Arsari Tambang: Reboisasi 709 Hektar di Bangka Belitung
Arsari Tambang berkomitmen reboisasi 709 hektar lahan bekas tambang di Bangka Belitung, selaras dengan visi pemerintah untuk ekonomi hijau dan berkelanjutan.

Jakarta, 18 Februari 2024 - PT Mitra Stania Prima (MSP), bagian dari Arsari Tambang, menunjukkan komitmen kuatnya terhadap reboisasi di Bangka Belitung (Babel). Langkah ini bukan sekadar program tanggung jawab sosial perusahaan, melainkan bagian integral dari visi keberlanjutan mereka.
Komitmen Arsari Tambang terhadap Lingkungan
Direktur PT MSP, Harwendro Adityo Dewanto, menyatakan bahwa pelestarian lingkungan merupakan prioritas utama perusahaan. Hal ini sejalan dengan cita-cita Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat pertahanan nasional dan mendorong kemandirian melalui ekonomi hijau dan biru. Sejak awal beroperasi, Arsari Tambang telah konsisten fokus pada konservasi lingkungan, menjadikan pelestarian alam sebagai imperatif jangka panjang.
Kerja Sama dan Pencapaian Reboisasi
Kolaborasi dengan Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Baturusa Cerucuk di Babel, Arsari Tambang berpartisipasi dalam penanaman pohon serentak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Desa Mapur Riausilip, Kabupaten Bangka, pada 14 Januari 2025. Keikutsertaan ini merupakan bentuk dukungan nyata terhadap program pemerintah.
Sukses menanami 27 hektar lahan di Desa Kerakas, Kabupaten Bangka Tengah tahun lalu dengan berbagai jenis pohon seperti jambu mete, eucalyptus, dan cemara, Arsari Tambang menyerahkan lahan tersebut kepada KLHK. Penyerahan ini secara simbolis diterima langsung oleh Menteri Kehutanan Indonesia.
Target Reboisasi dan Rencana ke Depan
Arsari Tambang berencana memperluas area penanaman pohon meliputi Kabupaten Bangka Tengah dan Bangka Selatan. Target ambisius mereka adalah merehabilitasi setidaknya 709 hektar lahan menjadi area hijau atau daerah aliran sungai (DAS). Rinciannya, 366 hektar di area operasional PT Mitra Stania Kemingking (MSK) dan 343 hektar di area operasional PT Mitra Stania Bemban (MSB).
Setelah proyek reboisasi selesai, seluruh lahan akan diserahkan kepada KLHK. Harwendro mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam menjaga lingkungan Babel. Arsari Tambang ingin menjadi contoh bagi perusahaan tambang lain dalam pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab.
Harapan untuk Bangka Belitung yang Hijau
Harwendro menekankan pentingnya tanggung jawab kolektif dalam menjaga lingkungan. Ia berharap perusahaan tambang lain menyadari pentingnya reklamasi lahan dan tidak merusak lingkungan setelahnya. "Semoga yang menambang menyadari, kalau sudah direklamasi, jangan dirusak lagi. Kita ingin Bangka Belitung hijau kembali. Itu harapan kita. Maka mari kita jaga lingkungan," tegas Harwendro.
Komitmen Arsari Tambang terhadap reboisasi di Bangka Belitung merupakan contoh nyata bagaimana perusahaan dapat berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Langkah ini diharapkan dapat menginspirasi perusahaan lain untuk turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.