8 Security Finns Club Bali Aniaya WNA Australia, Motif Diduga Kesalahpahaman
Delapan security Finns Beach Club di Bali ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan terhadap turis Australia setelah terjadi kesalahpahaman di dalam club.

Denpasar, 20 Februari 2024 - Sebuah kasus penganiayaan yang melibatkan delapan security Finns Beach Club dan beberapa warga negara asing (WNA) asal Australia menggemparkan Bali. Kejadian yang bermula dari sebuah keributan di dalam club tersebut, berujung pada aksi pengeroyokan terhadap para turis Australia. Polisi Daerah Bali telah menetapkan delapan security sebagai tersangka dan kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Inspektur Jenderal Polisi Daniel Adityajaya, Kepala Kepolisian Daerah Bali, dalam konferensi pers di Mapolda Bali, Denpasar, Kamis lalu, mengumumkan penetapan tersangka terhadap delapan security Finns Beach Club. Mereka dijerat dengan Pasal 170 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pengeroyokan, dengan ancaman hukuman penjara maksimal 6,5 tahun. Para tersangka yang telah diamankan antara lain I Made Laksemana Aryawan, I Gusti Putu Agus Surya Negara, I Wayan Alit Junaedi, I Made Ivan Darma Saputra, I Nengah Dading Gunadi, I Gede Mawantara, dan I Nyoman Mertayasa.
Korban dari aksi pengeroyokan ini adalah lima WNA Australia dengan inisial JE, MR, JR, ZR, dan RF. Menurut keterangan Kapolda Bali, "Pelaku secara bersama-sama melakukan pengeroyokan terhadap korban dengan cara memukul, menendang bagian wajah dan perut korban, lalu memiting korban hingga terjatuh, menginjak kaki korban." Motif pengeroyokan tersebut diduga berawal dari kesalahpahaman saat para security berusaha meredakan keributan yang terjadi di Finns Beach Club.
Kronologi Pengeroyokan di Finns Beach Club
Peristiwa bermula pada Selasa, 11 Februari 2024, pukul 20.30 WITA. Seorang WNA Australia berinisial JE dikeluarkan dari Finns Beach Club karena terlibat keributan dengan seorang perempuan warga negara Singapura. Keberatan atas pengusiran tersebut, JE dan beberapa temannya kemudian terlibat perkelahian dengan para security. Situasi memanas dan berujung pada pengeroyokan terhadap para WNA Australia oleh sejumlah security Finns Beach Club. Kapolda menambahkan bahwa kasus tersebut masih dalam proses penyidikan dan tidak menutup kemungkinan akan muncul tersangka baru.
Akibat pengeroyokan tersebut, kelima korban mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuh dan mengeluhkan rasa sakit pada bagian leher dan sekujur tubuh. Di sisi lain, beberapa security juga mengalami luka-luka, seperti KBYF yang mengalami patah gigi bagian bawah, hidung dan kepala belakang robek. GDW mengalami luka bengkak pada telinga kiri dan pipi kiri, LR mengalami luka gigitan di tangan kiri dan lecet di siku tangan kanan, serta GNAS mengalami luka lebam pada pipi bagian kanan.
Menariknya, dalam laporan polisi terpisah yang diajukan oleh ketua security Finns Beach Club, seorang WNA Australia berinisial Muhamed Rifai (27) juga ditetapkan sebagai tersangka. Saat ini, Rifai ditahan di Rutan Polda Bali dan kasusnya ditangani oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Bali. Kasus ini menyoroti pentingnya penanganan konflik di tempat-tempat umum, terutama yang melibatkan WNA, serta perlunya mekanisme penyelesaian yang lebih efektif untuk menghindari kekerasan fisik.
Pihak kepolisian saat ini masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap seluruh fakta dan memastikan tidak ada pihak yang terlewatkan dalam proses hukum. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan, khususnya di tempat-tempat wisata yang ramai dikunjungi wisatawan mancanegara.
Polisi mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga ketertiban dan keamanan, serta menyelesaikan setiap permasalahan dengan cara yang damai dan tidak menggunakan kekerasan. Proses hukum akan terus berjalan dan diharapkan dapat memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.