Aiptu Herman: Abdi Negara yang Mengajar di Pondok Pesantren
Aiptu Herman Handoko, anggota Polres Tegal, selain bertugas juga mengajar wawasan kebangsaan dan pendidikan karakter di Pondok Pesantren Yatim Piatu Nuuruddaaroin, Slawi, tanpa memungut biaya.

Aiptu Herman Handoko, anggota Polres Tegal, Jawa Tengah, telah membuktikan dedikasi pengabdiannya tidak hanya sebagai anggota kepolisian, tetapi juga sebagai seorang pengajar di Pondok Pesantren Yatim Piatu Nuuruddaaroin, Slawi. Ia secara rutin memberikan materi wawasan kebangsaan dan pendidikan karakter kepada para santri di luar jam dinasnya. Kepedulian ini bermula dari keprihatinan atas pentingnya pembentukan karakter generasi muda yang taat beragama dan bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara.
Sebagai Kepala Unit Samapta Polsek Adiwerna, Aiptu Herman tetap konsisten meluangkan waktu untuk mengajar para santri. Ia menekankan pentingnya nilai-nilai kebangsaan dan karakter yang kuat agar para santri mampu menghadapi tantangan masa depan. Yang membanggakan, seluruh pembelajaran yang diberikannya di pondok pesantren ini dilakukan tanpa dipungut biaya sama sekali.
Sumber operasional pondok pesantren ini berasal dari sebagian penghasilan pribadi Aiptu Herman. Hal ini menunjukkan komitmen dan pengorbanan yang luar biasa dari seorang anggota kepolisian yang ingin berbagi ilmu dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, khususnya bagi anak-anak yatim piatu. Harapannya, ilmu yang diberikan dapat bermanfaat bagi para santri di masa mendatang dan membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas.
Dari Pengajian Kecil Hingga Pondok Pesantren yang Berkembang
Pondok Pesantren Yatim Piatu Nuuruddaaroin sendiri memiliki sejarah yang inspiratif. Menurut pengasuh pondok, M. Abdul Kholik, pondok pesantren ini berawal dari pengajian kecil di majelis taklim yang berlangsung dari tahun 2010 hingga 2017. Ide untuk mendirikan pondok pesantren ini kemudian muncul dan disepakati oleh Aiptu Herman bersama empat rekannya di kepolisian pada tahun 2018.
Berkat kerja keras dan semangat gotong royong, pondok pesantren ini berdiri di atas tanah wakaf. Awalnya, hanya ada 20 santri yang belajar di pondok pesantren ini. Namun, berkat dedikasi dan kualitas pendidikan yang diberikan, jumlah santri kini telah berkembang pesat menjadi 75 santri. Semua santri tinggal di lingkungan pondok pesantren, merasakan kebersamaan dan suasana belajar yang kondusif.
Keberhasilan Pondok Pesantren Yatim Piatu Nuuruddaaroin ini tidak terlepas dari peran Aiptu Herman dan para pendirinya. Mereka telah menunjukkan bahwa kepedulian dan kontribusi nyata dapat diberikan di luar tugas formal, membuktikan bahwa pengabdian tidak terbatas pada ruang lingkup pekerjaan resmi semata.
Mereka telah berhasil membangun sebuah lembaga pendidikan yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya bagi anak-anak yatim piatu yang membutuhkan pendidikan dan bimbingan. Hal ini menjadi contoh nyata bagaimana seorang anggota kepolisian dapat berperan aktif dalam memajukan pendidikan dan membentuk generasi muda yang berkarakter.
Dedikasi Tanpa Pamrih
Aiptu Herman berharap ilmu yang diperoleh para santri dapat bermanfaat bagi kehidupan mereka kelak. Ia juga menekankan pentingnya nilai-nilai agama dan kebangsaan dalam membentuk pribadi yang bertanggung jawab. Komitmennya untuk mengajar di pondok pesantren ini tanpa meminta imbalan materi menunjukkan dedikasi dan pengabdiannya yang tulus.
Kisah Aiptu Herman ini menginspirasi banyak pihak. Ia membuktikan bahwa seorang anggota kepolisian tidak hanya bertugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, tetapi juga dapat berperan aktif dalam memajukan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Dedikasi dan pengorbanannya patut diapresiasi dan menjadi contoh bagi kita semua.
Melalui tindakan nyata ini, Aiptu Herman telah memberikan kontribusi yang berarti bagi bangsa dan negara, bukan hanya melalui tugas kepolisiannya, tetapi juga melalui pengabdiannya sebagai seorang pengajar yang peduli dan ikhlas.
Semoga kisah inspiratif ini dapat memotivasi lebih banyak lagi individu untuk berkontribusi positif bagi masyarakat dan ikut serta dalam membangun generasi penerus bangsa yang lebih baik.