Altras Desak Pemprov Jabar Tindak Tegas Kasus HIV yang Meningkat Pesat
Aliansi Literasi dan Transformasi Rakyat Semesta (Altras) mendesak Pemprov Jabar untuk mengambil langkah tegas mengatasi peningkatan kasus HIV dan AIDS yang mengkhawatirkan, khususnya penularan dari ibu ke anak.

Bandung, 11 Mei 2024 (ANTARA) - Peningkatan kasus HIV dan AIDS di Jawa Barat menjadi perhatian serius Aliansi Literasi dan Transformasi Rakyat Semesta (Altras). Organisasi ini mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk segera mengambil langkah tegas dan terukur dalam menanggulangi epidemi yang terus meningkat ini. Data kumulatif Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat periode 2010-2024 menunjukkan angka yang mengkhawatirkan: 80.060 kasus HIV dan 17.668 kasus AIDS.
Koordinator Altras Jawa Barat, Iwan S Amintrapadja, mengungkapkan keprihatinannya atas lonjakan kasus HIV yang mencapai 100 persen dari 5.666 kasus pada tahun 2020 menjadi 10.405 kasus pada tahun 2024. Situasi ini diperparah dengan ditemukannya 379 kasus HIV pada ibu hamil di tahun 2024, yang berdampak pada 855 kasus HIV pada anak usia 0-19 tahun di tahun yang sama. "Data ini mengindikasikan perlunya intervensi yang lebih komprehensif dan efektif untuk mencegah penularan dari ibu ke anak," tegas Iwan.
Selain itu, Iwan juga menyoroti tingginya angka laki-laki berisiko tinggi yang mencapai 3 juta orang pada tahun 2021 (estimasi Populasi Kunci Lelaki Berisiko Tinggi, Kemenkes, 2021). Hal ini berpotensi menyebabkan penularan kepada pasangan dan anak. "Ini akan mengakibatkan penularan kepada pasangan (ibu rumah tangga) dan anak dari ibu yang terinfeksi HIV," ujar Iwan. Meskipun Altras mengapresiasi upaya Pemprov Jabar seperti program 'Nyaah Ka Indung', peningkatan kasus menunjukkan perlunya penguatan dan perluasan program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS secara lebih spesifik.
Langkah-Langkah Strategis Penanggulangan HIV/AIDS
Menanggapi situasi ini, Altras merekomendasikan beberapa langkah strategis. Pertama, penguatan program pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak melalui intensifikasi skrining HIV pada ibu hamil dan intervensi efektif untuk mencegah penularan kepada bayi. Kedua, pendidikan kesehatan reproduksi dan HIV/AIDS yang komprehensif dan masif kepada anak dan remaja, serta peningkatan kesadaran orang tua untuk memberikan pendidikan yang lengkap dan berkelanjutan.
Ketiga, Altras mendorong keterlibatan aktif perusahaan dalam program HIV/AIDS di tempat kerja. Program ini bertujuan memberikan informasi tentang HIV/AIDS kepada laki-laki berisiko tinggi, melakukan tes HIV secara berkala, dan menurunkan risiko penularan ke pasangan. Keempat, integrasi program kesehatan untuk memastikan penanggulangan HIV/AIDS terintegrasi dengan program kesehatan lainnya, termasuk program kesehatan ibu dan anak seperti 'Nyaah Ka Indung', demi hasil yang lebih optimal.
Altras mendesak Gubernur Jawa Barat, selaku Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jawa Barat, untuk mengambil tindakan nyata dalam penanggulangan HIV/AIDS. Iwan menyatakan kesiapan Altras untuk berkolaborasi dengan Pemprov Jabar, organisasi masyarakat sipil, dan pihak terkait lainnya untuk menekan angka kasus baru dan meningkatkan kualitas hidup mereka yang terdampak. "Kami percaya bahwa dengan upaya bersama dan komitmen yang kuat, kita dapat menekan angka kasus baru dan memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi mereka yang terdampak," tutup Iwan.
Data Kasus HIV/AIDS di Jawa Barat (2010-2024):
- Kasus HIV: 80.060
- Kasus AIDS: 17.668
- Lonjakan Kasus HIV (2020-2024): 100%
- Kasus HIV pada Ibu Hamil (2024): 379
- Kasus HIV pada Anak Usia 0-19 Tahun (2024): 855
Peningkatan kasus HIV/AIDS di Jawa Barat ini merupakan alarm bagi kita semua. Dampaknya tidak hanya pada individu yang terinfeksi, tetapi juga pada keluarga dan generasi penerus. Upaya bersama dan komitmen yang kuat dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan serius ini.