Banjir Jakarta Selatan: Ketinggian Air Capai 230 Sentimeter di Empat Kelurahan
Banjir melanda Jakarta Selatan dengan ketinggian air mencapai 230 sentimeter di empat kelurahan, memaksa warga mengungsi.

Banjir dengan ketinggian signifikan melanda sejumlah wilayah di Jakarta Selatan pada Senin pagi, 3 Januari 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Selatan melaporkan ketinggian air mencapai 230 sentimeter di empat kelurahan, memaksa warga untuk mengungsi. Peristiwa ini disebabkan oleh kiriman air dari Bendung Katulampa yang berstatus Siaga Satu.
Komandan Pleton BPBD Jakarta Selatan, Muhammad Nur, menyatakan bahwa Kelurahan Tanjung Barat, Pejaten Timur, Rawajati, dan Pengadegan terdampak paling parah dengan ketinggian air mencapai 230 cm. Nur menambahkan bahwa ketinggian air di Kelurahan Kebon Baru dan Manggarai juga meningkat, namun data pastinya masih dalam proses pengumpulan. "Untuk Jakarta Selatan sampai saat sekarang, di Kelurahan Tanjung Barat, Pejaten Timur, Rawajati dan Pengadegan ketinggiannya mencapai 230 cm," ungkap Nur.
Dampak banjir ini telah menyebabkan warga di beberapa wilayah mulai mengungsi. "Saat ini baru mulai ada yang melakukan pengungsian, kalau semalam masih bertahan di lantai dua rumah masing-masing," ujar Nur menjelaskan kondisi terkini di lokasi bencana. BPBD dan instansi terkait lainnya tengah bekerja keras untuk membantu warga terdampak.
Banjir Jakarta Selatan: Data Terkini dan Wilayah Terdampak
Data yang dihimpun BPBD Jakarta Selatan menunjukkan dampak yang signifikan di beberapa wilayah. Di Kelurahan Pejaten Timur, Pasar Minggu, tercatat 51 kepala keluarga (KK) atau 108 jiwa terdampak banjir. Rinciannya, 6 KK (18 jiwa) di RT 005/08, 20 KK (45 jiwa) di RT 016/07, dan 25 KK (45 jiwa) di RT 017/07. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan perkembangan situasi di lapangan.
Sementara itu, data BPBD DKI Jakarta hingga pukul 07.00 WIB menunjukkan 18 RT di Jakarta Selatan tergenang banjir. Di Kelurahan Tanjung Barat, empat RT terendam dengan ketinggian air bervariasi antara 40 hingga 180 cm. Di Pengadegan, satu RT terendam dengan ketinggian air 130 cm akibat luapan Kali Ciliwung. Di Rawajati, tujuh RT tergenang dengan ketinggian air 100 hingga 220 cm, juga disebabkan oleh luapan Kali Ciliwung. Kondisi yang lebih parah terjadi di Pejaten Timur, di mana enam RT terendam dengan ketinggian air yang mengkhawatirkan, mencapai 350 hingga 370 cm, akibat luapan Kali Ciliwung.
Sebagai informasi tambahan, terdapat beberapa wilayah yang dilaporkan sudah surut. Dua RT di Srengseng Sawah dan tiga RT di Lenteng Agung telah kembali normal. Tim BPBD terus memantau dan melakukan upaya penanggulangan banjir di wilayah-wilayah yang masih terendam.
Penyebab Banjir dan Upaya Penanganan
Penyebab utama banjir di Jakarta Selatan adalah kiriman air dari Bendung Katulampa yang berada dalam status Siaga Satu. Luapan Kali Ciliwung juga menjadi faktor signifikan yang menyebabkan genangan air di beberapa wilayah. BPBD Jakarta Selatan dan instansi terkait lainnya sedang bekerja keras untuk mengatasi banjir dan membantu warga yang terdampak.
Upaya penanganan banjir meliputi evakuasi warga ke tempat yang lebih aman, penyediaan bantuan logistik, dan upaya untuk mempercepat surutnya genangan air. Koordinasi antar instansi dan relawan sangat penting dalam proses penanggulangan bencana ini. Informasi terkini terus dipantau dan diupdate oleh BPBD untuk memastikan penanganan yang efektif dan efisien.
Situasi banjir di Jakarta Selatan masih terus berkembang. BPBD menghimbau warga untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui kanal resmi BPBD Jakarta Selatan.
Semoga situasi banjir segera mereda dan warga terdampak dapat kembali beraktivitas normal.