Aceh Targetkan 10 Juta Wisatawan pada 2025: Strategi dan Tantangan
Disbudpar Aceh optimistis capai 10 juta kunjungan wisatawan pada 2025 lewat 42 agenda wisata unggulan, meski hadapi tantangan efisiensi anggaran pemerintah pusat.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh memasang target ambisius: mencapai 10 juta kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara pada tahun 2025. Target ini diumumkan di Banda Aceh pada Sabtu, 15 Maret, oleh Kepala Disbudpar Aceh, Almuniza Kamal. Langkah ini diambil setelah Aceh mencatatkan peningkatan kunjungan wisatawan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dengan 6,9 juta wisatawan pada 2022, 8,9 juta pada 2023, dan proyeksi 12,9 juta pada 2024.
Untuk mencapai target tersebut, Disbudpar Aceh telah menyiapkan strategi jitu. Salah satu langkah kunci adalah peluncuran "Khazanah Piasan Nanggroe 2025", sebuah program yang mencakup 42 agenda wisata, budaya, dan ekonomi kreatif yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Aceh. Program ini merupakan hasil kolaborasi Disbudpar Aceh dengan berbagai lembaga terkait, diharapkan mampu menarik minat wisatawan baik domestik maupun internasional.
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, turut mendukung penuh program ini. Dalam peluncuran Khazanah Piasan Nanggroe 2025 yang bertepatan dengan pembukaan Aceh Ramadhan Festival di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Gubernur menyatakan komitmen Pemerintah Aceh untuk memajukan sektor pariwisata. Beliau optimistis beragam event yang ditawarkan akan mampu mendatangkan banyak wisatawan ke Aceh.
Strategi Menuju 10 Juta Wisatawan
Disbudpar Aceh menyadari bahwa kebijakan efisiensi anggaran pemerintah pusat berpotensi memberikan dampak negatif terhadap sektor pariwisata, khususnya pada penyelenggaraan kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Beberapa pelaku industri perhotelan di Aceh telah melaporkan penurunan tingkat hunian dan pembatalan acara MICE akibat pemangkasan anggaran. Namun, Disbudpar Aceh berkomitmen untuk meminimalisir dampak tersebut.
Untuk menghadapi tantangan ini, Disbudpar Aceh akan mengoptimalkan sumber daya yang ada dan meningkatkan kerjasama dengan sektor swasta. Upaya pengembangan destinasi wisata baru dan peningkatan promosi wisata Aceh juga akan menjadi fokus utama. Strategi ini diharapkan mampu menarik minat wisatawan dan menjaga momentum pertumbuhan sektor pariwisata Aceh.
"Kita bertekad untuk melanjutkan tren positif tahun-tahun sebelumnya dengan mengoptimalkan berbagai agenda wisata dan budaya yang digelar sepanjang tahun 2025," ujar Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat untuk mencapai target 10 juta wisatawan pada tahun 2025.
Tantangan dan Peluang Sektor Pariwisata Aceh
Meskipun optimistis, Disbudpar Aceh tetap menyadari adanya tantangan yang harus dihadapi. Efisiensi anggaran pemerintah pusat menjadi salah satu kendala utama. Namun, potensi pariwisata Aceh yang kaya dengan budaya dan alam yang indah menjadi modal utama untuk mengatasi tantangan tersebut.
Dengan strategi yang tepat dan kolaborasi yang kuat, Disbudpar Aceh yakin sektor pariwisata Aceh akan tetap berkembang pesat. Keberhasilan program Khazanah Piasan Nanggroe 2025 akan menjadi kunci utama untuk mencapai target 10 juta wisatawan pada tahun 2025. Pemerintah Aceh berkomitmen untuk terus mendukung dan memajukan sektor pariwisata sebagai salah satu pilar perekonomian daerah.
"Kami yakin dengan strategi yang tepat dan kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, serta masyarakat, sektor pariwisata Aceh akan terus berkembang meskipun menghadapi tantangan efisiensi anggaran," kata Almuniza Kamal.
Keberhasilan mencapai target 10 juta wisatawan pada 2025 akan berdampak positif bagi perekonomian Aceh, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, dukungan dari semua pihak sangat penting untuk mewujudkan target ambisius ini.