajaran DPP PDIP seperti Bonnie Triyana, Sadarestuwati, Mindo Sianipar, Wiryanti Sukamdani, Ronny Talapessy, dan Deddy Yevri Sitorus juga hadir. Wakil Sekjen DPP PDIP Yoseph Aryo Adhi Darmo serta Wakil Bendahara Umum PDIP Yuke Yurike turut memeriahkan acara. Doa dipimpin oleh Guntur Romli.

Share
Copied!

Share

Better experience in portrait mode.
Image Saved!
Berita Terbaru
  • Meriahnya Perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-80 di Beijing: Dari Guiqiao Hingga Kuliner Nusantara
  • Kukar, Lumbung Padi Kaltim, Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian Topang Pangan IKN: Fakta Produksi Fantastis!
  • UIN Jakarta Usung Kurikulum Berbasis Cinta: Fondasi Generasi Penuh Kasih Sayang dan Toleransi
  • Tahukah Anda? DPRD Ambon Kenalkan Dunia Politik Lewat Program Parlemen Muda untuk Pelajar
  • Maluku Tengah Bangkit: Pemkab Rekonstruksi 12 Rumah Pascakonflik, Libatkan Warga Lokal untuk Pemulihan
  • demokrasi indonesia
  • djarot saiful hidayat
  • jakarta
  • kantor pdip
  • konten ai
  • kudatuli
  • orde baru
  • partai wong cilik
  • pdip
  • peristiwa 27 juli
  • #planetantara
  • sejarah politik
Copied!
Artikel ini ditulis oleh
Redaksi Merdeka
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter
  • Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

ADVERTISEMENT
Topik Populer

Topik Populer

  • Viral
  • Timnas
  • Prabowo Subianto
  • Piala AFF 2024
  • PPN 12 persen
  • Irish Bela
Rekomendasi
  • beijing china

    Meriahnya Perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-80 di Beijing: Dari Guiqiao Hingga Kuliner Nusantara

    20 Agu 2025
  • ekonomi kukar

    Kukar, Lumbung Padi Kaltim, Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian Topang Pangan IKN: Fakta Produksi Fantastis!

    20 Agu 2025
  • generasi berkarakter

    UIN Jakarta Usung Kurikulum Berbasis Cinta: Fondasi Generasi Penuh Kasih Sayang dan Toleransi

    20 Agu 2025
  • ambon maju

    Tahukah Anda? DPRD Ambon Kenalkan Dunia Politik Lewat Program Parlemen Muda untuk Pelajar

    20 Agu 2025
  • bupati maluku tengah

    Maluku Tengah Bangkit: Pemkab Rekonstruksi 12 Rumah Pascakonflik, Libatkan Warga Lokal untuk Pemulihan

    20 Agu 2025
ADVERTISEMENT
Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

  • Kurang dari 24 Jam, Polisi Ringkus Terduga Pelaku Premanisme di Tambora Jakarta Barat

    cctv 16 Agu 2025
  • Viral Mengamen hingga Tengah Malam, Dinsos DKI Lakukan Penertiban Pengamen Anak Secara Persuasif

    Dinsos DKI 12 Agu 2025
  • Bikin Heboh! Wakil Menteri Ketenagakerjaan Tampil dengan Kaus One Piece Dukung Buruh Mogok, Simbol Perlawanan Ketidakadilan?

    Bendera Bajak Laut 8 Agu 2025
  • Viral Minta Rp100 Ribu, Juru Parkir Liar Tanah Abang Ditangkap Polisi

    hukum 30 Jul 2025
  • Kurang dari 24 Jam! Polisi Tangkap Dua Pencuri Tas Kereta di Tambora, Korban Rugi Rp10 Juta

    cctv 29 Jul 2025
logo
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap
  • Kapanlagi.com
  • Otosia
  • Liputan6
  • Fimela
  • Bola.net
  • Brilio
  • Bola.com
  • Merdeka
Connect with us

Copyright © 2025 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.