Menhub Koordinasikan Angkutan Lebaran 2025: Antisipasi 146 Juta Pemudik
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memimpin rapat koordinasi lintas sektor untuk memastikan kelancaran angkutan Lebaran 2025 yang diperkirakan akan diramaikan 146 juta pemudik.

Jakarta, 14 Maret 2024 - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi telah mengumpulkan berbagai pihak lintas sektoral untuk memastikan kelancaran angkutan Lebaran 2025. Rapat koordinasi ini bertujuan untuk mengantisipasi potensi masalah dalam pelayanan transportasi selama periode mudik dan balik yang diperkirakan akan melibatkan jutaan pemudik.
Dalam rapat koordinasi yang digelar Jumat lalu di Jakarta, Menhub menekankan pentingnya koordinasi yang baik antar berbagai pihak terkait. "Kami dari Kementerian Perhubungan mengumpulkan para stakeholder. Tujuannya adalah kita koordinasi karena persiapan angkutan Lebaran, pelaksanaannya akan sebentar lagi," ungkap Menhub.
Berdasarkan survei bersama Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan dan Badan Litbang Kompas, diperkirakan sebanyak 146,48 juta orang akan melakukan mudik Lebaran 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriah. Angka ini menunjukkan potensi lonjakan pemudik yang signifikan dan membutuhkan persiapan yang matang dari berbagai sektor.
Koordinasi Lintas Sektor untuk Angkutan Lebaran yang Lancar
Menhub menekankan perlunya koordinasi yang menyeluruh untuk memastikan kelancaran, keamanan, dan keselamatan transportasi selama periode mudik dan balik. "Kita harus mempersiapkan secara matang dan memperhatikan hal-hal yang detail, yang kecil, supaya menghindari terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan," tegasnya.
Pergerakan arus mudik diperkirakan akan dimulai pada Jumat, 21 Maret 2025, meskipun kebijakan Work From Anywhere (WFA) baru berlaku pada 24 Maret hingga 7 April 2025. "Kita perkirakan hari Jumat depan, minggu depan itu akan mulai terjadi pergerakan. Walaupun pemberlakuan WFA itu mulai tanggal 24 Maret, namun kami sudah memperkirakan bahwa kemungkinan akan terjadi pergerakan pada hari Jumat tanggal 21 Maret," jelas Menhub.
Persiapan matang menjadi kunci utama dalam menghadapi lonjakan pemudik. Kementerian Perhubungan telah mengumpulkan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan aspek keselamatan, pelayanan, dan keamanan transportasi Lebaran terjaga dengan baik. Tujuannya adalah agar pemudik dapat melakukan perjalanan dengan aman, selamat, dan lancar, baik saat berangkat maupun pulang.
Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Rapat Koordinasi
Rapat koordinasi terbatas tersebut dihadiri oleh berbagai kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kemenko Bidang Perekonomian, Kementerian BUMN, Kementerian Agama, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Perindustrian, dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Selain itu, sejumlah perusahaan terkait jalan dan transportasi juga turut serta, di antaranya PT Astra Tol Nusantara, PT Citra Marga Nusaphala Persada (Tbk), PT Hutama Karya, Pertamina, Garuda Indonesia, Perum Damri, Pelni, Pelindo, Perum LPPNPI/Airnav Indonesia, Aviasi Pariwisata Indonesia, Angkasa Pura/Injourney Airports, Bakauheni Terbanggi Besar Toll, ASDP, KAI, Jasa Raharja, dan Jasa Marga. Beberapa pihak terkait lainnya juga mengikuti rapat secara virtual.
Koordinasi intensif dilakukan untuk menyamakan persepsi dan memastikan setiap aspek angkutan Lebaran dapat berjalan dengan baik. Kementerian Perhubungan mengingatkan pentingnya kesiapan semua pihak mengingat masa mudik tahun ini diperkirakan akan berlangsung lebih lama, dimulai sejak 21 Maret.
"Kami mengingatkan bahwa sebentar lagi sudah akan menghadapi masa mudik. Dan masa mudik ini cukup panjang dari mulai tanggal 24 (Maret) sampai tanggal 7 (April), malah kalau mungkin dari tanggal 21 (Maret) itu sudah tambah panjang lagi berarti itu, hampir dua minggu lebih," pungkas Menhub.
Dengan persiapan yang matang dan koordinasi lintas sektor yang intensif, diharapkan angkutan Lebaran 2025 dapat berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh pemudik.