APTRI Dukung Optimalisasi Giling Tebu PG Asembagus hingga 4.300 Ton/Hari
APTRI Asembagus, Situbondo mendukung rencana PG Asembagus untuk mengoptimalkan kapasitas giling tebu hingga 4.300 ton per hari pada musim giling tahun ini, didorong oleh peningkatan produktivitas dan harga gula.
Pabrik Gula (PG) Asembagus di Situbondo, Jawa Timur, berencana meningkatkan kapasitas giling tebu hingga 4.300 ton per hari pada musim giling tahun ini. Kabar baik ini disambut positif oleh Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Kecamatan Asembagus. Mereka siap mendukung penuh rencana tersebut yang diyakini akan memberikan dampak positif bagi para petani.
Herman Fauzi, Sekretaris APTRI Kecamatan Asembagus, menyatakan optimismenya. Menurutnya, capaian ini realistis mengingat PG Asembagus, yang dikelola PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), telah mampu menggiling rata-rata 3.700 ton tebu per hari pada tahun sebelumnya (2024). Peningkatan kapasitas ini diharapkan dapat memangkas waktu tunggu truk pengangkut tebu, sehingga tebu bisa langsung digiling dalam kondisi segar.
Fauzi menjelaskan, penggilingan tebu yang lebih cepat akan berdampak positif pada rendemen dan hasil produksi gula. Hal ini sangat penting bagi kesejahteraan petani. APTRI Asembagus juga memastikan ketersediaan bahan baku tebu untuk memenuhi kebutuhan PG Asembagus. Curah hujan yang cukup tinggi belakangan ini bahkan diyakini akan membantu pertumbuhan tebu di lahan kering.
Lebih lanjut, Fauzi menambahkan bahwa ketersediaan pupuk subsidi pemerintah juga melimpah. Kondisi ini akan menghilangkan kekhawatiran petani terkait ketersediaan pupuk dan mendukung produktivitas tebu. Hal senada disampaikan Lukman Noor Hakim, Manajer Quality Assurance PG Asembagus. Ia mengungkapkan bahwa penambahan kapasitas giling tebu ini sejalan dengan target peningkatan jumlah tebu yang digiling pada tahun 2025, yaitu sekitar 468.000 ton.
Untuk mencapai target tersebut, PG Asembagus telah menerapkan beberapa strategi. Diantaranya adalah memberikan pendampingan kepada petani tebu dan berupaya menambah areal tanam tebu. Upaya menarik minat petani untuk menambah lahan tebu juga dilakukan. Hal ini dinilai penting untuk memenuhi kebutuhan bahan baku tebu bagi pabrik gula.
Lukman juga menambahkan bahwa kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) gula menjadi Rp14.500 per kilogram dari Rp12.500 per kilogram dua tahun sebelumnya, menjadi daya tarik tersendiri bagi para petani untuk meningkatkan produksi tebu. Kenaikan HET ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan memotivasi mereka untuk lebih giat dalam bercocok tanam.
Kesimpulannya, kolaborasi antara PG Asembagus dan APTRI Asembagus dalam mengoptimalkan kapasitas giling tebu ini menjanjikan peningkatan kesejahteraan petani tebu di Situbondo. Dukungan penuh dari APTRI, ditambah dengan strategi yang diterapkan PG Asembagus, memberikan optimisme untuk mencapai target produksi dan meningkatkan perekonomian daerah.