Atasi Kreak, Wali Kota Semarang Pertimbangkan Kirim Remaja ke Barak Militer!
Wali Kota Semarang pertimbangkan kirim remaja 'kreak' ke barak militer sebagai solusi atasi kenakalan remaja yang meresahkan masyarakat.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, tengah mempertimbangkan langkah untuk mengirim remaja yang terlibat dalam aksi "kreak" atau gangster ke barak militer. Pertimbangan ini muncul sebagai respons terhadap maraknya aksi kenakalan remaja yang meresahkan masyarakat, seperti tawuran dan ugal-ugalan di jalanan. Agustina menyatakan bahwa pihaknya akan mempelajari lebih lanjut mengenai efektivitas dan implementasi gagasan tersebut sebelum memutuskan untuk menerapkannya di Kota Semarang.
Istilah "kreak" sendiri, sering digunakan di Semarang untuk menyebut kelompok remaja pelaku aksi tawuran atau ugal-ugalan di jalanan yang merupakan singkatan dari kere mayak, yakni secara harfiah berarti "orang miskin yang suka mengganggu".
Wacana pengiriman remaja "kreak" ke barak militer ini muncul setelah adanya pendekatan serupa yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Agustina mengakui bahwa ia mengetahui hal tersebut dari media dan berencana mengirim tim ke Jawa Barat untuk mempelajari lebih detail mengenai implementasi program tersebut.
Kaji Lebih Dalam Sebelum Terapkan
Agustina menegaskan bahwa Pemerintah Kota Semarang perlu mengkaji lebih dalam konsep pendekatan tersebut, termasuk implementasinya di lapangan, ketersediaan anggaran, dan aspek-aspek lainnya. Hal ini penting untuk memastikan bahwa program tersebut benar-benar efektif dan sesuai dengan kondisi di Kota Semarang.
"Nanti akan kami kirim teman-teman untuk bisa belajar Jawa Barat apa yang dilakukan. Kalau misalnya itu tepat di Kota Semarang yang kita lakukan, apakah SDM-nya memenuhi, anggarannya memenuhi, situasinya memenuhi? Itu yang akan kami lakukan," katanya.
Ia tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan segala aspek yang terkait. Menurutnya, ide tersebut memang bagus, namun detail implementasinya perlu dipelajari lebih lanjut.
Koordinasi dengan Kepolisian dan Peran Keluarga
Agustina mengungkapkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan kepolisian yang telah berupaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya peran orang tua, keluarga, dan lingkungan sekitar dalam mengawasi pergaulan remaja.
Menurutnya, keterlibatan aktif dari RT dan RW sangat penting untuk mencegah remaja terjerumus ke dalam kegiatan negatif seperti "kreak". Ia menyadari bahwa fenomena "kreak" ini meresahkan masyarakat dan merupakan akibat dari situasi tertentu yang sedang dideteksi oleh Pemerintah Kota Semarang.
"Kreak ini memang meresahkan, tetapi ini adalah akibat dari sebuah situasi sedang kami deteksi dan akan kami lakukan langkah-langkah khusus," katanya.
Rencanakan Kegiatan Positif untuk Remaja
Sebagai langkah preventif, Pemerintah Kota Semarang berencana untuk membuat berbagai kegiatan yang dapat mengalihkan dan mengarahkan energi remaja ke arah yang positif. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi eksibisi dan pertandingan olahraga yang diharapkan dapat menarik minat remaja.
Agustina telah berdiskusi dengan kepala dinas terkait untuk memaksimalkan anggaran yang ada sebelum perubahan APBD. Tujuannya adalah untuk membuat kegiatan yang diminati oleh anak-anak muda, sehingga mereka tidak lagi tertarik untuk bergabung dengan kelompok "kreak".
Dengan berbagai upaya ini, Pemerintah Kota Semarang berharap dapat mengatasi masalah "kreak" dan menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi perkembangan remaja.