3.404 Personel Gabungan Amankan Arus Mudik Lebaran 2025 di Sumsel
Polda Sumsel kerahkan 3.404 personel gabungan untuk mengamankan arus mudik Lebaran 2025, didukung 86 pos pengamanan dan ruas tol fungsional Palembang-Betung.

Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan (Sumsel) memastikan kesiapan pengamanan arus mudik Lebaran 2025 dengan mengerahkan 3.404 personel gabungan. Operasi Ketupat Musi 2025 akan berlangsung mulai 26 Maret hingga 9 April 2025, mencakup berbagai upaya untuk memastikan kelancaran dan keamanan pemudik. Hal ini disampaikan langsung oleh Kapolda Sumsel, Irjen Pol Andi Rian Ryacudu Djajadi, di Palembang pada Jumat lalu.
Personel gabungan tersebut terdiri dari anggota Polri, TNI, dan instansi terkait lainnya. Mereka akan bertugas di 86 pos pengamanan yang tersebar di berbagai wilayah Sumsel. Rinciannya meliputi 51 pos pengamanan (pospam), 24 pos pelayanan (posyan), dan 11 pos daerah ujung. Penempatan pos-pos tersebut didistribusikan secara strategis untuk mengantisipasi potensi kepadatan dan permasalahan di berbagai titik.
Kapolda Sumsel juga menjelaskan bahwa ruas jalan tol Palembang-Betung Seksi 2 telah difungsionalkan untuk mengurangi kemacetan. Ruas jalan tol sepanjang 33 kilometer ini diharapkan mampu memperlancar arus mudik, meskipun ruas tol Bayung Lincir-Tempino masih belum dapat dibuka. Langkah ini merupakan salah satu upaya untuk mengoptimalkan infrastruktur guna mendukung kelancaran arus mudik.
Pos Pengamanan Tersebar di Seluruh Sumsel
Sebanyak 86 pos pengamanan telah disiapkan untuk Operasi Ketupat Musi 2025. Distribusi pos-pos tersebut disesuaikan dengan tingkat kepadatan dan potensi kerawanan di setiap wilayah. Kota Palembang memiliki 17 pos, Ogan Komering Ilir 6 pos, Muara Enim 5 pos, Ogan Ilir 5 pos, dan Banyuasin 5 pos. Kemudian, PALI memiliki 2 pos, Prabumulih 4 pos, dan OKU 5 pos.
Wilayah lain juga mendapatkan pos pengamanan, antara lain OKU Timur (2 pos), OKU Selatan (3 pos), Musi Banyuasin (5 pos), Musi Rawas (4 pos), Lahat (7 pos), Pagaralam (5 pos), Empat Lawang (3 pos), Musi Rawas Utara (4 pos), dan Lubuk Linggau (5 pos). Penyebaran pos pengamanan yang merata ini bertujuan untuk memastikan jangkauan pengamanan yang optimal di seluruh wilayah Sumsel.
Irjen Pol Andi Rian Ryacudu Djajadi menambahkan bahwa pihaknya akan menerapkan rekayasa lalu lintas secara dinamis. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan kondisi di lapangan, terutama dengan adanya perubahan jadwal libur sekolah yang dimulai lebih awal di beberapa daerah. Dengan demikian, strategi pengamanan akan lebih responsif terhadap dinamika arus mudik.
Antisipasi Libur Sekolah dan Puncak Arus Mudik
Libur sekolah yang dimulai pada 21 Maret 2025 diprediksi akan menyebabkan pergerakan pemudik lebih awal. Meskipun puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025, kepadatan lalu lintas diprediksi akan lebih merata karena pergerakan pemudik tersebar dalam beberapa hari. Antisipasi ini menjadi penting untuk memastikan kelancaran arus mudik secara keseluruhan.
Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, Polda Sumsel berharap Operasi Ketupat Musi 2025 dapat berjalan lancar dan aman. Berbagai langkah antisipasi telah disiapkan untuk mengatasi potensi permasalahan dan memastikan kenyamanan pemudik selama perjalanan. Kerja sama dan koordinasi antar instansi terkait juga menjadi kunci keberhasilan operasi ini.
"Kami berharap dengan berbagai langkah antisipasi ini, arus mudik lebaran tahun ini dapat berjalan lebih lancar dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Kapolda Sumsel.
Selain itu, pihaknya juga akan terus memantau dan mengevaluasi situasi di lapangan untuk melakukan penyesuaian strategi jika diperlukan. Komitmen untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pemudik menjadi prioritas utama dalam Operasi Ketupat Musi 2025.
Kesimpulan
Polda Sumsel telah melakukan berbagai persiapan matang untuk mengamankan arus mudik Lebaran 2025. Dengan mengerahkan personel gabungan, menyiapkan pos pengamanan, dan menerapkan rekayasa lalu lintas yang dinamis, diharapkan arus mudik dapat berjalan lancar dan aman. Antisipasi terhadap libur sekolah dan puncak arus mudik juga menjadi fokus utama dalam operasi ini.