Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) berupaya menghadirkan mudik nyaman dengan berbagai strategi, termasuk program mudik gratis dan perbaikan infrastruktur jalan, guna menghadapi lonjakan penumpang selama arus mudik Lebaran 1446 H/2025 M.

Polres Tasikmalaya Kota siapkan 49 personel di Pos Pengamanan Gentong dan 450 personel gabungan untuk mengamankan jalur mudik Lebaran 2025, antisipasi kemacetan di jalur selatan Jawa Barat.

Polres Cirebon Kota menutup 40 titik putar balik untuk mengurai kemacetan selama arus mudik Lebaran 2025, dengan tetap membuka beberapa persimpangan utama agar mobilitas masyarakat tetap lancar.

PT Jasa Marga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) menambah gardu tol di Madiun dan Nganjuk untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan selama libur Lebaran 2025, dengan penambahan petugas dan rambu di titik rawan kecelakaan.

Kepolisian Lamongan menyiapkan strategi untuk mengurai kemacetan di tujuh titik rawan selama arus mudik Lebaran 2025, termasuk di Pasar Babat dan jalur Pantura.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyiapkan jalur alternatif dan memasang rambu-rambu untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan mudik Lebaran 2025 yang diperkirakan mencapai 1,8 juta.

Dishub Sulsel memprediksi puncak arus mudik Lebaran 1446 H jatuh pada 28 Maret 2025 dan telah menyiapkan 230 personel untuk mengantisipasi kepadatan di jalur utama.

Polda DIY menyiapkan skema pengaturan lalu lintas untuk mengantisipasi lonjakan pemudik Lebaran 2025 yang diperkirakan mencapai 6 juta orang dan 1,5 juta kendaraan.

Menhub Budi Karya Sumadi memastikan tiga pelabuhan di Lampung siap melayani pemudik Lebaran 2025 dengan skema baru untuk mengurangi kepadatan di Pelabuhan Merak.

Menjelang mudik Lebaran 2025, Kementerian Perhubungan meningkatkan pengawasan transportasi publik untuk memastikan keselamatan pemudik, dengan fokus pada antisipasi kemacetan dan peningkatan keamanan di berbagai titik rawan.