42 Agenda Wisata Unggulan Aceh Diluncurkan, Bidik Kunjungan Wisatawan Mancanegara
Gubernur Aceh meluncurkan 42 agenda wisata unggulan dalam Khazanah Piasan Nanggroe 2025 untuk menarik wisatawan domestik dan mancanegara serta menggerakkan ekonomi kreatif.

Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, resmi meluncurkan 42 agenda wisata unggulan Provinsi Aceh yang tergabung dalam program Khazanah Piasan Nanggroe 2025. Peluncuran tersebut dilakukan bertepatan dengan pembukaan Aceh Ramadhan Festival di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Rabu (12/3).
Peluncuran ini bertujuan untuk menarik minat wisatawan domestik dan internasional ke Aceh, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di provinsi ujung barat Indonesia ini. "Khazanah Piasan Nanggroe 2025 merupakan kalender wisata dan budaya hasil kolaborasi Pemerintah Aceh dengan berbagai pihak," ungkap Gubernur Muzakir Manaf. Ia menambahkan bahwa Pemerintah Aceh berkomitmen penuh dalam memajukan sektor pariwisata Aceh.
Dengan beragam agenda wisata yang ditawarkan, diharapkan akan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri ke Tanah Rencong. Gubernur optimistis program ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Aceh.
Jelajah Wisata Aceh: 42 Agenda Menarik Sepanjang Tahun
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal, menjelaskan bahwa 42 agenda wisata tersebut tersebar di seluruh kabupaten/kota di Aceh. Agenda-agenda ini dirancang untuk memperkuat sektor pariwisata dan ekosistem ekonomi kreatif di provinsi yang berpenduduk lebih dari lima juta jiwa ini. Peluncuran kalender wisata ini merupakan bagian penting dari strategi pengembangan pariwisata Aceh.
Almuniza Kamal juga mengajak masyarakat Aceh untuk berpartisipasi aktif dalam meramaikan berbagai agenda wisata yang telah disusun, termasuk Aceh Ramadhan Festival. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk keberhasilan program ini.
Acara peluncuran tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Asisten Deputi Event Daerah Kementerian Pariwisata, Reza Fahlevi, dan Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap pengembangan pariwisata Aceh.
"Berbagai kegiatan yang digelar bertujuan untuk memperkuat aspek spiritual, budaya, dan ekonomi kreatif, serta membawa keberkahan bagi semua," tambah Almuniza Kamal. Hal ini menunjukkan bahwa program Khazanah Piasan Nanggroe 2025 tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga pada nilai-nilai budaya dan spiritual Aceh.
Potensi Pariwisata Aceh dan Dampak Ekonomi
Program Khazanah Piasan Nanggroe 2025 diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Aceh. Dengan beragamnya agenda wisata yang ditawarkan, Aceh memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata unggulan di Indonesia. Peningkatan jumlah wisatawan akan berdampak positif pada perekonomian Aceh, terutama bagi sektor usaha kecil dan menengah (UKM) yang terkait dengan sektor pariwisata.
Pemerintah Aceh telah berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan sektor pariwisata. Dukungan ini meliputi penyediaan infrastruktur, promosi wisata, dan pelatihan bagi pelaku usaha pariwisata. Dengan adanya dukungan yang komprehensif, diharapkan sektor pariwisata Aceh dapat berkembang pesat.
Keberhasilan program ini juga bergantung pada partisipasi aktif masyarakat Aceh. Masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam menjaga kebersihan dan keindahan destinasi wisata, serta memberikan pelayanan yang ramah kepada wisatawan. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk mencapai tujuan program ini.
Melalui program Khazanah Piasan Nanggroe 2025, Aceh berupaya untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan keindahan alamnya kepada dunia. Dengan demikian, Aceh dapat menjadi destinasi wisata yang menarik dan mampu bersaing dengan destinasi wisata lainnya di Indonesia maupun dunia.
Dengan adanya 42 agenda wisata unggulan yang tersebar di seluruh Aceh, diharapkan dapat memberikan pengalaman wisata yang beragam dan berkesan bagi para wisatawan. Hal ini akan meningkatkan daya tarik Aceh sebagai destinasi wisata yang wajib dikunjungi.
Program ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Aceh, baik secara ekonomi maupun sosial budaya. Dengan meningkatnya sektor pariwisata, diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat.