Al Gore Latih 1.050 Pemimpin Iklim Indonesia, Dorong Aksi Nyata Hadapi Krisis Iklim
Mantan Wakil Presiden AS, Al Gore, telah melatih 1.050 orang di Indonesia dalam program The REALITY® Tour 2025 untuk meningkatkan kesadaran dan aksi nyata dalam menghadapi perubahan iklim.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat, Al Gore, melalui The Climate Reality Project Indonesia, telah melatih 1.050 pemimpin iklim di Indonesia. Pelatihan ini berlangsung di Studio Produksi Film Negara Jakarta pada Minggu, 6 April 2024, sebagai bagian dari The REALITY® Tour 2025. Tujuannya adalah untuk membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan guna mendorong aksi kolektif dalam menghadapi krisis iklim global yang semakin mendesak. Pelatihan ini penting karena Indonesia, sebagai negara kepulauan, sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim.
Pelatihan ini merupakan yang kedua kalinya di Jakarta setelah tahun 2011. Lebih dari 50.000 pemimpin iklim di 190 negara telah mengikuti pelatihan serupa. Direktur The Climate Reality Project Indonesia, Amanda Katili Niode, menekankan pentingnya pelatihan ini dalam membangun kesadaran dan aksi nyata dalam menghadapi perubahan iklim.
Program ini dirancang untuk membangun kemauan politik, momentum publik, dan ambisi komitmen iklim menjelang Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim COP30 UNFCCC di Brasil pada bulan November. Pelatihan ini melibatkan diskusi dengan para pegiat lingkungan, tayangan presentasi utama Al Gore dari Paris, dan refleksi 10 tahun Persetujuan Paris tentang perubahan iklim.
Membekali Pemimpin Iklim Indonesia
Para peserta pelatihan, yang terdiri dari 200 individu lintas generasi dari 18 kota di Indonesia, menerima pengetahuan dan keterampilan praktis untuk menjadi agen perubahan iklim di komunitas mereka. Pelatihan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pemahaman ilmiah tentang perubahan iklim hingga strategi advokasi dan pengorganisasian komunitas.
Amanda Katili Niode menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk menciptakan jaringan pemimpin iklim yang kuat di Indonesia. Jaringan ini diharapkan dapat saling mendukung dan berkolaborasi dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang didapat, para peserta diharapkan dapat berkontribusi secara signifikan dalam upaya mengatasi krisis iklim di Indonesia. Mereka akan menjadi suara terdepan dalam mendorong kebijakan iklim yang lebih ambisius dan aksi nyata di tingkat lokal.
Salah satu inovasi dalam pelatihan ini adalah penyampaian presentasi ikonik Al Gore dalam 12 bahasa menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI). Inovasi ini memungkinkan lebih banyak orang di seluruh dunia untuk memahami krisis iklim dan solusi yang tersedia.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Direktur Utama Produksi Film Negara (PFN), Riefian Fajarsyah, menyatakan kebanggaannya karena PFN dapat menjadi bagian dari upaya peningkatan kesadaran iklim melalui pelatihan ini. Hal ini menunjukkan komitmen PFN dalam mendukung inisiatif lingkungan dan keberlanjutan.
Kerjasama ini merupakan contoh sinergi positif antara lembaga pemerintah dan organisasi nirlaba dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta, sangat penting untuk keberhasilan program ini.
Dalam sambutannya, Al Gore menekankan pentingnya membangun kekuatan kolektif masyarakat untuk mendorong aksi iklim yang lebih ambisius. Ia menyerukan kepemimpinan global yang lebih kuat untuk mengatasi krisis iklim.
“Ini saatnya kita menghidupkan kembali kepemimpinan global untuk mengatasi krisis iklim,” ujar Al Gore.
Dengan pelatihan ini, diharapkan akan semakin banyak individu dan komunitas di Indonesia yang tergerak untuk mengambil peran aktif dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.