Angkutan Lebaran 2025: 154 Juta Orang Mudik, Tingkat Kepuasan Masyarakat Capai 93 Persen!
Menteri Perhubungan melaporkan pergerakan angkutan Lebaran 2025 mencapai 154,62 juta orang, atau 54,89 persen dari total populasi Indonesia, dengan tingkat kepuasan masyarakat yang tinggi.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melaporkan bahwa pergerakan angkutan Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah tahun 2025 mencapai angka yang signifikan. Sebanyak 154,62 juta orang melakukan perjalanan mudik, yang setara dengan 54,89 persen dari total populasi penduduk Indonesia. Laporan ini disampaikan Menhub dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta pada Rabu lalu. Pergerakan masif ini melibatkan berbagai moda transportasi dan menunjukkan tingginya mobilitas masyarakat Indonesia selama periode Lebaran.
Data mendetail menunjukkan bahwa dari total pergerakan tersebut, sebanyak 27.627.070 penumpang menggunakan angkutan umum. Rinciannya meliputi 8.301.274 penumpang kereta api, 5.698.887 penumpang pesawat udara, 2.248.646 penumpang laut, 5.823.967 penumpang penyeberangan, dan 5.554.296 penumpang angkutan jalan. Angka-angka ini menggambarkan distribusi moda transportasi yang digunakan oleh pemudik selama periode tersebut.
Keberhasilan penyelenggaraan angkutan Lebaran 2025 ini, menurut Menhub, tidak terlepas dari kerja sama dan koordinasi yang solid antar kementerian/lembaga, pemerintah daerah, pemangku kepentingan terkait, dan operator transportasi. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk memastikan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan perjalanan mudik dan balik Lebaran.
Suksesnya Angkutan Lebaran 2025: Dukungan Pemerintah dan Kepuasan Masyarakat
Menhub Budi Karya Sumadi menyampaikan rasa syukur atas kelancaran penyelenggaraan angkutan Lebaran 2025. "Alhamdulillah, penyelenggaraan angkutan Lebaran 2025 berjalan lancar, aman, dan selamat," ujarnya. Pernyataan ini menegaskan keberhasilan pemerintah dalam menangani mobilitas masyarakat selama periode mudik Lebaran.
Tingginya tingkat kepuasan masyarakat juga menjadi indikator keberhasilan program ini. Survei Litbang Kompas mencatat tingkat kepuasan masyarakat mencapai 90,9 persen, dengan mayoritas responden menyatakan sangat puas dan puas. Hasil survei Badan Kebijakan Transportasi bahkan menunjukkan angka yang lebih tinggi, yaitu 93,6 persen. Angka-angka ini menunjukkan apresiasi masyarakat terhadap upaya pemerintah dalam menciptakan perjalanan Lebaran yang nyaman dan aman.
Pemerintah menerapkan berbagai kebijakan untuk mengurangi kepadatan arus mudik dan balik. Beberapa di antaranya adalah program "work from anywhere" (WFA) pada periode tertentu, pengembangan posko angkutan Lebaran, transport demand management, pemberian diskon tarif, pembatasan operasional angkutan barang, pengaturan rekayasa lalu lintas, dan program mudik gratis. Kombinasi kebijakan ini terbukti efektif dalam mengelola arus pergerakan masyarakat.
Menhub juga menjelaskan bahwa Kementerian Perhubungan telah menerbitkan setidaknya 10 landasan kebijakan berupa Keputusan Menteri dan/atau Kesepakatan Lintas K/L dan/atau Keputusan/Instruksi Dirjen. Kebijakan-kebijakan ini, didukung oleh dua kebijakan K/L terkait, menjadi upaya nyata pemerintah dalam mewujudkan angkutan Lebaran yang aman, tertib, dan lancar. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan transportasi yang optimal kepada masyarakat.
Kebijakan Pemerintah Mendukung Kelancaran Mudik Lebaran 2025
Beberapa kebijakan strategis yang diterapkan pemerintah untuk mendukung kelancaran angkutan Lebaran 2025 antara lain:
- Program Work From Anywhere (WFA): Kebijakan ini diterapkan pada periode tertentu untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan raya.
- Posko Angkutan Lebaran: Posko ini berfungsi sebagai pusat informasi dan koordinasi untuk membantu pemudik.
- Transport Demand Management: Strategi ini bertujuan untuk mengelola permintaan transportasi agar lebih efisien dan merata.
- Diskon Tarif: Pemberian diskon tarif pada moda transportasi tertentu bertujuan untuk meringankan beban pemudik.
- Pembatasan Operasional Angkutan Barang: Pembatasan ini dilakukan untuk memberikan prioritas pada angkutan penumpang.
- Pengaturan Rekayasa Lalu Lintas: Rekayasa lalu lintas dilakukan untuk mengoptimalkan arus kendaraan dan mengurangi kemacetan.
- Mudik Gratis: Program mudik gratis disediakan bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan transportasi.
Kesuksesan penyelenggaraan angkutan Lebaran 2025 menjadi bukti nyata sinergi dan kerja keras berbagai pihak. Komitmen pemerintah dalam menyediakan infrastruktur dan layanan transportasi yang memadai, serta partisipasi aktif masyarakat, telah menciptakan suasana mudik yang aman, nyaman, dan lancar.