Pendidikan Karakter, Kunci Bangun Kesadaran Lingkungan di Kalangan Pemuda
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia menekankan pentingnya pendidikan karakter untuk membangun kesadaran lingkungan di kalangan pemuda, mendorong gaya hidup berkelanjutan sejak dini.

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia (Kemendikbudristek) menegaskan pentingnya pendidikan karakter sebagai kunci utama dalam membangun kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq, dalam sebuah pernyataan tertulis pada Jumat, 28 Februari 2024. Pernyataan tersebut menekankan urgensi tindakan nyata untuk melindungi bumi dari dampak negatif gaya hidup tidak berkelanjutan.
Menurut Wakil Menteri Haq, anak-anak harus memiliki kesadaran lingkungan dan memahami dampak gaya hidup mereka terhadap masa depan bumi. Kemendikbudristek terus mendorong program penguatan pendidikan karakter, termasuk pengembangan kecerdasan sosial dan emosional. Inisiatif ini dinilai krusial untuk membentuk generasi muda yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Lebih lanjut, Kemendikbudristek mempromosikan pendidikan karakter melalui pendekatan 'green skills', yang melibatkan pengembangan keterampilan dan kebiasaan ramah lingkungan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Program Adiwiyata atau sekolah hijau, serta berbagai penghargaan bagi sekolah-sekolah ramah lingkungan, juga menjadi bagian penting dari strategi ini. Tujuannya adalah agar siswa tidak hanya menerima informasi, tetapi benar-benar memahami dan menerapkan konsep keberlanjutan dalam hidup mereka.
Pentingnya Peran Pendidikan Karakter dalam Kesadaran Lingkungan
Wakil Menteri Haq menjelaskan bahwa pendidikan karakter yang diterapkan menekankan pembelajaran mendalam. Para siswa tidak hanya menerima informasi teoritis tentang lingkungan, tetapi juga diajarkan untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan secara praktis. Hal ini diharapkan dapat membentuk perilaku dan kebiasaan yang ramah lingkungan sejak usia dini.
Sebagai contoh, anak-anak didorong untuk mengurangi penggunaan plastik dengan membawa tas belanja sendiri, menghemat energi dengan bijak, menanam dan merawat pohon untuk menjaga keseimbangan ekosistem, serta menerapkan gaya hidup rendah sampah melalui pemilahan dan daur ulang sampah. Semua langkah ini merupakan bagian integral dari pendidikan karakter untuk keberlanjutan.
Kemendikbudristek juga menekankan pentingnya peran guru sebagai role model dalam menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. Guru diharapkan dapat menjadi contoh bagi siswa dalam menjalankan praktik-praktik berkelanjutan, sehingga pesan-pesan tentang pelestarian lingkungan dapat tersampaikan secara efektif dan berdampak.
Langkah Konkret Menuju Keberlanjutan
Wakil Menteri Haq memaparkan beberapa langkah konkret yang dapat dilakukan kaum muda untuk berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Langkah-langkah tersebut antara lain:
- Mengurangi penggunaan plastik dengan membawa tas belanja sendiri.
- Menghemat energi dengan menggunakan listrik secara bijak.
- Menanam dan merawat pohon untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
- Menerapkan gaya hidup rendah sampah dengan memilah dan mendaur ulang sampah.
Ia juga menekankan bahwa kaum muda tidak boleh menunggu hingga 20-30 tahun lagi untuk peduli terhadap lingkungan. "Apa yang kita lakukan hari ini menentukan masa depan kita," tegasnya. Pesan ini menyoroti urgensi tindakan nyata dan peran penting generasi muda dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Dengan menggabungkan pendidikan karakter dan pendekatan 'green skills', Kemendikbudristek berupaya membangun kesadaran lingkungan yang kuat di kalangan pemuda Indonesia. Harapannya, generasi muda akan menjadi agen perubahan yang aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan dan menciptakan masa depan yang berkelanjutan.