Puncak Arus Mudik Lebaran 2025 di Sulsel Diprediksi 28 Maret, Dishub Siapkan 230 Personel
Dishub Sulsel memprediksi puncak arus mudik Lebaran 1446 H jatuh pada 28 Maret 2025 dan telah menyiapkan 230 personel untuk mengantisipasi kepadatan di jalur utama.

Dinas Perhubungan (Dishub) Sulawesi Selatan memprediksi puncak arus mudik Lebaran 1446 Hijriah akan terjadi pada tanggal 28 Maret 2025. Prediksi ini disampaikan oleh Kepala Dishub Sulsel, Erwin Terwo, dalam keterangannya di Makassar pada Rabu, 19 Maret 2025. Pihaknya telah mempersiapkan berbagai langkah antisipasi untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran tahun ini.
Menurut Erwin Terwo, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada rentang 28 hingga 31 Maret 2025, sedangkan arus balik diprediksi akan dimulai pada tanggal 6 hingga 7 April 2025. Perkiraan ini didasarkan pada data dan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, serta mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi mobilitas masyarakat selama periode mudik Lebaran.
Antisipasi yang dilakukan Dishub Sulsel meliputi penempatan personel di titik-titik strategis. Sebanyak 230 personel akan ditempatkan di 19 daerah di jalur utara Sulawesi Selatan, mulai dari Makassar hingga Parepare, yang selama ini dikenal sebagai jalur mudik yang padat.
Antisipasi Kemacetan dan Koordinasi Antar Instansi
Dishub Sulsel telah memetakan potensi titik kemacetan, dengan prediksi kemacetan terparah akan terjadi di jalur utara, yaitu jalur Makassar-Parepare. Oleh karena itu, konsentrasi pengamanan dan pengaturan lalu lintas akan difokuskan pada jalur tersebut. Selain penempatan personel, Dishub Sulsel juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk membuka posko Ramadhan di berbagai pelabuhan dan terminal.
Koordinasi dengan Dinas Perhubungan kabupaten/kota juga dilakukan untuk memastikan kesiapan dan sinergi dalam menghadapi puncak arus mudik. Kerjasama antar instansi ini diharapkan dapat meminimalisir potensi kendala dan memastikan kelancaran arus mudik Lebaran.
"Kita wanti-wanti puncak arus mudik terjadi pada 28 Maret sampai 30 atau 31 Maret. Kemudian untuk arus balik diprediksi pada 6-7 April 2025," kata Kepala Dishub Sulsel Erwin Terwo. "Kami siap mengerahkan sekitar 230 personel yang ditempatkan masing-masing di 19 daerah," jelasnya. "Jadi ada pula langkah yang kami lakukan tentu yang baik adalah kita akan komunikasi dengan Dinas Perhubungan kabupaten/kota, kemudian dari kepolisian," tambah Erwin.
Langkah-langkah Konkret Dishub Sulsel
Selain penempatan personel dan koordinasi antar instansi, Dishub Sulsel juga akan melakukan sejumlah langkah konkret lainnya untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas selama arus mudik. Langkah-langkah tersebut antara lain:
- Pemantauan lalu lintas secara real-time.
- Pengaturan lalu lintas di titik-titik rawan kemacetan.
- Penyediaan jalur alternatif.
- Sosialisasi kepada masyarakat tentang rencana perjalanan dan antisipasi kemacetan.
Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, Dishub Sulsel berharap dapat memastikan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 1446 H/2025 M di Sulawesi Selatan. Koordinasi dan kerjasama yang baik antar instansi terkait menjadi kunci keberhasilan dalam upaya ini.
Pihak Dishub Sulsel juga menghimbau kepada masyarakat untuk merencanakan perjalanan mudik dengan baik, dan selalu mematuhi peraturan lalu lintas untuk keselamatan bersama. Keselamatan dan kenyamanan pemudik menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan operasi mudik Lebaran tahun ini.