29 Warga Ditangkap Usai Ricuh di Perbatasan Kediri-Malang, Ngaku Suporter Persik!
Polres Kediri menangkap 29 orang yang mengaku suporter Persik Kediri setelah kericuhan di perbatasan Kediri-Malang pasca pertandingan Persik vs Arema.

Kediri, 12 Mei 2024 - Polres Kediri mengamankan 29 warga yang mengaku sebagai suporter Persik Kediri usai kericuhan di perbatasan Kediri-Malang. Penangkapan ini terjadi setelah pertandingan Persik Kediri melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (11/5). Kejadian bermula ketika sekitar 150 orang yang mengaku suporter Persik menuju perbatasan Kediri-Malang, tepatnya di Desa Kacangan, Kecamatan Kandangan. Mereka melakukan perlawanan terhadap petugas dengan melemparkan berbagai benda dan petasan.
Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto, menjelaskan bahwa penyekatan dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pasca pertandingan. "Kami melaksanakan giat penyekatan suporter Persik. Petugas mendapat informasi bahwa terdapat rombongan suporter Persik Kediri sekitar 150 orang yang menuju ke perbatasan Kediri-Malang," ujar AKBP Bimo.
Situasi semakin memanas ketika rombongan tersebut menyerang petugas dengan petasan, kayu, botol kaca, dan batu. Sebagai respon, petugas kepolisian menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan. Dari kejadian tersebut, 29 orang berhasil diamankan.
Penangkapan dan Barang Bukti
Dari 29 orang yang diamankan, beberapa di antaranya masih berstatus pelajar. Mereka berasal dari berbagai wilayah di Kabupaten dan Kota Kediri. Polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk pecahan batu, sisa petasan, kayu, 24 sepeda motor, dan 25 telepon seluler. Setelah dilakukan interogasi, terungkap fakta mengejutkan bahwa mereka bukanlah suporter fanatik Persik Kediri, melainkan hanya ikut-ikutan.
"Mereka hanya ikut-ikutan temannya dan diketahui hampir semuanya kondisi habis minuman-minuman alkohol," ungkap AKBP Bimo. Beberapa nama yang diamankan antara lain BI (20), DE (23), AD (17), FA (21), GA (24), MO (22), dan RA (15). Saat ini, mereka masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Kediri.
Berdasarkan keterangan yang didapat, para pelaku yang diamankan sebagian besar merupakan warga yang terpengaruh oleh ajakan teman dan berada dalam kondisi terpengaruh minuman beralkohol. Mereka tidak memiliki keterkaitan langsung dengan kelompok suporter Persik Kediri yang terorganisir.
Kronologi Kejadian dan Tindakan Kepolisian
Berikut kronologi kejadian berdasarkan keterangan pihak kepolisian: Rombongan yang mengaku suporter Persik Kediri menuju perbatasan Kediri-Malang. Mereka melakukan perlawanan dengan melemparkan petasan, batu, dan benda keras lainnya ke arah petugas. Petugas merespon dengan menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan. Setelah situasi terkendali, 29 orang diamankan dan barang bukti dikumpulkan.
Proses hukum selanjutnya akan dilakukan sesuai prosedur yang berlaku. Pihak kepolisian berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk menghindari tindakan anarkis dan menjaga ketertiban umum. Mereka juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dan selalu mengedepankan sikap yang bertanggung jawab.
Polisi juga menekankan pentingnya peran orang tua dan lingkungan dalam mengawasi perilaku anak muda agar tidak terlibat dalam tindakan yang melanggar hukum. Langkah-langkah preventif akan terus dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali di masa mendatang.
Kesimpulan
Peristiwa ini menyoroti pentingnya kesadaran hukum dan tanggung jawab individu dalam menjaga keamanan dan ketertiban umum. Pihak berwajib akan terus melakukan penyelidikan dan proses hukum terhadap para pelaku. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.