Banjir Jalintim Sumatera di Pelalawan Riau Surut Total, Jalan Rusak Jadi Ancaman Baru
Banjir di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera di Pelalawan, Riau, akibat luapan Sungai Kampar telah surut, namun kerusakan jalan yang parah menjadi ancaman baru bagi pengendara.

Banjir yang melanda Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera di Desa Kemang, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, telah surut. Genangan air akibat luapan Sungai Kampar yang sempat menggenangi jalan utama penghubung beberapa provinsi di Sumatera ini kini telah surut total di beberapa titik. Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan FM, menyatakan bahwa kondisi ini memberikan akses kembali bagi kendaraan yang melintas.
Banjir di Kilometer 83 Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, yang telah berlangsung selama tiga pekan sejak awal Maret 2025, kini telah surut sepenuhnya. Kondisi ini merupakan kabar baik bagi para pengendara yang sebelumnya terhambat oleh banjir tersebut. Namun, surutnya banjir ini mengungkapkan tantangan baru yang tak kalah berbahaya.
Meskipun genangan air telah hilang, kerusakan jalan yang parah menjadi ancaman baru bagi keselamatan pengendara. Lubang-lubang besar, patahan badan jalan, dan beton yang hancur di pinggir jalan menjadi pemandangan umum di area tersebut. Kondisi jalan yang rusak ini berpotensi membahayakan pengendara jika tidak berhati-hati dalam memilih jalur.
Kerusakan Jalan Pasca Banjir di Jalintim
"Khusus untuk banjir di Jalintim Kilometer 83 Desa Kemang telah surut total. Genangan air yang dalam itu sudah mengering sejak Sabtu (22/3) lalu, badan jalan tidak lagi terendam air," kata Zulfan FM di Pelalawan, Selasa. Namun, ia mengingatkan akan bahaya kerusakan jalan yang signifikan di area tersebut. "Jika pengendara tidak cermat memilih jalan, bisa mengancam keselamatan," tambahnya.
Kerusakan jalan ini menjadi fokus perhatian setelah surutnya banjir. BPBD Pelalawan bekerja sama dengan instansi terkait untuk segera melakukan perbaikan jalan agar dapat kembali aman dilalui. Perbaikan jalan ini diharapkan dapat meminimalisir risiko kecelakaan lalu lintas di masa mendatang.
Selain di Kilometer 83, genangan air juga sempat muncul di Jalintim Desa Dusun Tua, Kecamatan Pangkalan Lesung pada Minggu (23/3). Namun, genangan ini tidak sampai menggenangi badan dan bahu jalan. Hanya daratan di tepi jalan yang masih terendam air. Kondisi ini relatif lebih aman dibandingkan dengan kerusakan jalan di Kilometer 83.
Rekayasa Lalu Lintas Sebelumnya
Sebelumnya, kepolisian memberlakukan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan akibat banjir di Jalintim. Sistem buka tutup diberlakukan, bahkan kendaraan kecil sempat dilarang melintas. Langkah ini diambil untuk memastikan keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas di jalur utama yang menghubungkan beberapa provinsi di Sumatera.
Dengan surutnya banjir, rekayasa lalu lintas tersebut telah dicabut. Kendaraan kini dapat kembali melintas dengan normal, namun tetap diimbau untuk berhati-hati dan mewaspadai kerusakan jalan yang masih ada. Pengendara diharapkan untuk selalu mengecek kondisi jalan sebelum melakukan perjalanan dan memilih jalur alternatif jika diperlukan.
Surutnya banjir di Jalintim Pelalawan merupakan kabar gembira bagi masyarakat dan para pengendara. Namun, perbaikan jalan yang rusak menjadi prioritas utama untuk mencegah kecelakaan dan memastikan keamanan serta kelancaran lalu lintas di jalur vital tersebut. Semoga perbaikan jalan dapat segera dilakukan agar Jalintim kembali aman dan nyaman dilalui.