Banjir Kedoya Selatan: 234 Warga Mengungsi di Kantor Kelurahan
Banjir di RW 05 Kedoya Selatan, Jakarta Barat, menyebabkan 234 warga mengungsi di kantor kelurahan setempat, dengan bantuan logistik dan medis telah disiapkan.

Banjir yang melanda RW 05 Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Selasa malam, 4 Maret 2024, telah memaksa 234 warga untuk mengungsi. Mereka, yang terdiri dari bayi hingga lansia, mencari perlindungan di kantor Kelurahan Kedoya Selatan. Banjir disebabkan oleh luapan Kali Pesanggrahan yang merendam permukiman mereka di RT 02, RT 03, RT 04, dan RT 13.
Lurah Kedoya Selatan, Aryan Syafari, menjelaskan situasi di lokasi pengungsian. "Ada 234 pengungsi," paparnya. Pihak kelurahan telah menyediakan berbagai bantuan untuk para pengungsi, termasuk tenda, tempat tidur, obat-obatan, dan pemeriksaan kesehatan oleh petugas Puskesmas Pembantu. Bantuan logistik makanan juga datang dari berbagai pihak.
Meskipun belum dapat dipastikan berapa lama pengungsian akan berlangsung, Lurah Aryan memastikan tersedianya fasilitas hingga lima hari ke depan. "Kita tidak bisa memprediksi, tapi untuk tenda yang kita siapkan ini, kita kasih waktu sampai lima hari ke depan," ujarnya. Hal ini menunjukkan kesiapsiagaan pemerintah setempat dalam menangani dampak banjir.
Bantuan Logistik dan Medis Tercurah untuk Korban Banjir
Pemerintah Kelurahan Kedoya Selatan bekerja sama dengan instansi terkait dan berbagai pihak untuk memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi. Selain tenda yang disediakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), para pengungsi juga ditampung di Mushalla Al Ikhlas yang berada di samping kantor kelurahan. Berbagai kebutuhan pokok, termasuk perlengkapan tidur dan obat-obatan, telah disalurkan.
Untuk memenuhi kebutuhan makan para pengungsi, Suku Dinas Sosial Jakarta Barat mendistribusikan ratusan nasi boks. "Untuk logistik makanan kita juga minta bantuan dari Dinas Sosial. Itu sudah dikirim, tadi pertama dikirim 500 boks nasi. Kemudian juga ada beberapa yang kita bantu terkait dengan air mineral," jelas Lurah Aryan. Hal ini menunjukkan sinergi yang baik antar instansi dalam penanggulangan bencana.
Petugas kesehatan juga turut hadir untuk memeriksa kesehatan para pengungsi. "Untuk pengungsi kita sediakan tenda di sini. Kita siapkan beberapa alat tidur, obat-obatan, kemudian dari puskesmas pembantu juga kita datangkan dokter untuk memeriksa kesehatan para pengungsi," tambah Lurah Aryan. Langkah ini penting untuk mencegah penyebaran penyakit di lokasi pengungsian.
Penurunan Ketinggian Air dan Pemantauan Berkelanjutan
Ketinggian air di RW 05 Kedoya Selatan dilaporkan telah menurun secara signifikan. Pada pukul 21.00 WIB, ketinggian air telah turun dari dua meter menjadi 90 sentimeter. Namun, petugas tetap memantau ketinggian genangan di lokasi yang berbentuk cekungan tersebut. Pemantauan berkelanjutan ini penting untuk mengantisipasi kemungkinan kenaikan air kembali.
"Kita siapkan beberapa alat tidur, obat-obatan, kemudian dari puskesmas pembantu juga kita datangkan dokter untuk memeriksa kesehatan para pengungsi," ujar Lurah Aryan. Pernyataan ini menekankan komitmen pemerintah untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan para pengungsi tetap terjaga. Tidak ada laporan korban jiwa atau luka-luka akibat banjir ini.
Kejadian banjir ini menjadi pengingat penting akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, khususnya di daerah rawan banjir. Kerja sama antara pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat sangat krusial dalam menangani dampak bencana dan memastikan keselamatan warga.