Pemerintah Dorong Edukasi Perubahan Iklim di Kurikulum Sekolah
Pemerintah Indonesia mengintegrasikan pendidikan perubahan iklim ke dalam kurikulum sekolah untuk mempersiapkan generasi muda yang tangguh dan mendukung pembangunan berkelanjutan.

Jakarta, 14 Mei (ANTARA) - Pemerintah Indonesia berupaya mengintegrasikan pendidikan perubahan iklim ke dalam kurikulum sekolah. Langkah ini bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda yang tangguh dalam menghadapi perubahan iklim dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
Direktur Mobilisasi Sumber Daya Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Franky Zamzani, dalam sebuah diskusi daring pada Rabu menyatakan, "Indonesia saat ini menghadapi tantangan besar dalam menghadapi krisis iklim."
Menurut Zamzani, strategi jangka panjang diperlukan untuk memastikan generasi muda Indonesia tumbuh menjadi individu yang tangguh terhadap iklim dan sadar lingkungan. Ia menekankan pentingnya pendidikan dan kebiasaan positif yang ditanamkan sejak dini di rumah, dimulai dari tindakan kecil seperti mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai dan menggunakan transportasi umum.
Integrasi Edukasi Perubahan Iklim dalam Kurikulum
Franky Zamzani menegaskan, "Salah satu strategi penting dan mendesak adalah integrasi pendidikan lingkungan, khususnya ke dalam kurikulum, yang disebut pendidikan perubahan iklim." Ia menekankan bahwa perubahan besar dimulai dari pendidikan.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Tim Kerja Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nur Rofika Ayu Shinta. Ia menjelaskan bahwa kurikulum berperan sebagai alat bagi pemerintah untuk mempersiapkan generasi yang tangguh menghadapi dampak krisis iklim.
Kerja sama dengan UNESCO, pemerintah tidak hanya menargetkan siswa, tetapi juga meningkatkan kapasitas sekolah dan guru dalam pendidikan lingkungan dan perubahan iklim, serta melibatkan masyarakat luas. Shinta menambahkan, "Melalui kurikulum, kami berharap dapat memberdayakan siswa untuk mengambil tindakan sendiri dan berkontribusi dalam mengurangi emisi. Kami tidak menuntut sesuatu yang besar. Hal itu dapat dimulai dari langkah-langkah kecil yang dapat dilakukan siswa dalam aktivitas sehari-hari."
Peluang di Sektor Ekonomi Hijau
Lebih lanjut, Shinta menjelaskan bahwa pendidikan perubahan iklim dalam kurikulum juga membantu siswa untuk meraih peluang di sektor ekonomi hijau dan memberikan dasar untuk mengembangkan keterampilan yang relevan di bidang tersebut. Dengan bekal pemahaman tentang perubahan iklim, generasi muda diharapkan mampu berkontribusi aktif dalam menciptakan solusi dan inovasi untuk masa depan yang berkelanjutan.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menghadapi tantangan perubahan iklim secara komprehensif. Tidak hanya melalui kebijakan dan regulasi, tetapi juga dengan membangun kesadaran dan kapasitas generasi muda sejak dini melalui pendidikan yang terintegrasi.
Langkah ini diharapkan dapat menghasilkan generasi yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan dan mampu berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Integrasi pendidikan perubahan iklim dalam kurikulum sekolah merupakan investasi jangka panjang yang krusial untuk masa depan bangsa.