Amman Mineral Ajukan Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga: Smelter Baru 48 Persen Kapasitas
PT Amman Mineral Internasional meminta perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga hingga 2025 karena smelter baru mencapai 48 persen kapasitas produksi, mengakibatkan potensi pendapatan negara yang belum maksimal.

Jakarta, 19 Februari 2024 - PT Amman Mineral Internasional Tbk (Amman Mineral) mengajukan permohonan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga hingga tahun 2025. Permohonan ini diajukan mengingat smelter tembaga milik perusahaan yang berlokasi di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, baru beroperasi sekitar 48 persen dari total kapasitas produksi.
Presiden Direktur Amman Mineral Internasional, Rachmat Makkasau, menyampaikan permohonan tersebut dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XII di Senayan, Jakarta, Rabu lalu. Rachmat menjelaskan bahwa proses uji coba pabrik atau "commissioning" berjalan lebih lambat dari perkiraan karena perusahaan memprioritaskan kehati-hatian dalam pengoperasian teknologi baru ini. "Ini teknologi yang baru. Kami coba melakukan percobaan sana-sini untuk memastikan kapasitas bisa tercapai dengan cepat," jelas Rachmat.
Lambatnya proses "commissioning" ini berdampak pada jumlah konsentrat tembaga yang belum dapat diolah secara optimal. Amman Mineral memperkirakan terdapat 200 ribu ton konsentrat yang siap diekspor jika pemerintah memberikan izin. Rachmat menekankan bahwa ekspor konsentrat ini juga berpotensi meningkatkan pendapatan negara secara signifikan. "Itu bisa dimaksimalkan juga untuk pendapatan negara," tambahnya.
Pertimbangan Perpanjangan Izin Ekspor
Amman Mineral sebelumnya telah mendapatkan relaksasi ekspor konsentrat tembaga yang berakhir pada 31 Desember 2024. Dengan permohonan perpanjangan ini, perusahaan berharap mendapatkan fleksibilitas untuk tetap melakukan ekspor sementara smelter terus meningkatkan kapasitas produksinya. Perusahaan menyadari pentingnya pembangunan smelter dalam negeri, namun juga menekankan pentingnya menjaga keberlangsungan usaha di tengah proses peningkatan kapasitas yang membutuhkan waktu dan kehati-hatian.
Smelter Amman Mineral memiliki kapasitas pengolahan 900 ton konsentrat tembaga per tahun. Setelah beroperasi penuh, smelter ini mampu menghasilkan 220 ribu ton katoda tembaga, 801 ribu ton asam sulfat, 18 ton emas, 55 ton perak, dan 77 ton selenium. Total investasi pembangunan smelter ini mencapai 1,4 miliar dolar AS (sekitar Rp22,91 triliun).
Perusahaan berharap proses uji coba smelter dapat berjalan lancar sehingga konsentrat yang dihasilkan dapat segera diserap dan diolah secara optimal. Dengan demikian, Amman Mineral dapat berkontribusi maksimal bagi perekonomian nasional baik melalui ekspor maupun produksi dalam negeri.
Freeport Juga Ajukan Perpanjangan
Selain Amman Mineral, PT Freeport Indonesia (Freeport) juga mengajukan permohonan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga. Izin ekspor konsentrat tembaga Freeport telah berakhir pada 31 Desember 2024. Namun, kebakaran yang terjadi pada unit pengolahan asam sulfat di smelter Freeport di Gresik pada Oktober 2024 menyebabkan operasional terhenti sementara.
Hasil investigasi menyatakan kebakaran tersebut dikategorikan sebagai kondisi kahar dan tidak disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan pekerja. Berdasarkan IUPK PTFI, kondisi kahar ini menjadi dasar permohonan perpanjangan izin ekspor.
Kedua perusahaan besar ini berharap pemerintah dapat mempertimbangkan permohonan mereka, mengingat kondisi spesifik yang dihadapi masing-masing perusahaan. Permohonan ini menjadi sorotan penting dalam konteks kebijakan hilirisasi industri pertambangan di Indonesia.
Perlu diingat bahwa proses "commissioning" pada fasilitas industri besar seperti smelter seringkali membutuhkan waktu dan penyesuaian yang cukup panjang untuk mencapai kapasitas produksi optimal. Hal ini perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan terkait perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga.