Banjir Grobogan Ganggu Perjalanan KA, 1.200 Penumpang Batal Perjalanan
Banjir di Grobogan mengakibatkan terputusnya jalur kereta api Semarang-Surabaya, sehingga sekitar 1.200 penumpang membatalkan perjalanan dan sejumlah kereta mengalami keterlambatan hingga 2 jam.
Banjir di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, mengakibatkan sedikitnya 1.200 penumpang kereta api membatalkan rencana perjalanan mereka. Kejadian ini terjadi karena terputusnya jalur rel antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati pada Kamis, 23 Januari 2024.
Menurut EVP of Corporate Secretary PT KAI, Raden Agus Dwinanto Budiaji, sebagian dari 1.200 penumpang tersebut menjadwal ulang perjalanan mereka. Putusnya jalur kereta api Semarang-Surabaya ini memaksa PT KAI mengubah pola operasi kereta api dengan menerapkan jalur alternatif.
Perubahan rute tersebut berdampak pada waktu tempuh perjalanan yang lebih lama dan antrean kereta api. Akibatnya, banyak perjalanan kereta terpaksa dibatalkan dan penumpang mengalami keterlambatan rata-rata 2 jam. PT KAI memberikan layanan pemulihan kepada penumpang yang terdampak, baik di stasiun maupun di dalam kereta.
PT KAI saat ini tengah fokus memperbaiki jalur rel yang terdampak banjir. Perbaikan dilakukan dengan memprioritaskan keselamatan. Targetnya, jalur rel tersebut dapat kembali dilalui pada Jumat, 24 Januari 2024. Hal ini diharapkan dapat mengembalikan operasional kereta api ke kondisi normal dan meminimalisir waktu tempuh perjalanan.
Dengan perbaikan satu jalur rel, PT KAI berharap pola operasi kereta api tidak perlu lagi memutar melalui jalur alternatif yang lebih panjang. Langkah ini penting untuk meminimalisir keterlambatan dan ketidaknyamanan penumpang di masa mendatang.
Peristiwa ini menyoroti pentingnya antisipasi terhadap bencana alam dan dampaknya terhadap infrastruktur transportasi. Kejadian ini juga menggarisbawahi pentingnya upaya mitigasi bencana dan pemeliharaan infrastruktur untuk menjaga kelancaran perjalanan kereta api.
Kejadian ini memberikan pelajaran penting bagi semua pihak terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam dan menjaga kelancaran sistem transportasi publik. Prioritas utama tetap pada keselamatan penumpang dan efisiensi operasional kereta api.