Antisipasi Peralihan Industri, Pemkot Bontang Siapkan Pelatihan Coding dan AI di Sekolah
Pemerintah Kota Bontang menyiapkan program pelatihan coding dan AI di sekolah untuk antisipasi peralihan industri dan menciptakan SDM yang kompetitif di era digital.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang, Kalimantan Timur, mengambil langkah proaktif menghadapi tantangan peralihan industri dengan meluncurkan program pendidikan berbasis teknologi. Program ini meliputi pelatihan coding dan penerapan Artificial Intelligence (AI) di sekolah-sekolah. Langkah ini dipicu oleh perubahan pola industri global yang semakin bergantung pada teknologi dan otomatisasi, berpotensi mengurangi kebutuhan tenaga kerja manusia.
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, mengungkapkan keprihatinannya atas tren ini. "Saya pernah ke pabrik bahan peledak di Norwegia, saya bingung mencari pekerja karena terasa lengang padahal pabrik sedang beroperasi, ternyata yang bekerja adalah robot. Ini merupakan tantangan yang akan kita hadapi," ujar Neni Moerniaeni di Bontang, Selasa (25/3).
Pemkot Bontang menyadari pentingnya mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi era digital. Oleh karena itu, selain pelatihan coding dan AI, konsep paperless school juga diterapkan untuk membiasakan siswa dengan sistem digital dan meminimalkan penggunaan kertas dalam proses administrasi dan pembelajaran.
Mempersiapkan Generasi Muda Bontang untuk Era Digital
Inisiatif Pemkot Bontang ini bertujuan untuk membekali generasi muda dengan keterampilan yang dibutuhkan di pasar kerja masa depan, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. "Ke depan, anak-anak Bontang harus siap menghadapi era digital. Pemkot Bontang ingin mereka punya keterampilan yang bisa bersaing di dunia kerja," tegas Neni.
Pelatihan coding dan AI diharapkan dapat meningkatkan daya saing lulusan sekolah di Bontang. Keterampilan ini sangat relevan dengan perkembangan teknologi terkini dan kebutuhan industri modern yang semakin mengandalkan otomatisasi dan kecerdasan buatan.
Selain itu, penerapan konsep paperless school juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi penggunaan kertas dan menciptakan lingkungan yang lebih ramah lingkungan. Sistem digital yang terintegrasi dalam proses pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar.
Upaya Pemkot Bontang dalam Menarik Investasi
Pemkot Bontang tidak hanya fokus pada pengembangan SDM, tetapi juga berupaya meningkatkan daya tarik investasi di kota tersebut. Salah satu strategi yang diterapkan adalah mempermudah proses perizinan usaha dan meningkatkan infrastruktur.
Tujuannya adalah untuk menarik lebih banyak investor yang dapat menciptakan lapangan kerja baru dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat Bontang. "Kita tidak hanya ingin investasi besar, tapi juga investasi yang berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat Bontang," kata Neni Moerniaeni.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bontang, Muhammad Aspiannur, mendukung penuh upaya Wali Kota. DPMPTSP berkomitmen memberikan pelayanan maksimal dan teliti dalam proses perizinan untuk investor.
Aspiannur menambahkan, "Kami terus berupaya memfasilitasi dan mempercepat proses perizinan bagi investor yang masuk ke Bontang. Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas SDM lokal melalui beragam pelatihan teknis yang sesuai dengan kebutuhan industri di Bontang."
Kesimpulan
Langkah-langkah yang diambil Pemkot Bontang menunjukkan komitmen yang kuat dalam menghadapi tantangan peralihan industri. Dengan mempersiapkan SDM yang terampil dan menarik investasi, Bontang berupaya untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang positif dan meningkatkan daya saing di tingkat nasional maupun internasional. Program pelatihan coding dan AI, serta penerapan paperless school, merupakan strategi jangka panjang untuk memastikan Bontang tetap relevan dan kompetitif di masa depan.