Bandara Komodo Labuan Bajo Resmi Layani Penerbangan Internasional Perdana dari Singapura
Bandara Internasional Komodo di Labuan Bajo, NTT, resmi melayani penerbangan internasional perdana dari Singapura oleh Jetstar, menandai tonggak baru bagi pariwisata dan perekonomian daerah.

Bandar Udara Internasional Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah resmi melayani penerbangan internasional perdananya pada Kamis, 20 Maret 2024. Maskapai Jetstar membuka rute baru Singapura-Labuan Bajo-Singapura, menandai sebuah tonggak penting bagi perkembangan pariwisata dan perekonomian di wilayah tersebut. Penerbangan ini dijadwalkan beroperasi dua kali seminggu, yaitu setiap hari Kamis dan Minggu.
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo Labuan Bajo, Ceppy Triono, menyambut gembira penerbangan internasional perdana ini. Ia menyatakan, "Penerbangan dua kali dalam satu minggu yakni pada Kamis dan Minggu." Kehadiran penerbangan internasional ini dinilai akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat lokal dan perekonomian Labuan Bajo. Hal ini juga diharapkan mampu membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan sektor kepariwisataan di wilayah tersebut dan sekitarnya.
Penerbangan Jetstar ini menjadi penerbangan internasional kedua yang melayani Labuan Bajo setelah AirAsia yang sebelumnya telah membuka rute Kuala Lumpur-Labuan Bajo pada 3 September 2024. Ceppy Triono menambahkan, "Saya atas nama pribadi dan instansi merasa bangga atas kehadiran bapak ibu untuk menyaksikan sejarah baru dalam perkembangan pariwisata dan perekonomian di NTT umumnya dan lebih khusus di Labuan Bajo." Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya penerbangan internasional perdana ini, termasuk Pemerintah Provinsi NTT, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, dan tentunya maskapai Jetstar.
Peningkatan Kunjungan Wisatawan dan Dampak Ekonomi
Penerbangan internasional dari Singapura diharapkan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Labuan Bajo. Keindahan alam dan budaya unik yang dimiliki Labuan Bajo dan sekitarnya menjadi daya tarik utama bagi wisatawan internasional. Ceppy Triono berharap penerbangan ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan, tidak hanya bagi peningkatan pendapatan daerah, tetapi juga bagi terciptanya lapangan kerja baru di sektor pariwisata.
Hal senada juga disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh. Ia melihat pergerakan kunjungan wisatawan mancanegara dari penerbangan internasional ini sebagai kabar gembira bagi ekosistem kepariwisataan Labuan Bajo. Dampaknya akan terasa secara luas, mulai dari sektor perhotelan, restoran, hingga pelaku usaha pariwisata lainnya. "Ini akan berdampak secara multiplier effect kepada hotel, restoran dan pelaku pariwisata serta berbagai destinasi wisata di Flores, NTT," ujar Frans Teguh.
Frans Teguh juga berharap agar wisatawan mancanegara tidak hanya mengunjungi Labuan Bajo, tetapi juga dapat menjelajahi berbagai destinasi wisata lainnya di NTT, seperti Pulau Sumba dan Pulau Timor. Ia menekankan pentingnya Labuan Bajo sebagai pintu masuk utama pariwisata NTT, yang mampu menampilkan keramahtamahan dan keindahan alam Indonesia kepada dunia. "Saya kira ini sangat strategis Labuan Bajo tampil dan hadir sebagai pintu masuk NTT dan Labuan Bajo menjadi windows dari seluruh keramahtamahan, lalu kesan yang selalu akan diperjuangkan atau dihadirkan kita semua karena pariwisata adalah bisnis kita semua, everybody bisnis," tambahnya.
Potensi Pariwisata Labuan Bajo
Pembukaan rute penerbangan internasional ke Labuan Bajo merupakan bukti nyata dari potensi pariwisata yang luar biasa di wilayah tersebut. Keindahan alam bawah laut, budaya lokal yang unik, dan berbagai destinasi wisata menarik lainnya menjadi daya tarik utama bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Dengan aksesibilitas yang semakin mudah melalui penerbangan internasional, diharapkan sektor pariwisata Labuan Bajo akan semakin berkembang pesat.
Pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait terus berupaya untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan pelayanan pariwisata guna mendukung pertumbuhan sektor ini. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Labuan Bajo dan sekitarnya. Dengan semakin banyaknya penerbangan internasional yang melayani Labuan Bajo, diharapkan akan semakin banyak wisatawan yang datang dan menikmati keindahan alam serta budaya yang ada di NTT.
Keberhasilan pembukaan rute penerbangan internasional ini juga menjadi contoh sukses kolaborasi antara pemerintah, maskapai penerbangan, dan berbagai pihak terkait dalam mengembangkan sektor pariwisata di Indonesia. Semoga keberhasilan ini dapat menginspirasi pengembangan sektor pariwisata di daerah-daerah lain di Indonesia.
Dengan adanya penerbangan internasional ini, diharapkan Labuan Bajo dapat semakin dikenal di kancah internasional sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia. Hal ini akan berdampak positif bagi peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat.