ASTRA Infra Ajak Pengguna Jalan Ciptakan Perjalanan Mudik yang Aman
ASTRA Infra mengajak pengguna jalan untuk menciptakan perjalanan mudik yang aman dan nyaman dengan berbagai imbauan dan tips berkendara selama periode Lebaran.

Jakarta, 25 Maret 2025 - PT Astra Infra Toll Road (ASTRA Infra) meluncurkan imbauan keselamatan berkendara bagi pengguna jalan tol, khususnya selama periode mudik Lebaran. Imbauan ini bertujuan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas yang meningkat signifikan selama musim mudik. ASTRA Infra menekankan pentingnya perencanaan perjalanan yang matang dan penerapan prinsip berkendara aman untuk memastikan perjalanan yang selamat dan nyaman bagi semua pengguna jalan.
Meningkatnya volume kendaraan selama arus mudik dan balik Lebaran berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan. Data Korlantas Polri tahun 2023 menunjukkan bahwa 61 persen kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh faktor manusia, seperti kelelahan, kelalaian, dan pelanggaran aturan lalu lintas. Oleh karena itu, ASTRA Infra mengajak seluruh pengguna jalan untuk lebih waspada dan bertanggung jawab dalam berkendara.
"ASTRA Infra mengimbau kepada pemudik untuk merencanakan perjalanan mudik dengan bijak, menghindari periode puncak arus mudik dan balik, menjaga batas kecepatan, istirahat cukup setiap 4 jam berkendara, dan menghindari mengemudi dalam kondisi lelah atau mengantuk," jelas Head of Corporate Communications ASTRA Infra, Deddy Pradityo Opficon.
Tips Aman Berkendara dari ASTRA Infra dan Pakar
Dalam kerjasama dengan praktisi keselamatan berkendara, Sony Susmana dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), ASTRA Infra memberikan panduan praktis untuk berkendara aman. Sony menekankan pentingnya peran aktif pengguna jalan dalam menciptakan perjalanan yang aman, dimulai dari perencanaan perjalanan yang cermat hingga kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas.
"Kecelakaan di jalan tol merupakan hal yang dapat dihindari oleh pengguna jalan dengan cara berperan aktif menciptakan perjalanan yang aman, mulai dari mempersiapkan perjalanan dengan cermat, berkendara secara aman, serta memahami dan mematuhi peraturan lalu lintas," ujar Sony Susmana.
Salah satu kunci keselamatan berkendara adalah mengenal kemampuan diri sendiri. Pengemudi perlu memahami batas maksimal waktu berkendara dan mengenali tanda-tanda kelelahan dari tubuh. Istirahat yang cukup dan efektif sangat penting untuk mencegah kecelakaan.
Sony menyarankan metode istirahat yang efektif, yang dapat dibagi menjadi tiga aspek utama, masing-masing selama 5-10 menit: penyegaran otot (peregangan, berjalan), penyegaran saraf (stimulasi pendengaran, penglihatan, dan penciuman), dan penyegaran otak (ibadah, meditasi). Dengan metode ini, pengemudi dapat beristirahat secara optimal tanpa memerlukan waktu yang terlalu lama.
Penerapan 5 Saving Habit untuk Perjalanan Aman
Selain istirahat, Sony juga menekankan pentingnya penerapan 5 Saving Habit dalam berkendara: melihat kendaraan dan lingkungan sekitar, berkomunikasi yang tepat dengan kendaraan lain, menjaga jarak aman, menjaga kecepatan, dan menjaga emosi (menghindari mengemudi agresif). Dengan menerapkan kelima kebiasaan ini, perjalanan akan menjadi lebih aman dan nyaman.
Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Melihat: Selalu perhatikan kondisi jalan dan kendaraan sekitar.
- Berkomunikasi: Gunakan klakson dan lampu sein secara efektif.
- Jarak: Jaga jarak aman dengan kendaraan di depan, belakang, kanan, dan kiri.
- Kecepatan: Patuhi batas kecepatan yang telah ditentukan.
- Emosi: Hindari mengemudi dalam kondisi emosi yang tidak stabil.
Situasi Arus Lalu Lintas di Beberapa Ruas Tol
Pada H-7 Lebaran (24 Maret 2025), beberapa ruas tol di bawah naungan ASTRA Infra mencatat peningkatan volume kendaraan. Di Tol Tangerang-Merak, tercatat sekitar 161 ribu kendaraan melintas, meningkat 2,5 persen dibandingkan lalu lintas harian normal, tetapi menurun 7,8 persen dibandingkan periode Lebaran tahun lalu. Sementara itu, di Tol Cikopo-Palimanan, tercatat sekitar 68 ribu kendaraan, meningkat 39 persen dibandingkan lalu lintas harian normal, namun menurun 4 persen dibandingkan Lebaran tahun lalu. Di Tol Jombang-Mojokerto, tercatat sekitar 30 ribu kendaraan, meningkat 16 persen dibandingkan lalu lintas harian normal dan meningkat 7 persen dibandingkan Lebaran tahun lalu.
Dengan meningkatnya angka kecelakaan yang disebabkan oleh faktor manusia, ASTRA Infra berharap imbauan ini dapat meningkatkan kesadaran pengguna jalan akan pentingnya keselamatan berkendara. Perencanaan perjalanan yang matang dan penerapan prinsip berkendara aman merupakan kunci untuk menciptakan perjalanan mudik yang aman dan nyaman bagi semua.