Pemerintah Perketat Pengawasan Transportasi Jelang Mudik Lebaran 2025
Menjelang mudik Lebaran 2025, Kementerian Perhubungan meningkatkan pengawasan transportasi publik untuk memastikan keselamatan pemudik, dengan fokus pada antisipasi kemacetan dan peningkatan keamanan di berbagai titik rawan.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meningkatkan pengawasan terhadap transportasi publik untuk memastikan keselamatan pemudik selama periode mudik Lebaran 2025. Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan pemudik dan memastikan perjalanan yang aman dan lancar.
Pengawasan ini dilakukan melalui ramp check yang diperluas di seluruh Indonesia. Ramp check yang telah dilakukan hingga 8 Maret 2025 meliputi 18.746 bus, 660 kapal, sedikitnya 270 pesawat terbang, 1.547 lokomotif, dan 70 feri. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencegah kecelakaan dan memastikan kelaikan kendaraan yang digunakan untuk transportasi mudik.
Pemerintah juga telah mempersiapkan langkah antisipasi terhadap potensi kemacetan yang diperkirakan akan terjadi lebih awal dari prediksi puncak arus mudik. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025, namun dengan adanya kebijakan work from anywhere, pemerintah mengantisipasi lonjakan kendaraan mulai Jumat, 21 Maret 2025.
Antisipasi Kemacetan dan Titik Rawan
Pemerintah akan memberikan perhatian khusus pada penanganan lalu lintas di tempat wisata tujuan mudik, perlintasan kereta api, dan pasar tumpah. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kemacetan dan kecelakaan yang dapat mengganggu kelancaran arus mudik.
Beberapa titik rawan kemacetan juga telah diidentifikasi, seperti Pelabuhan Merak (Banten), Pelabuhan Bakauheni (Lampung), Pelabuhan Ketapang (Jawa Timur), dan Pelabuhan Gilimanuk (Bali). Di lokasi-lokasi tersebut, pemerintah telah menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas dan meningkatkan keamanan.
Kemenhub juga telah berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk memastikan keamanan dan ketertiban di lokasi-lokasi tersebut. Kerjasama ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pemudik selama perjalanan mereka.
Kerjasama Antar Lembaga
Untuk memastikan kelancaran mudik Lebaran 2025, Kemenhub juga berkolaborasi dengan berbagai kementerian lain, pemerintah daerah, BUMN, dan sektor swasta. Kerjasama ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pengawasan transportasi hingga pengaturan lalu lintas dan keamanan.
Dengan adanya kerjasama yang terintegrasi ini, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar dan aman. Pemerintah berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik dan memastikan mereka sampai ke tujuan dengan selamat.
"Untuk keselamatan, Kementerian Perhubungan terus meningkatkan ramp check pada alat transportasi," kata Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dalam keterangan tertulis yang dirilis kantornya pada Rabu. "Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025. Namun, mengingat pemerintah telah menyepakati skema work-from-anywhere, kami telah mengambil langkah untuk mengantisipasi kemacetan yang diperkirakan akan dimulai pada Jumat, 21 Maret 2025." tambahnya.
Langkah-langkah antisipasi ini diharapkan dapat meminimalisir potensi masalah selama periode mudik Lebaran 2025 dan memberikan kenyamanan bagi para pemudik.