Banjir Kebon Pala: Kali Ciliwung Meluap, Warga Terendam hingga Dua Meter
Banjir setinggi satu hingga dua meter merendam permukiman di Kebon Pala, Jakarta Timur, akibat luapan Kali Ciliwung, menyebabkan warga kesulitan beraktivitas dan sebagian mengungsi.

Banjir yang mencapai ketinggian satu hingga dua meter menggenangi permukiman warga di Jalan Kebon Pala II, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Selasa pagi, 4 Maret 2023. Bencana ini disebabkan oleh meluapnya Kali Ciliwung yang berdampak signifikan terhadap aktivitas warga setempat. Kejadian ini telah berlangsung sejak Senin dini hari dan hingga pagi harinya, air belum juga surut.
Akibat banjir tersebut, warga terpaksa berjuang menyelamatkan barang-barang berharga. Sejak pukul 08.00 WIB, terlihat warga bolak-balik menyelamatkan pakaian dan dokumen penting dari rumah mereka ke tempat yang lebih tinggi. Akses menuju rumah pun terhambat, banyak yang harus menggunakan perahu karet atau baju pelampung untuk mencapai rumahnya masing-masing. "Ya begini, kalau mau kemana-mana harus basah, pakai perahu karet, makin ke sana makin dalam soalnya. Yang mau kerja jadi terhambat juga kan keluarnya, motor di parkir di atas," ungkap Rukimah (53), Ketua RT 12/RW 04, saat ditemui di lokasi.
Kondisi ini menunjukkan betapa parahnya dampak banjir bagi warga Kebon Pala. Aktivitas warga terganggu, dan aksesibilitas menjadi sangat terbatas. Petugas gabungan dari kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat terlihat bersiaga dengan perahu karet untuk membantu mengevakuasi warga yang membutuhkan bantuan.
Evakuasi dan Pengungsian
Beberapa warga memilih bertahan di rumah masing-masing meskipun terendam banjir. Namun, banyak juga yang mengungsi ke SDN 01 Kampung Melayu, terutama ibu-ibu, anak-anak, dan lansia. Proses evakuasi terus dilakukan oleh petugas untuk membantu warga yang ingin pindah ke pengungsian atau yang ingin mengambil barang-barang penting dari rumah mereka.
Kondisi ini menunjukkan perlunya peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir. Koordinasi yang baik antara warga, petugas, dan pemerintah daerah sangat penting untuk meminimalisir dampak kerugian yang ditimbulkan.
Selain itu, upaya mitigasi bencana perlu ditingkatkan untuk mengurangi risiko banjir di masa mendatang. Hal ini termasuk perbaikan infrastruktur, pengelolaan aliran sungai, dan edukasi kepada masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana.
Penyebab Banjir dan Status Siaga
Hujan deras yang mengguyur DKI Jakarta dan sekitarnya pada Minggu, 2 Maret 2023, menjadi pemicu utama bencana ini. Hujan tersebut menyebabkan kenaikan debit air di Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat. Pada pukul 20.20 WIB, Bendung Katulampa berstatus Siaga 3 (Waspada), kemudian meningkat menjadi Siaga 2 pada pukul 20.40 WIB, dan akhirnya mencapai Siaga 1 (Bahaya) pada pukul 21.30 WIB.
Kondisi serupa juga terjadi di Pos Pantau Depok dan Pos Pantau Angke Hulu. Kenaikan debit air di bendungan-bendungan tersebut menyebabkan meluapnya Kali Ciliwung dan berujung pada banjir di beberapa wilayah DKI Jakarta, termasuk Kebon Pala.
Hingga saat ini, tujuh RT di Jakarta Timur masih terendam banjir. Tiga RT di Kelurahan Bicara Cina tergenang dengan ketinggian air 90-100 sentimeter, sementara empat RT di Kelurahan Kampung Melayu terendam dengan ketinggian air mencapai 95 sentimeter.
Peristiwa banjir di Kebon Pala ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di daerah rawan banjir. Upaya mitigasi dan koordinasi yang baik antara berbagai pihak sangat krusial untuk mengurangi dampak negatif dari bencana tersebut.