Antisipasi Lonjakan Pendaki Gunung Binaiya Jelang Lebaran 2025
Balai TN Manusela siapkan langkah antisipasi lonjakan pendaki Gunung Binaiya saat libur Lebaran 2025 dengan pembatasan kuota dan peningkatan pengawasan jalur pendakian.

Balai Taman Nasional (TN) Manusela di Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, tengah bersiap menghadapi lonjakan pendaki Gunung Binaiya yang diperkirakan akan meningkat signifikan menjelang libur Lebaran 2025. Antisipasi ini dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan para pendaki yang ingin menaklukkan puncak tertinggi di Maluku tersebut. Langkah-langkah konkret telah disiapkan untuk mengelola arus pendaki dan menjaga kelestarian alam Taman Nasional Manusela.
Kepala Balai TN Manusela, Abdul Azis Bakry, menjelaskan bahwa sistem pembatasan jumlah pendaki akan diterapkan melalui aplikasi Simaksi (surat izin masuk kawasan konservasi) yang dipantau secara daring. Hal ini bertujuan untuk mengatur jumlah pendaki agar sesuai dengan kapasitas dan daya dukung lingkungan. Pihaknya juga menekankan pentingnya persiapan pendaki, termasuk perlengkapan yang memadai dan komitmen untuk menjaga kebersihan lingkungan.
"Kami telah menyiapkan langkah antisipasi dengan melakukan pembatasan pendaki melalui aplikasi surat izin masuk kawasan konservasi (Simaksi) yang kita pantau secara daring," kata Abdul Azis Bakry di Ambon, Senin. Selain itu, Balai TN Manusela juga akan memperketat proses registrasi pendakian untuk memastikan jumlah pendaki sesuai dengan kuota yang telah ditentukan.
Pengamanan dan Edukasi Pendaki
Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pendaki, Balai TN Manusela telah menempatkan tim pemandu di beberapa titik jalur pendakian, terutama jalur menuju puncak Gunung Binaiya (3.027 mdpl). Tim ini bertugas memberikan arahan, memantau kondisi cuaca, dan memastikan keamanan para pendaki selama perjalanan. Kerja sama dengan komunitas pecinta alam dan masyarakat lokal juga dilakukan untuk mengedukasi pendaki tentang pentingnya menjaga kelestarian alam.
"Kami juga bekerja sama dengan komunitas pecinta alam serta masyarakat lokal untuk mengedukasi pendaki tentang pentingnya menjaga kelestarian TN Manusela. Kami berharap para pendaki bisa turut berkontribusi dalam menjaga kebersihan dan keasrian kawasan ini," ujar Abdul Azis Bakry. Edukasi ini difokuskan pada pentingnya menjaga kebersihan dan keasrian lingkungan Taman Nasional Manusela selama pendakian.
Lebih lanjut, Abdul Azis Bakry menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memberikan pengalaman pendakian yang aman dan nyaman bagi semua pengunjung. Dengan adanya langkah-langkah antisipasi ini, diharapkan musim libur Lebaran dapat berjalan lancar tanpa kendala berarti.
Kuota dan Tarif Pendakian
Saat ini, kuota pendakian Gunung Binaiya terbagi menjadi dua jalur: jalur utara (Huaulu-Roho-Kanikeh) dengan kuota 116 orang per hari, dan jalur selatan (Piliana) dengan kuota 52 orang per hari. Penggunaan aplikasi Simaksi akan membantu dalam mengawasi dan membatasi jumlah pendaki yang masuk ke kawasan tersebut.
Untuk biaya pendakian melalui jalur utara, terdapat beberapa tarif yang perlu diperhatikan. Biaya porter sebesar Rp200.000 per orang per hari dengan beban angkut maksimal 20 kilogram. Selain itu, terdapat tarif upacara adat Rp150.000 per tim, tarif penginapan di rumah penduduk Rp35.000 per orang per hari, tarif makan Rp35.000 per orang per makan, dan tarif buku tamu Rp50.000 per tim.
Dengan adanya transparansi biaya ini, diharapkan para pendaki dapat mempersiapkan diri dengan lebih matang sebelum melakukan pendakian. Semua biaya ini telah diatur dan dipublikasikan untuk memberikan kepastian dan transparansi kepada para pendaki.
Dengan berbagai langkah antisipasi yang telah disiapkan, Balai TN Manusela berharap agar libur Lebaran 2025 dapat berjalan lancar dan memberikan pengalaman yang aman serta menyenangkan bagi para pendaki Gunung Binaiya. Komitmen untuk menjaga kelestarian alam dan keselamatan pendaki tetap menjadi prioritas utama.