Badui Buka Akses Wisata Budaya Saat Kawalu, Namun dengan Syarat
Suku Badui di Lebak, Banten membuka akses bagi wisatawan luar untuk mengunjungi kawasan Badui Luar selama ritual Kawalu, dengan pembatasan ketat untuk Badui Dalam.
Lebak, 4 Februari 2024 - Kepala Desa Kanekes, Jaro Oom, memberikan kabar baik bagi para wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat budaya Badui. Selama ritual Kawalu, warga luar diperbolehkan mengunjungi kawasan Badui Luar. Namun, akses ke Badui Dalam tetap dibatasi ketat demi menghormati kesucian tradisi penyucian diri mereka.
Keputusan ini disampaikan langsung oleh Jaro Oom di Lebak. Ia menegaskan tidak ada larangan bagi wisatawan untuk berinteraksi dalam kegiatan saba budaya di lokasi-lokasi tertentu. Kawasan yang dapat dikunjungi meliputi Gajeboh, Cisadane, dan Cibogo. Ketiga lokasi tersebut berada di kawasan Badui Luar.
Mengapa akses ke Badui Dalam tetap terbatas? Hal ini dikarenakan warga Badui Dalam tengah menjalankan ritual Kawalu, sebuah tradisi penyucian diri yang merupakan bagian penting dari kepercayaan Sunda Wiwitan. Tradisi ini mengharuskan suasana yang tenang dan terjaga kesuciannya.
Meskipun demikian, Jaro Oom menekankan pentingnya kunjungan dari berbagai kalangan, termasuk pejabat negara dan daerah. Namun, kunjungan ke Badui Dalam harus tetap terbatas jumlahnya. Hal ini untuk menjaga keselarasan antara pelestarian budaya dan kenyamanan masyarakat Badui.
Salah satu warga Badui, Santa (55), menjelaskan lebih lanjut mengenai akses kunjungan. Ia menyampaikan bahwa wisatawan dapat mengunjungi Badui Luar di Cibogo, Cisadane, dan Gajeboh. Sementara itu, kunjungan ke Badui Dalam hanya diperbolehkan untuk keperluan penting dan dengan jumlah maksimal 10 orang.
Bagi wisatawan yang ingin memasuki kawasan Badui Dalam, disarankan untuk masuk melalui pintu Cijahe. Lokasi ini lebih dekat dan hanya membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam perjalanan. Pembatasan ini diharapkan dapat memastikan kelancaran ritual Kawalu dan tetap menjaga kearifan lokal masyarakat Badui.
Secara keseluruhan, suku Badui tetap terbuka terhadap kunjungan wisatawan, namun dengan tetap mengedepankan penghormatan terhadap tradisi dan kepercayaan mereka. Keterbukaan ini menjadi bukti komitmen masyarakat Badui dalam menjaga kearifan lokal dan sekaligus berbagi budaya dengan dunia luar. Harapannya, ritual Kawalu dapat berjalan lancar dan membawa berkah bagi semua pihak.