Banjir Kiriman Rendam 36 KK di Madiun, BPBD Siaga Bencana Susulan
Hujan deras di Bojonegoro menyebabkan banjir kiriman yang merendam 36 Kepala Keluarga (KK) di Dusun Kebunduren, Desa Kenongorejo, Kabupaten Madiun; BPBD terus memantau dan mengantisipasi banjir susulan.

Banjir kiriman akibat luapan sungai di Bojonegoro telah melanda Dusun Kebunduren, Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun. Sebanyak 36 Kepala Keluarga (KK) terdampak sejak Senin, 27 Januari 2024, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak siang hari.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Aksa Putra Roma, melaporkan ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa bahkan hingga satu meter di sejumlah titik. "Hujan deras sejak siang menyebabkan luapan air sungai kiriman dari Bojonegoro, sehingga air naik dengan cepat," ujarnya. Genangan air bahkan masuk ke dalam rumah warga.
Kondisi ini memaksa beberapa warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman, sementara yang lain bertahan di rumah masing-masing. Meskipun air telah mulai surut, BPBD tetap siaga penuh mengantisipasi potensi banjir susulan mengingat curah hujan yang masih tinggi.
Lasmiati (35), salah satu warga terdampak, menceritakan pengalamannya. "Hujan sangat lebat, tiba-tiba menyebabkan air sungai meluap di jalan dan masuk sejumlah rumah. Sungai desa setempat meluap akibat air banjir dari Bojonegoro. Ketinggian air ada setengah meter. Setidaknya 4 RT terdampak," tuturnya.
Wilayah Rawan Banjir
BPBD Kabupaten Madiun telah memetakan Kecamatan Pilangkenceng sebagai daerah rawan banjir. Selain Pilangkenceng, beberapa kecamatan lain yang juga berpotensi terdampak banjir adalah Balerejo, Madiun, Wungu, Mejayan, dan Saradan. BPBD terus memantau situasi dan menyiagakan personel di lokasi banjir untuk memastikan keselamatan warga dan penanganan cepat jika terjadi banjir susulan.
Antisipasi Banjir Susulan
Dengan masih tingginya debit air di sungai dan prediksi cuaca yang belum menentu, upaya antisipasi banjir susulan menjadi prioritas utama. BPBD menghimbau warga di daerah rawan banjir untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas. Koordinasi dan kesiapsiagaan antar instansi terkait juga terus ditingkatkan untuk meminimalisir dampak kerugian yang lebih besar.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di daerah-daerah rawan banjir. Penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti imbauan dari BPBD untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.