Wakil Ketua MPR Ajak FPCI Dukung Diplomasi Iklim Prabowo
Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno mengajak Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) untuk mendukung penuh inisiatif Presiden Prabowo dalam memimpin diplomasi iklim global, memanfaatkan potensi Indonesia dan kolaborasi dengan berbagai pihak.
![Wakil Ketua MPR Ajak FPCI Dukung Diplomasi Iklim Prabowo](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/01/130044.817-wakil-ketua-mpr-ajak-fpci-dukung-diplomasi-iklim-prabowo-1.jpg)
Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, mengajak Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) untuk mendukung penuh kepemimpinan Indonesia dalam menghadapi krisis iklim global. Pertemuan Eddy dengan FPCI, yang dipimpin oleh mantan Dubes RI untuk AS Dino Patti Djalal, berlangsung di MPR RI pada Jumat (31/1). Inisiatif ini diungkapkan Eddy sebagai bentuk dukungan terhadap upaya Presiden Prabowo untuk menjadi pemimpin dalam aksi iklim global.
Eddy menekankan potensi dan kesiapan Indonesia untuk menjadi aktor utama dalam penanganan krisis iklim global. Ia menyampaikan, "Sebagai pimpinan MPR saya mendukung inisiatif Pak Prabowo untuk menjadi climate leader dalam upaya global menghadapi krisis iklim. Indonesia memiliki semua potensi dan syarat yang dibutuhkan untuk menjadi champion dalam penanganan iklim global." Senada dengan itu, FPCI yang selama ini aktif dalam isu hubungan internasional dan perubahan iklim global, menyatakan dukungannya terhadap inisiatif ini.
Pertemuan tersebut juga menjadi bagian dari upaya kolaborasi MPR dengan berbagai pemangku kepentingan. MPR, sebagai "rumah rakyat", membuka diri untuk menerima masukan dan gagasan dari berbagai pihak. Eddy menjelaskan, "Sebagai rumah rakyat, MPR saya perankan juga sebagai rumah kolaborasi. Kami ingin berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendengarkan berbagai gagasan dan masukan, termasuk hari ini dari FPCI dan Pak Dino Patti Djalal."
Eddy juga secara khusus mengajak FPCI untuk memperkuat diplomasi iklim Indonesia. Dengan dinamika politik global terkini, seperti penarikan diri AS dari Perjanjian Paris, peran Indonesia di kancah internasional semakin penting. Ia yakin posisi Indonesia akan semakin relevan dan dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan nasional.
Penguatan diplomasi iklim yang diinisiasi Presiden Prabowo, menurut Eddy, merupakan langkah strategis untuk memperkuat diplomasi Indonesia di berbagai bidang lainnya di level global. Hal ini disampaikan langsung kepada Dino Patti Djalal dan tim FPCI. Kolaborasi ini diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap upaya Indonesia dalam mengatasi krisis iklim dan meningkatkan peran Indonesia di dunia.
Dukungan dari FPCI terhadap inisiatif Presiden Prabowo merupakan langkah penting dalam memperkuat posisi Indonesia dalam diplomasi iklim global. Dengan pengalaman dan jaringan internasional FPCI, diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menyuarakan komitmen Indonesia serta mendorong kerja sama internasional dalam mengatasi perubahan iklim. Peran serta berbagai pihak, termasuk lembaga swasta seperti FPCI, sangat krusial untuk keberhasilan diplomasi iklim Indonesia.
Secara keseluruhan, pertemuan antara Wakil Ketua MPR dan FPCI menandai komitmen bersama untuk mendukung kepemimpinan Indonesia dalam diplomasi iklim. Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan strategi dan aksi nyata yang efektif dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global dan memastikan masa depan yang berkelanjutan bagi Indonesia.